Materi Persamaan Garis Singgung Lingkaran SMP Kelas 8

Persamaan Garis Singgung Lingkaran - Di dalam kehidupan sehari-hari tentu kalian sering menjumpai benda-benda yang bentuknya berupa lingkaran dan lingkaran tersebut tepat bersinggungan dengan benda yang lain contohnya adalah katrol dengan tali timba ataupun roda kereta api yang bersinggungan dengan rel. Di dalam postingan kali ini Rumus Matematika Dasar akan mengajak kalian untuk mempelajari garis singgung lingkaran. Garis Singgung Lingkaran merupakan garis-garis yang memotong sebuah lingkaran pada suatu titik tertentu. Garis singgung lingkaran haruslah tegak lurus terhadap jari-jari lingkaran yang melalui titik singgung.coba perhatikan gambar di bawah ini:

Materi Persamaan Garis Singgung Lingkaran SMP Kelas 8

Mengenal Sifat Garis Singgung Lingkaran

Dari gambar di atas dapatkah kalian menentukan mana yang disebut sebagai garis singgung lingkaran? coba kalian amati garis g yang memotong lingkaran pada titik A dan B, lalu perhatikan garis h yang "memotong" lingkaran pada titik C. Garis h tersebutlah yang disebut sebagai garis singgung pada lingkaran yang pusatnya ada di titik O dengan jari-jari r. Titik C yang dilalui garis h disebut sebagai titik singgung.

Perhatikan kembali garis g. Titik potong garis g pada lingkaran ada di titik A dan B yang berpusat di O membentuk segitiga sama kaki sehingga ∠ OAB = ∠ OBA.

Apabila garis g dengan pusat A diputar mendekati titik A sepanjang busur AB yang kecil, maka akan  diperoleh bahwa setiap perpindahan titik B, yaitu B' akan selalu berlaku ∠OAB' = ∠OB'A dan sudut AOB' makin kecil. Pada saat titik B' sampai di titik A, garis g hanya menyinggung lingkaran di titik A dan sudut yang terbentuk antara OA dan garis g adalah 900 atau OA tegak lurus dengan garis g. Pada saat itu garis gmenjadi garis singgung pada lingkaran di titik A.


Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa:

a. Garis singgung lingkaran adalah suatu garis yang memotong lingkaran hanya pada satu titik.

b. Garis singgung lingkaran tegak lurus dengan jari-jari yang ditarik melalui titik singgungnya.

c. Melalui satu titik pada lingkaran, dapat dibuat tepat satu garis singgung.

Source: Salamah. U. 2012. Berlogika Dengan Matematika 2. Solo : Platinum

Itulah pembahasan awal mengenai Persamaan Garis Singgung Lingkaran. Untuk materi selanjutnya akan dibahas tentang Cara Melukis Garis Singgung Lingkaran. Sampai berjumpa lagi di materi pelajaran matematika selanjutnya.

Related Posts:

Contoh Soal Matematika Mengenai Relasi dan Cara Penyelesaiannya

Contoh Soal Matematika Mengenai Relasi dan Cara Penyelesaiannya - Sebelumnya Rumus Matematika Dasar sudah memberikan penjelasan materi tentang Pengertian Relasi Matematika , masih ingatkah kalian apa yang dimaksud dengan Relasi? Secara sederhana relasi dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan yang menghubungkan dua buah himpunan. Jadi relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah sebuah aturan yang menghubungkan anggota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B. Pada kesempatan ini, kita akan mempelajari bersama beberapa contoh soal mengenai Relasi yang dapat kalian simak di bawah ini:

Contoh Soal Matematika Mengenai Relasi dan Penyelesaiannya


Contoh Soal 1:

Pada kegiatan Posyandu yang diadakan dalam dua bulan sekali ada sekumpulan anak balita yaitu Suci, Hasty, Gilang, Fikri, dan Rizky. Selain itu, ada juga ibu-ibu yang terdiri atas Tami, Nengsih, Kinanti, dan Rani. Diketahui bahwa Suci adalah anak dari Tami, Hasty dan Gilang anak dari Nengsih, Fikri dan RIzky anak dari Kinanti.

a. Sebutkan nama relasi yang mungkin dari himpunan anak dan himpunan Ibu.
b. Dari relasi tersebut, adakah ibu yang tidak membawa anak balitanya?
c. Dari relasi tersebut, adakah balita yang tidak bersama ibunya?

Penyelesaian:

a. Relasinya adlah “Anak dari”
b. Ibu yang tidak membawa anak balitanya adalah Rani.
c. Tidak ada balita yang tidak bersama ibunya.

Contoh Soal 2:

Diketahui himpunan A = {1, 2, 3, 4} dan himpunan B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}. Jika dari himpunan A ke himpunan B dihubungkan dengan relasi “setengah dari” maka tentukanlah anggota himpunan A yang mempunyai kawan pada himpunan B!

Penyelesaian:

Anggota himpunan A yang “setengah dari” anggota himpunan B adalah 1, 2 dan 3 karena 1 setengah dari 2, 2 setengah dari 4, dan 3 setengah dari 6.

Demikianlah sedikit penjelasan materi serta Contoh Soal Matematika Mengenai Relasi dan Cara Penyelesaiannya. Moga-moga dapat membantu kalian untuk lebih memahami materi tentang Relasi yang diajarkan di sekolah. Dan semoga dengan mempelajari materi ini kalian bisa lebih mudah dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan materi seputar relasi. Selamat belajar!!!

Related Posts:

Kuadrat dan Akar Kuadrat Suatu Bilangan

Kuadrat dan Akar Kuadrat Suatu Bilangan – kalian tentunya sudah mengetahui bahwa kuadrat dari suatu bilangan merupakan perkalian yang berulang dari bilangan tersebut sebanyak dua kali. Apabila X merupakan suatu bilangan, maka kuadrat dari X adalah X2. Contoh di bawah ini merupakan beberapa bentuk kuadrat:

a. 32 = 3 x 3 = 9
b. (1,2)2 = 1,2 x 1,2 = 1, 44
c. (-5)2 = (-5) x (-5) = 25

Lalu , apakah sebenarnya yang disebut dengan akar kuadrat? Akar kuadrat dari suatu bilangan merupakan suatu bilangan tidak negative yang apabila dikuadratkan sama dengan bilangan tersebut. Bisa dikatakan bahwa akar kuadrat dari sebuah bilangan merupakan kebalikan dari kuadrat suatu bilangan. Apabila Y adalah kuadrat dari bilangan X (Y = X2) maka bilangan X adalah akar kuadrat dari bilangan Y (X = √Y). contoh di bawah ini adalah beberapa bentuk akar kuadrat:

a. √16 = 4
b. √9 = 3
c. -√49 = -7
d. √(-5)2= 5

Itulah penjelasan singkat mengenai Kuadrat dan Akar Kuadrat Suatu Bilangan yang dapat dijelaskan oleh Rumus Matematika Dasar pada kesempatan kali ini. Semoga kalian dapat memahami dengan baik perbedaan antara kuadrat dan akar kuadrat sehingga bisa menjawab soal-soal yang berkaitan dengan materi ini dengan lebih baik dan tidak melakukan kesalahan ketika megerjakannya. Semoga bermanfaat!!!

Related Posts:

Rumus Mencari Luas Selimut pada Tabung

Rumus Mencari Luas Selimut pada TabungUntuk pembahasan sisi bangun ruang pada materi kali ini Rumus Matematika Dasar hanya akan focus kepada sisi bangun ruang yang berfungsi sebagai sekat antara bagian luar dan bagian dalam dari bangun ruang tersebut. Bangun ruang pertama yang akan kita pelajari bersama adalah tabung. Coba kalian perhatikan gambar yang ada di bawah ini:
Rumus Mencari Luas Selimut pada Tabung

Gambar di atas menunjukkan sebuah tabung yang awalnya terbentuk dari sebuah segi empat ABCD yang diputar sejauh 360terhadap sumbu AD (satu putaran penuh). Dari gambar tersebut juga kita bisa mengetahui unsur-unsur apa saja yang ada di dalam sebuah tabung.


Unsur-unsur Tabung

Berikut adalah unsur-unsur yang membentuk sebuah bangun ruang tabung:
  • Tabung terdiri dari tiga buah sisi, yaitu sisi alas, sisi atas, serta sisi tegak yang berupa bidang lengkung. Sisi alas dan sisi atas berupa lingkaran yang masing-masing berpusat padai titik A dan D. sisi tegak ini juga sering disebut sebagai selimut tabung.
  • Jarak antara alas dan tutup tabung merupakan tinggi tabung yang biasa dinotasikan dengan simbol t.
  • Jari-jari alas dan tutup tabung adalah jarak antara A dan B, sedangkan diameternya adalah jarak antara B dan B’ maka BB' = 2AB. Jari-jari tabung biasa dilambangkan dengan r, sedangkan diameternya dinotasikan dengan simbol d.

Cara Mencari Luas Sisi Tabung

Luas selimut btabung dapat kita tentukan dengan menggunakan cara di bawah ini:

Luas Selimut Tabung = keliling alas x tinggi tabung
Luas Selimut Tabung = 2πr x tinggi tabung
Luas Selimut Tabung = 2πr x t

Setelah kita mengetahui luas selimut tabung, kita juga dapat menentukan luas dari sisi tabung dengan rumus berikut:

Luas Sisi Tabung = luas lingkaran alas + selimut tabung + luas lingkaran tutup
Luas Sisi Tabung = πr2 + 2πrt + πr2
Luas Sisi Tabung = 2πr2 + 2πrt
Luas Sisi Tabung = 2πr (r + t)

Contoh Soal dan Penyelesaian Mengenai Luas Sisi tabung

Sebua tabung memiliki tinggi 13 cm dan jari-jari alasnya adalah 7 cm. Tentukanlah luas sisi tabung!

Penyelesaian:
Tinggi tabung = 13 cm
Jari-jari = 7 cm
Luas Sisi Tabung = 2πr (r + t)
Luas Sisi Tabung = 2 x 22/7 x 7 x (7 + 13)
Luas Sisi Tabung = 44 x 20 = 880
Maka, luas sisi tabung tersebut adalah 880 cm2.

Source: Salamah. U. 2012. Berlogika Dengan Matematika 3. Solo : Platinum

Demikianlah pembahasan materi untuk postingan kali ini tentang Luas Selimut Tabung pada artikel selanjutnya akan dibahas mengenai Luas Sisi Kerucut. Sampai jumpa!!

Related Posts:

Contoh RPP Ekonomi KTSP Kelas X SMA/MA Dan Silabus

Contoh RPP Ekonomi KTSP Kelas X SMA/MA Dan Silabus ~ RPP atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sangat penting untuk dipersiapkan. RPP biasanya memuat segala hal yang nantinya akan diajarkan dalam sebuah mata pelajaran. Dan menyusun RPP merupakan tugas seorang guru mata pelajaran untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur nantinya. Pada kesempatan sebelumnya saya telah membagikan contoh RPP untuk berbagai mata pelajaran, yang terbaru dan berkaitan dengan mata pelajaran dalam posting ini adalah contoh RPP Ekonomi Kelas X Kurikulum 2013 beserta dengan silabusnya. Dan pada kesempatan kali ini saya juga ingin melengkapi ulasan sebelumnya tersebut dengan menambahkan Contoh RPP Ekonomi Kelas X KTSP di dalam posting ini. Tidak hanya RPP, silabus yang berkaitan dengan RPP juga kami sertakan demi memudahkan para rekan-rekan guru untuk menggunakannya sebagai referensi penyusunan RPP dan silabus mata pelajaran ekonomi yang ada di sekolahan masing-masing.

Contoh RPP Ekonomi Kelas X KTSP ini memuat beberapa materi utama yang dijabarkan dalam bentuk format RPP umumnya. Setiap materi akan diterangkan dalam satu RPP yang terpisah dengan materi lainnya. Jadi untuk menggunakan sebagai referensi akan terasa lebih mudah. Karena data sudah terpilah-pilah menjadi beberapa bagian sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Bentuk contoh RPP ini juga sudah mengikuti standar penyusunan RPP, yaitu meliputi bagian berikut ini:
  • Standar Kompentensi,
  • Kompetensi Dasar,
  • Indikator Pencapaian Kompetensi,
  • Alokasi Waktu,
  • Tujuan Pembelajaran,
  • Materi Pokok,
  • Uraian Materi,
  • Pendekatan,
  • Metode Pembelajaran,
  • Skenario Pembelajaran, dan
  • Sumber dan Alat.
Contoh RPP Ekonomi Kelas X KTSP
Contoh RPP Ekonomi Kelas X KTSP

Semua bagian disusun dan dijelaskan secara rinci per materi. Jadi tidak salah jika contoh RPP Ekonomi kelas X ini dijadikan sebagai referensi penyusunan RPP yang baik dan benar. Untuk men-download dokumen contoh RPP Ekonomi kelas X KTSP ini dapat melalui link di bawah ini yang akan di arahkan ke penyimpanan Google Drive.

Contoh Silabus Ekonomi KTSP KElas X SMA/MA

Untuk melengkapi contoh RPP ini juga kami sertakan contoh silabusnya. Agar para rekan-rekan guru dapat menggunakan contoh RPP dan contoh silabus ini sebagai referensi dan menyusun kembali Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan yang dibutuhkan di sekolah masing-masing. Untuk men-download dokumen silabus ekonomi ini dapat melalui link di bawah ini:

Demikian sedikit ulasan mengenai Contoh RPP Ekonomi KTSP Kelas X SMA/MA Dan Silabus. Semoga dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin sebagai referensi pembuatan RPP dan silabus Ekonomi sesuai dengan sekolah masing-masing.

Related Posts:

Contoh RPP Ekonomi Kelas X Kurikulum 2013 Dan Silabus

Contoh RPP Ekonomi Kelas X Kurikulum 2013 Dan Silabus ~ Tahun pelajaran baru terkadang akan membawa beberapa perbaikan dalam hal proses pembelajaran. Salah satu hal yang sangat mungkin diadakan perubahan per tahunnya adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tetapi perubahan tersebut tentu saja tanpa mengurangi apa yang telah disarankan dari Kementerian Pendidikan Nasional dengan menganut apa yang ada di dalam standar kurikulum yang digunakan. Jika sekolah Anda menggunakan kurikulum 2013 untuk standar materi yang digunakan dalam proses pembelajaran, berikut ini ada contoh RPP mata pelajaran Ekonomi Kelas 10. Contoh RPP ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi dalam menyusun atau mengembangkan RPP yang telah ada sebelumnya. [Baca juga : Contoh RPP Ekonomi Kelas X KTSP]

Contoh RPP Ekonomi Kelas 10 ini membuat beberapa bagian penting sebauh RPP, baik dalam hal format maupun pengisiannya. Untuk lebis jelasnya di bawah ini adalah poin-poin bagian dari Contoh RPP Ekonomi kelas X ini:
  • Kompetensi Inti,
  • Kompetensi Dasar,
  • Indikator,
  • Tujuan Pembelajaran,
  • Materi Pembelajaran,
  • Metode Pembelajaran,
  • Langkah-Langkah Pembelajaran,
  • Alat (Sumber Belajar),
  • Penilaian,
  • Dan Format Pengamatan

Untuk lebih jelasnya mengenai isi Contoh RPP Ekonomi Kelas X Kurikulum 2013 ini, silahkan download dokumen melalui link di bawah ini:
Contoh RPP Ekonomi Kelas X Kurikulum 2013 Dan Silabus
RPP Ekonomi Kelas X Kurikulum 2013

Contoh Silabus Ekonomi Kelas 10 Kurikulum 2013

Untuk melengkapi perangkat pembelajaran tersebut, kami sertakan juga contoh silabus mata pelajaran Ekonomi SMA/MA kelas X sesuai dengan contoh RPP Ekonomi 2013 di atas. Bagian silabus terdiri dari beberapa bagian inti yang lebih jelasnya dapat dilihat pada poin-poin di bawah ini:
  • Uraian Kompetensi Dasar,
  • Uraian Materi Pokok,
  • Uraian Proses Pembelajaran,
  • Uraian Penilaian,
  • Penentuan Alokasi Waktu,
  • Dan Keterangan Sumber Belajar

Untuk lebih lengkapnya mengenai isi dari contoh Silabus mata pelajaran Ekonomi Kelas 10 ini, silahkan download melalui link di bawah ini:

Demikian sedikit berbagi dan ulasan kami mengenai Contoh RPP Ekonomi Kelas X Kurikulum 2013 Dan Silabus. Semoga dapat membantu rekan-rekan guru semua dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran yang berkualitas dan mudah bagi anak didiknya.

Related Posts:

Buku Online Mata Pelajaran Matematika Kelas 1 SD/MI

Buku Online Mata Pelajaran Matematika Kelas 1 SD/MI ~ Buku online ini dapat digunakan untuk menunjang proses belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Buku-buku berikut ini telah memuat berbagai materi Matematika SD/MI kelas 1. Setidaknya ada 10 buku online yang berbeda-beda untuk menambah bobot materi yang akan dipelajari oleh siswa kelas 1 SD/MI. Meskipun berbeda-beda tetapi inti dari materi adalah sama, jadi tidak akan memberatkan siswa. Buku ini akan membantu siswa menambah pembendaharaan materi dan soal-soal matematika kelas 1 SD/MI.

Buku online berikut telah diterbitkan oleh Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jadi keberadaan buku ini sudah pasti akan mendukung proses belajar mengajar di sekolah. Semua buku online berikut ini berupa file PDF yang dapat diunduh dan dipelajari secara gratis sebagai materi tambahan bagi siswa dan guru. Untuk lebih jelasnya dapat Anda download buku online tersebut melalui link-link di bawah ini yang telah saya sediakan.

Buku Online Mata Pelajaran Matematika Kelas 1 SD/MI
Buku Online Mata Pelajaran Matematika Kelas 1 SD/MI

Daftar Buku Online Mata Pelajaran Matematika Kelas 1 SD/MI

  • Matematika karya Irwan Susanto, Maharani Kartika Sari [Download]
  • Matematika karya Lusia Tri Astuti, P. Sunardi [Download]
  • Matematika karya Wakino, C. Jacob [Download]
  • Pintar Bermatematika karya Irwan Kusdinar, Zikri [Download]
  • Pintar Bermatematika karya Dian Permana, Bambang Irianto [Download]
  • Senang Matematika 1 karya Amin Mustoha, Buchori, Erna Juliatun, Isti Hidayah [Download]
  • Matematika 1 karya Dwi Priyo Utomo, Ida Arijanny [Download]
  • Dunia Matematika karya Kismiantini, Dyan Indrawati [Download]
  • Matematika Untuk SD/MI karya Djaelani, Haryono [Download]
  • Matematika 1 karya Purnomosidi, Wiyanto, Endang [Download]
Ketika buku online tersebut sudah di-download, Anda dapat mencetaknya dan menjadikannya buku referensi materi matermatika SD kelas 1. Ataupun Anda manfaatkan dalam bentuk soft copy dan membacanya di komputer ataupun laptop.

Demikian ulasan mengenai Buku Online Mata Pelajaran Matematika Kelas 1 SD/MI. Semoga dapat membantu Anda untuk menemukan beberapa buku yang sesuai dengan materi pembelajaran matematika di SD/MI kelas 1.

Related Posts:

Pengertian Panas Dan Perpindahan Panas, Materi IPA Kelas 6 SD/MI

Pengertian Panas Dan Perpindahan Panas, Materi IPA Kelas 6 SD/MI ~ Pada jenjang Sekolah Dasar atau sederajat, materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mempelajari salah satu materi yang banyak ditemui dalam kehidupan nyata. Salah satunya yang dibahas dalam materi IPA Kelas 6 adalah mengenai panas atau kalor. Materi mengenai panas atau kalor memuat beberapa bagian sub materi lebih terinci, yaitu mengenai Pengertian Panas atau Pengertian Kalor dan Perpindahan Panas. Untuk lebih jelas mengenai kedua sub materi tersebut, di dalam ulasan ini akan dibahas lebih lengkap satu per satu.

Pengertian Panas (Pengertian Kalor)

Kata "panas" sudah sangat sering sekali kita dengar. Kata tersebut seringkali kita identikkan dengan "api". Karena api adalah sesuai yang menimbulkan rasa panas. Akan tetapi apa sebenarnya "panas" itu menurut ilmiah (Ilmu Pengetahuan Alam) yang mempelajari lebih mendalam mengenai panas? Menurut ilmu ini, panas adalah energi yang dapat berpindah karena perbedaan suhu antara dua benda atau lebih. Panas biasa juga disebut dengan kalor yaitu suatu bentuk energi yang dapat berpindah dari benda yang memiliki kelebihan panas (kalor) ke benda yang kekurangan panas (kalor). Diibaratkan perpindahan kalor (panas) ini seperti aliran air di sungai, dimana hulu sungai sebagai benda yang kelebihan panas (kalor) dan hilir sungai sebagai benda yang kekurangan panas (kalor). Panas akan mengalir dari hulu ke hilir. Panas atau kalor biasanya ditentukan dari besarnya suhu.
Pengertian Panas Dan Perpindahan Panas

Perpindahan Panas

Dari pengertian panas/pengertian kalor yang telah dijelaskan di atas, bahwa panas dapat mengalami perpindahan. Dan perpindahan panas tersebut dapat melalui beberapa cara. Untuk lebih jelasnya mengenai cara perpindahan panas tersebut, berikut ini penjelasannya.

  • Perpindahan Panas secara Konduksi
Cara perpindahan ini seringkali terjadi pada penghantar benda padat. Perpindahan panas tidak diikuti atau didahului oleh perpindahan zat perantaranya. Contohnya adalah ketika meletakkan sendok aluminium di dalam segelas air panas. Beberapa waktu kemudian sendok akan terasa ikut panas di semua bagiannya. Hal ini terjadi sebab panas dari air tersebut mengalir ke sendok yang diletakkan didalamnya. Tetapi perpindahan panas tersebut tidak disertai dengan perpindahan air yang merambat ke seluruh bagian sendok. Hal ini membuktikan sifat konduktor dari sendok yang dapat menghantarkan panas yang dikenal dengan nama konduksi.

  • Perpindahan Panas secara Radiasi
Untuk cara perpindahan yang satu ini terjadi tanpa harus adanya perantara secara fisik. Maksudnya adalah perantara yang digunakan seperti gelombang cahaya, gelombang radio, gelombang elektromagnetik, dan lain-lain. Oleh karena itu cara perpindahan ini lebih tepat disebut dengan radiasi. Salah satu contoh perpindahan panas secara radiasi ini adalah perpindahan panas dari matahari sampai ke bumi. Benda yang disinari matahari akan menyerap dan meningkat suhunya. Peningkatan suhu inilah yang membuat benda tersebut menjadi panas. Dan bagaimana cara matahari dapat memanaskan benda-benda yang ada di bumi? Caranya adalah dengan memanfaatkan gelombang cahaya yang dimiliki oleh matahari. Panas dihantarkan melalui sinar matahari yang menuju bumi dan benda-benda yang ada didalamnya. Cara inilah yang disebut dengan perpindahan panas secara radiasi.

  • Perpindahan Panas secara Konveksi
Cara perpindahan panas yang terakhir adalah Konveksi. Cara ini akan menyertakan perpindahan perantara ketika panas berpindah dari sumbernya. Contoh termudahnya dalam cara perpindahan ini adalah ketika kita merebus air di dalam sebuah panci. Panci yang tersi penuh air dingin kemudian dipanaskan di atas kompor. Secara bertahapair bagian bawah akan menerima panas dari dasar panci. Ketika suhu air yang ada di bawah semakin tinggi, makan air tersebut akan naik ke atas karena terjadi perbedaan massa jenis yang dipengaruhi suhu. Ketika air yang bawah tadi nai ke atas, panas/kalor juga akan di bawa ke atas dan tersebar pula di bagian-bagian terdekatnya. Begitu terus berulang ketika air mengalami perubahan suhu. Jadi ketika kita melihat air yang direbus itu bergulung dari bawah ke atas (mendidih) proses inilah yang terjadi. Dalam kasus perebusan air dengan panci terjadi dua cara perpindahan panas. Cara yang pertama adalah secara Konduksi, dimana panas dipindahkan dari dasar pansi sampai ke air. Dan yang kedua adalah secara Konveksi, dimana panas dipindahkan dari air di posisi bawah ke air di posisi atas.

Perpindahan panas terjadi karena adanya perbedaan suhu antara beberapa bagian yang terhubung. Hubungan antar bagian dapat terjadi melalui perantara bentuk fisik maupun perantara tak tampak (gelombang).

Demikian ulasan singkat mengenai Pengertian Panas Dan Perpindahan Panas, Materi IPA Kelas 6 SD/MI. Semoga dapat dijadikan materi tambahan untuk pelajaran IPA kelas 6 yang membahas materi panas.

Related Posts:

Operasi Perkalian pada Bentuk Aljabar

Pada artikel Rumus Matematika Dasar sebelumnya kita telah mempelajari bersama mengenai operasi penjumlahan dan pengurangan pada bentuk aljabar. Maka kali ini kita beranjak pada bentuk operasi perhitungan yang lain yaitu tentang perkalian pada bentuk aljabar. Pada kelas VII kalian pasti sudah mempelajari mengenai perkalian bentuk aljabar. Masihkah kalian mengingatnya? Pada pembahasan kali ini, akan dijelaskan perkalian suatu bilangan dengan bentuk aljabar suku dua.
Perkalian pada aljabar dapat diselesaikan dengan menggunakan sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan.

Perkalian Suatu Bilangan dengan Bentuk Aljabar Suku Dua

Apabila bx + c adalah bentuk umum suku dua dengan b ≠ 0, perkalian bilangan adengan bx + c akan menjadi seperti berikut ini:

a(bx + c) = abx + ac

Agar lebih mudah dalam memahaminya, sekarang kita langsung mempelajari cara menyelesaikan contoh soal mengenai perkalian aljabar berikut ini:

Contoh Soal 1:
Jabarkanlah bentuk-bentuk aljabar berikut ini:
a. 2(x + 1)
b. 3(-4p – 5)
c. -4(-2x – 1) – 3(x – 2)

Penyelesaian:
a. 2(x + 1) = 2x + 2
b. 3(-4p – 5) = -12p - 15
c. -4(-2x – 1) – 3(x – 2) = 8x + 4 – 3x + 6
                                         = (8 – 3)x + 4 + 6
                                         = 5x + 10

Kita bisa memeriksa persamaan di atas benar atau salah dengan cara mengganti variabel x pada ruas kiri ataupun kanan dengan menggunakan sembarang nilai. Jika hasil perhitungan ruas kiri dan kanan sa,a, maka kesamaan tersebut bisa dikatakan benar. Contohnya:

2(x + 1) = 2x + 2 kita gunakan x = 0
2 (0 +1) = 2(0) + 2
2 (1) = 2

Ternyata hasil di ruas kiri dan kanan sama-sama 2, artinya kesamaan tersebut benar.


Contoh Soal 2:
Sebuah persegi panjang, panjang sisi-sisinya 5 cm dan (2p +2) cm. tentukanlah luas dari persegi panjang tersebut!

Penyelesaian:
Jika luas persegi panjang disebut L,
L = 5 x (2p + 2) = (5 x 2p) + (5 x 2) = 10p + 10
Maka, luas dari persegi panjang tersebut adalah (10p + 10) cm2


Itulah penjelasan yang amat sederhana tentang perkalian pada bentuk aljabar. Untuk materi selanjutnya akan dibahas tentang Perkalian Suku Dua pada Bentuk Aljabar.

Related Posts:

Materi Pelajaran IPS Dan Buku Referensi IPS Kelas 6 SD/MI

Materi Pelajaran IPS Dan Buku Referensi IPS Kelas 6 SD/MI ~ Berikut ini ada materi IPS yang diambil dari standar buku elektronik yang disediakan oleh pemerintah. Untuk adik-adik yang sedang mencari materi pelajaran IPS maupun buku referensi mata pelajaran IPS dapat mengambilnya disini. Materi dan buku elektronik ini disediakan gratis oleh pemerintah untuk menunjang proses pembelajaran mata pelajaran IPS untuk spesifikasi jenjang kelas 6. Ada beberapa buku referensi yang dapat di-download melalui link di bawah ini yang telah disediakan di server buku elektronik Kementerian Pendidikan Indonesia.

Materi pelajaran IPS ini mengandung materi inti pembelajaran di semester 1 dan semester 2. Di samping itu setiap bab akan disertai dengan latihan soal yang dapat dijadikan sebagai media evaluasi pembelajaran siswa. Selain latihan soal di setiap bab, terdapat juga latihan soal yang merupakan gabungan dari semua bab yang dipelajari di semester 1, yaitu latihan soal IPS semester 1. Demikian juga untuk semester 2, memuat beberapa bab inti dan disertai dengan latihan soal per bab dan latihan soal gabungan semua bab. Untuk lebih jelasnya mengenai materi apa saja yang ada di mata pelajaran IPS kelas 6 SD/MI semester 1 dan semester 2 lihatlah uraian berikut ini.

Materi Pelajaran IPS Kelas 6 SD/MI Semester 1

Untuk materi IPS Kelas 6 semester 1 meliputi beberapa bab inti yang tampak seperti uraian di abawah ini:
Bab I : Perkembangan Sistem Administrasi Wilayah Indonesia
  • Perubahan Wilayah Provinsi di Indonesia
  • Perubahan Wilayah Laut Teritorial Indonesia 
  • Rangkuman dan Refleksi
  • Latihan Soal
Bab II : Kenampakan Alam dan Keadaan Sosial  di Indonesia Negara-Negara Tetangga
  • Sejarah Terbentuknya ASEAN
  • Nama dan Letak Negara-Negara Tetangga (ASEAN)
  • Ciri-Ciri Kenampakan Alam dan Buatan Negara Tetangga 
  • Membandingkan Keadaan Sosial Indonesia dan Negara Tetangga
  • Sikap Waspada terhadap Gejala Sosial di Indonesia 
  • Rangkuman dan Refleksi
  • Latihan Soal
Bab III : Kenampakan Alam dan Keadaan Sosial Benua-Benua di Dunia
  • Ciri-Ciri Utama Kenampakan Alam Dunia
  • Kenampakan Alam dan Kenampakan Buatan Dunia
  • Perkembangan Negara-Negara di Dunia
  • Menggambar Peta Benua dan Samudra
  • Rangkuman dan Refleksi
  • Latihan Soal
Latihan Soal Evaluasi Semester 1


Materi Pelajaran IPS Dan Buku Referensi IPS Kelas 6 SD/MI
Materi Pelajaran IPS Dan Buku Referensi IPS Kelas 6 SD/MI

Materi Pelajaran IPS Kelas 6 SD/MI Semester 2

Bab IV : Gejala Alam di Indonesia dan Negara Tetangga
  • Kenampakan Alam Utama di Indonesia 
  • Gejala Alam di Indonesia dan Negara Tetangga
  • Cara Menghadapi Bencana Alam
  • Rangkuman dan Refleksi 
  • Latihan Soal
Bab V : Indonesia pada Era Globalisasi
  • Globalisasi 
  • Dampak Globalisasi dalam Kehidupan Masyarakat
  • Peranan Indonesia dalam Globalisasi
  • Rangkuman dan Refleksi
  • Latihan Soal
Bab VI : Kegiatan Ekspor dan Impor
  • Pengertian Ekspor dan Impor 
  • Kegiatan Ekspor Indonesia 
  • Kegiatan Impor Indonesia
  • Manfaat Ekspor dan Impor
  • Rangkuman dan Refleksi 
  • Latihan Soal
Latihan Soal Evaluasi Semester 2 

Download Materi Pelajaran IPS Kelas 6 Semester 2

Semua materi tersebut berupa file PDF yang dapat di-download dan dipelajari dengan mudah. Sebagai bahan referensi yang lain, berikut ini ada beberapa buku yang berisi materi IPS kelas 6 SD/MI. Buku-buku referensi ini dapat diunduh dan digunakan sebagai bahan pendukung materi yang diajarkan di sekolah.


Demikian ulasan mengenai Materi Pelajaran IPS Dan Buku Referensi IPS Kelas 6 SD/MI. Semoga materi pelajaran IPS dan buku referensi ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung proses belajar siswa yang lebih baik.

Related Posts:

Operasi Penjumlahan dan Pengurangan pada Bentuk Aljabar

Rumus Matematika Dasar – Di dalam aljabar kita juga akan menjumpai beragam jenis operasi perhitungan, diantaranya adalah pengurangan dan penjumlahan. Penjumlahan bentuk aljabar diperoleh dengan cara menggabungkan suku-suku yang sejenis. Sementara untuk pengurangan bentuk aljabar kita bisa memperolehnya dengan cara mengurangkan suku-suku yang sejenis lalu kemudian hasilnya dijumlahkan dengan suku-suku yang tidak sejenis.

Bentuk-bentuk aljabar dapat dijumlahkan ataupun dikurangkan dengan menggunakan sifat komutatif dan distributif dengan melihat suku-suku yang sejenis dan koefisien dari masing-masing suku.

Sifat komutatif:
a x b = b x a

Sifat distributif:
a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
a x (b – c) = (a x b) – (a x c)

Mengubah bentuk aljabar dari suku-suku (penjumlahan atau pengurangan) ke dalam bentuk faktor-faktor perkalian disebut dengan memfaktorkan dan sebaliknya mengubah faktor perkalian menjadi suku-suku disebut sebagai menjabarkan. Kesamaan yang dihasilkan disebut sebagai identitas, yaitu pernyataan yang selalu benar untuk setiap nilai variabel yang diberikan.

Contoh Soal dan Penyelesaian Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar



Contoh Soal 1:
Sederhanakanlah bentuk-bentuk aljabar berikut ini!

a. 4x + 2y – x + 7y
b. 2x2 + 3xy + 4x – 2xy + 2y2

Penyelesaian:
a. 4x + 2y – x + 7y = 4x – x + 2y + 7y
                                = (4 – 1)x + (2 + 7)y
                                = 3x + 9y

b. 2x2 + 3xy + 4x – 2xy + 2y2 = 2x2 + 4x + (3 – 2)xy + 2y2
                                                 = 2x2 + 4x + xy + 2y2



Contoh Soal 2:
Tentukan hasil penjumlahan 5(x2+ 2x) dan x2 – 2x

Penyelesaian:
5(x2 + 2x) dan x2– 2x = 5x2 + 10x + x2 – 2x
                                      = (5 + 1) x2 + (10 – 2)x
                                      = 6x2+ 8x

Contoh Soal 3:
Tentukan hasil pengurangan dari x2+ 3x + 1 dengan x2 + 16

Penyelesaian:
(x2 + 3x + 1) - (x2+ 16) = x2 + 3x + 1 - x2 + 16
                                        = (1 – 1)x2 + 3x + (1 – 16)
                                        = 3x – 15

Contoh Soal 4:
Jabarkan bentuk Aljabar berikut ini!

a. 3(x + 5)
b. 2x(x – 2)

Penyelesaian:
a. 3(x + 5) = 3x + 15
b. 2x(x – 2) = 2x2 – 4x



Apakah kalian sudah paham dengan penjelasan mengenai Operasi Penjumlahan dan Pengurangan pada Bentuk Aljabar yang sudah diberikan di atas? Coba amati dengan seksama contoh-contoh soal yang diberikan dan pelajari dengan baik langkah-langkah di dalam menyelesaikan soal tersebut. Semoga bisa membantu kalian untuk lebih memahami cara menjawab soal-soal mengenai penjumlahan serta pengurangan pada bentuk aljabar. 

Related Posts:

Contoh Soal Cerita Matematika Tentang Kesebangunan

Contoh Soal Cerita Matematika Tentang Kesebangunan – Pada artikel sebelumnya Rumus Matematika Dasar telah memberikan penjelasan kepada kalian mengenai materi yang berkaitan dengan kesebangunan pada bangun datar. Pada artikel yang lain juga telah dibahas tentang bagaimana cara menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan materi tersebut. Tapi perlu kalian ketahui juga bahwasannya soal-soal matematika tentang kesebangunan biasanya juga muncul di dalam bentuk soal cerita. Berikut ini adalah beberapa contoh soal cerita yang bisa kalian coba kerjakan untuk melatih pemahaman materi mengenai kesebangunan bangun datar. Selamat berlatih dan selamat mengerjakan!!

Latihan Soal Cerita Matematika tentang Kesebangunan


Soal 1
Panjang bayangan tiang bendera adalah 12 m. Pada saat yang sama, panjang bayangan Rendra adalah 2m. Apabila tinggi Rendra adalah 150 cm. Maka berapakah tinggi dari tiang bendera tersebut?

Soal 2
Seorang gadis berdiri dengan jarak 2,9 m dari sebuah gedung setinggi 3,5 m. Gadis itu menatap puncak gedung itu dengan pandangan sejauh 2,1 m. Berapakah tinggi dari gadis tersebut?

Soal 3
Sebuah model pesawat panjangnya 40 cm dan lebarnya 32 cm. jika panjang pesawat yang sebenarnya adalah 30 m, berapakah lebar dari pesawat tersebut?

Soal 4
Panjang bayangan tugu karena terkena sinar matahari adalaj 15 m. pada tempat dan saat yang sama, sebuah tongkat yang panjangnya 1,5 m berdiri tegak dan menghasilkan bayangan sepanjang 3 m. tentukanlah tinggi dari tugu tersebut.

Soal 5
Contoh Soal Cerita Matematika Tentang Kesebangunan













Seorang pemuda mencoba menghitung lebar sungai dengan menancapkan sebuah tongkat pada titik B, C, D, dan E seperti terlihat pada gambar diatas sehingga posisi D, C, dan A segaris. Jika A adalah benda yaang berada di seberang sungai, coba tentukanlah lebar dari sungai tersebut.


Soal 6

Contoh Soal Cerita Matematika Tentang Kesebangunan

Sebuah tangga bersandar pada sebuah bangunan dan menyentuh sebuah balok. Jarak bangunan dan kaki tangga adalah 1,5 m. Lebar balok 90 cm, dan tinggi balok 150 cm. berapakah tinggi dari bangunan tersebut?

Soal 7
Panjang bayangan sebuah bangunan dan tiang listrik pada waktu yang bersamaa masing-masing 10 m dan 5 m. jika tinggi tiang listrik adalah 6 m, hitunglah tinggi dari bangunan tersebut!

Soal 8
Sebuah tongkat setinggi 1,5 m berdiri tegak dan mempunyai bayangan sepanjang 3 m. Pada waktu yang bersamaan, sebuah pohon mempunyai bayangan sepanjang 8 m.

a. buatlah sketsa yang menerangkan keadaan tersebut.
b. hitunglah tinggi dari pohon tersebut.



Itulah beberapa Contoh Soal Cerita Matematika Tentang Kesebangunan yang bisa kalian gunakan untuk berlatih dirumah. Soal tersebut juga bisa digunakan oleh anda para guru untuk diberikan sebagai latihan kompetensi terhadap murid-murid untuk mengukur seberapa jauh pemahaman mereka mengenai materi kesebangunan pada bangun datar. Akhir kata semoga bermanfaat dan selamat belajar.

Source: Salamah. U. 2012. Berlogika Dengan Matematika 3. Solo : Platinum

Related Posts:

Segitiga-Segitiga Yang Kongruen

Jika pada materi sebelumnya Rumus Matematika Dasar menjelaskan materi mengenai Segitiga-Segitiga Yang Sebangun maka untuk kali ini materi tersebut akan dilanjutkan dengan membahas materi seputar Segitiga-Segitiga Yang Kongruen. Di dalam pembahasan materi pada kesempatan ini kita akan bersama-sama mempelajari tentang pengertian, sifat, serta syarat-syarat dari segitiga-segitiga yang kongruen. So, simak dengan baik ulasan materi di bawah ini, ya!


Pengertian Segitiga yang Kongruen

Coba kalian amati dengan baik gambar berikut ini:

Segitiga-Segitiga Yang Kongruen

Pada gambar tersebut terlihat susunan dari banyak segitiga yang saling berhimpitan. Apabila kita melakukan pergeseran ataupun pemutaran pada salah satu segitiga yang ada di dalam gambar tersebut maka segitiga tersebut akan menempati posisi segitiga yang lain dengan tepat. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa segitiga yang satu dengan segitiga yang lain memiliki bentuk yang sama (sebangun) dan memiliki ukuran yang sama. Nah, segitiga-segitiga yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama tersebutlah yang dapat kita sebut sebagai segitiga-segitiga yang kongruen (sama dan sebangun)


Sifat-sifat Dua Segitiga yang Kongruen

Untuk bisa memahami sifat-sifat dari dua segitiga yang kongruen kalian harus memperhatikan gambar berikut ini:

Segitiga-Segitiga Yang Kongruen

Karena segitiga-segitiga yang kongruen memiliki bentuk dan ukuran yang sama, maka masing-masing segitiga tersebut apabila diimpitkan akan saling menutupi dengan tepat satu sama lainnya.

Gambar di atas menunjukkan bahwa segitiga PQT dan segitiga QRS kongruen. Perhatikanlah panjang sisi-sisinya. Terlihat bahwa PQ = QT, QT = RS, dan QS = PT sehingga sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua segitiga tersebut sama panjang.

Selanjutnya, perhatikanlah besar sudut dari kedua segitiga tersebut. Tampak terlihat bahwa sudut TPQ = sudut SQR, sudut PQT = QRS, sudut PTQ = sudut QSR sehingga sudut-sudut yang ada pada kedua segitiga tersebut sama besarnya.

Dari uraian tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa dua buah segitiga dapat dikatakan kongruen apabila memenuhi sifat-sifat berikut ini:

1. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.
2. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.

Syarat Dua Segitiga Kongruen

Dua segitiga dapat dikatakan kongruen apabila memenuhi salah satu dari tiga syarat yang ada di bawah ini:

A. Ketiga pasang sisi yang bersesuaian sama panjang (sisi, sisi, sisi)
Dua segitiga di bawah ini, yaitu ABC dan DEF memiliki panjang sisi yang sama.

Segitiga-Segitiga Yang Kongruen

AB = DE maka AB/DE = 1
BC = EF maka BC/EF = 1
AC = DF maka AC/DF = 1

Sehingga diperoleh AB/DE = BC/EF = AC/DF = 1

Perbandingan nilai yang sesuai untuk tiap-tiap sisi yang bersesuaian menunjukkan bahwa kedua segitiga tersebut sebangun. Karena sebangun, maka sudut-sudut yang dihasilkan pun akan menjadi sama besar, yaitu:

Sudut A = sudut D, sudut B = sudut E, sudut C = sudut F

Karena sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar maka dapat disimpulkan bahwa ABC dan DEF kongruen.


B. Dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut yang dibentuk oleh kedua sisi tersebut sama besar (sisi, sudut, sisi)
Segitiga-Segitiga Yang Kongruen

Pada gambar di atas diketahui bahwa AB = DE, AC = DF, dan sudut CAB = sudut EDF. Lalu, apakah kedua segitiga tersebut kongruen? Jika dua segitiga tersebut diimpitkan akan tepat berimpitan, sehingga diperoleh:

AB/DE = BC/EF = AC/DF = 1

Hal ini berarti segitiga ABC dan segitiga DEF sebangun sehingga diperoleh:

Sudut A = sudut D, sudut B = sudut E, sudut C = sudut F

Karena sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang, maka dapat kita simpulkan bahwa ABC dan DEF tersebut kongruen.


C. Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi yang menghubungkan kedua titik sudut itu sama panjang (sudut, sisi, sudut)
Segitiga-Segitiga Yang Kongruen

Pada gambar di atas segitiga ABC dan DEF memiliki sepasang sisi bersesuaian yang sama panjang dan dua sudut bersesuaian yang sama besar, yaitu AB = DE, sudut A = sudut D, dan sudut B = sudut E. Karena sudut A = sudut D, dan sudut B = sudut E maka sudut C = sudut F. Jadi ABC dan DEF bersifat sebangun dan memiliki perbandingan yang senilai, yaitu:

AB/DE = BC/EF = AC/DF

Karena AD/BE = 1 maka BC/EF = AC/DF = 1

AC = DF dan BC = EF dengan demikian sudah bisa dipastikan bahwa kedua segitiga tersebut kongruen.


Demikianlah penjelasan yang cukup panjang mengenai Segitiga-Segitiga Yang Kongruen. Semoga tulisan ini dapat membantu kalian dalam memahami pengertian, sifat, serta syarat-syarat dari segitiga-segitiga yang kongruen.

Source: Salamah. U. 2012. Berlogika Dengan Matematika 3. Solo : Platinum

Related Posts:

Materi Pelajaran Bahasa Indonesia SMA Kelas X Lengkap

Materi Pelajaran Bahasa Indonesia SMA Kelas X ~ Pelajaran Bahasa Indonesia adalah pelajaran dengan materi yang banyak. Selain itu untuk setiap sekolah biasanya memiliki standar materi tersendiri, tetapi tentu saja tidak akan menyimpang dari apa yang telah diatur oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Buku panduan pelajaran Bahasa Indonesia sebenarnya telah disediakan oleh pemerintah, baik dalam bentuk buku paket pegangan siswa dan guru maupun buku elektronik. Tetapi tidak menutup kemungkinan adanya beberapa buku referensi lain dengan materi yang berkaitan dan mendukung.

Dalam kesempatan kali ini saya ingin membagikan buku materi pelajaran Bahasa Indonesia yang telah disediakan oleh pemerintah sebagai pegangan siswa. Materi Bahasa Indonesia elektronik ini diambil dari salah satu buku yang diserdiakan oleh pemerintah sebagai buku referensi materi pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA. Referensi materi ini saya buat dalam bentuk file PDF yang terbagi menjadi 2 (dua) file, yaitu file untuk materi Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1 dan file untuk materi Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2. Setiap file berisi BAB dan materi bagian setiap bab yang diajarkan di sekolah jenjang SMA/MA kelas X. Untuk lengkapnya dapat dilihat pada bagian di bawah ini:

Materi Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Pelajaran 1 Tema Pendidikan
  • Menentukan Ide Pokok Bacaan dengan Membaca Cepat
  • Memahami Karakteristik Paragraf Deskripsi
  • Memperkenalkan Diri atau Orang Lain dalam Forum Resmi 
  • Menentukan Unsur Intrinsik Suatu Cerita yang Disampaikan Secara Langsung
  • Uji Kompetensi Pelajaran 1
Pelajaran 2 Tema Ilmu Pengetahuan
  • Menentukan Ide Pokok Paragraf dalam Teks Bacaan dengan Membaca cepat
  • Menulis Hasil Observasi dalam Bentuk Paragraf Deskripsi
  • Memperkenalkan Diri dan Orang Lain dalam Forum Resmi dengan Intonasi dan Jeda Kalimat yang Tepat
  • Menyimak dan Menentukan Unsur-Unsur Bentuk Puisi yang Disampaikan Secara Langsung
  • Uji Kompetensi Pelajaran 2
Pelajaran 3 Tema Teknologi
  • Memahami Ide Pokok Bacaan dengan Membaca Cepat
  • Menulis Gagasan dalam Bentuk Paragraf Eksposisi
  • Memperbaiki Pengucapan Kalimat Perkenalan yang Dilakukan oleh Teman dalam Forum Resmi
  • Menceritakan Kembali Cerita Pendek yang Dibaca dan Mengungkapkan Hal-Hal yang Menarik
  • Uji Kompetensi Pelajaran 3
Pelajaran 4 Tema Ekonomi
  • Mendiskusikan Masalah yang Ditemukan dalam Teks Berita, Artikel, atau Buku
  • Menanggapi Siaran Informasi dari Media Elektronik 
  • Menulis Gagasan dalam Bentuk Paragraf Eksposisi 
  • Membaca dan Menganalisis Cerpen 
  • Uji Kompetensi Pelajaran 4
Pelajaran 5 Tema Tenaga Kerja
  • Menentukan Ide Pokok Teks Bacaan dengan Membaca Cepat 
  • Mengungkapkan Isi Puisi yang Disampaikan Secara Langsung
  • Menulis Gagasan dalam Bentuk Paragraf Naratif 
  • Menceritakan Berbagai Pengalaman dengan Pilihan Kata dan Ekspresi yang Tepat
  • Uji Kompetensi Pelajaran 5
Pelajaran 6 Tema Pertanian
  • Menanggapi Masalah yang Diuraikan dalam Teks Berita, Artikel, atau Buku
  • Membaca Puisi dengan Lafal, Nada, Tekanan, dan Intonasi yang Tepat 
  • Menulis Paragraf Naratif Sesuai Kerangka 
  • Mengidentifikasi Unsur Ekstrinsik Suatu Cerita yang Disampaikan Secara Langsung 
  • Uji Kompetensi Pelajaran 6
Pelajaran 7 Tema Kesehatan
  • Mengidentifikasi Ide Pokok Teks Bacaan dengan Teknik Membaca Ekstensif
  • Menyampaikan Ringkasan Isi Informasi yang Didengar Melalui Radio atau Televisi
  • Menulis Puisi dengan Memperhatikan Diksi dan Gaya Bahasa 
  • Menceritakan Pengalaman yang Lucu 
  • Uji Kompetensi Pelajaran 7
Pelajaran 8 Tema Ekonomi
  • Mengidentifikasi Ide Teks Nonsastra dari Beberapa Sumber dengan Teknik Membaca Ekstensif 
  • Mengungkapkan Kembali Informasi Berita dari Radio atau Televisi
  • Menulis karangan Eksposisi dengan Memperhatikan Pola Pengembangan Paragrafnya
  • Mendiskusikan Nilai-Nilai yang Terdapat dalam Cerita Pendek yang Dibaca
  • Uji Kompetensi Pelajaran 8
Pelajaran 9 Tema Pariwisata
  • Mengidentifikasi Ide Teks Nonsastra dari Beberapa Sumber dengan Teknik Membaca Ekstensif
  • Membuat Pertanyaan Mengenai Isi Berita yang Didengar Melalui Radio atau Televisi
  • Menulis Puisi Lama (Pantun)
  • Mendiskusikan Masalah yang Ditemukan dalam Teks Berita, Artikel, atau Buku
  • Uji Kompetensi Pelajaran 9
Download Materi Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Materi Pelajaran Bahasa Indonesia SMA Kelas X
Materi Pelajaran Bahasa Indonesia SMA Kelas X

Materi Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Pelajaran 10 Tema Keamanan
  • Memberikan Kritik Terhadap Informasi dari Media Cetak/Elektronik
  • Merangkum Isi Teks Buku dengan Membaca Memindai
  • Menulis Gagasan dalam Bentuk Paragraf Argumentasi
  • Menemukan Hal-Hal Menarik Tentang Tokoh Cerita Rakyat
  • Uji Kompetensi Pelajaran 10
Pelajaran 11 Tema Kependudukan
  • Mengungkapkan Isi Tabel yang Terdapat dalam Bacaan 
  • Menyimpulkan Isi Informasi yang Disampaikan Secara Langsung 
  • Menulis Gagasan dalam Bentuk Paragraf Argumentasi 
  • Membahas Isi Puisi Berkenaan dengan Kesan Pengindraan dan Perasaan 
  • Uji Kompetensi Pelajaran 11 
Pelajaran 12 Tema Minat Baca/Tulis
  • Menyimpulkan Isi Informasi yang Disampaikan Secara Tidak Langsung
  • Menulis Gagasan dalam Bentuk Paragraf Persuasif ...
  • Memberikan Kritik Terhadap Informasi dari Media Cetak/Elektronik
  • Mengidentifikasi Karakteristik Sastra Melayu Klasik
  • Uji Kompetensi Pelajaran 12
Pelajaran 13 Tema Moral
  • Memberikan Persetujuan/Dukungan Terhadap Artikel yang Terdapat dalam Media Cetak 
  • Menulis Gagasan dalam Bentuk Paragraf Persuasif
  • Merangkum Isi Informasi
  • Menjelaskan Hal-Hal yang Menarik Tentang Latar Cerita Rakyat yang Didengar 
  • Uji Kompetensi Pelajaran 13
Pelajaran 14 Tema Kesehatan
  • Mengidentifikasi Struktur Intrinsik Sastra Melayu Klasik
  • Menulis Hasil Wawancara
  • Menyimpulkan Isi Informasi yang Disampaikan Secara Langsung
  • Menghubungkan Isi Puisi dengan Realita Sosial dan Masyarakat Melalui Diskusi 
  • Uji Kompetensi Pelajaran 14
Pelajaran 15 Tema Lingkungan
  • Memberikan Persetujuan/Dukungan Terhadap Artikel yang Terdapat dalam Media Cetak
  • Merangkum Isi Teks Buku dengan Membaca Memindai 
  • Menyusum Teks Pidato
  • Membandingkan Hal-Hal Menarik Tentang Latar Cerita Rakyat yang Didengar dengan Realita Masa Kini
  • Uji Kompetensi Pelajaran 15
Pelajaran 16 Tema Taman Bacaan
  • Menulis Hasil Wawancara
  • Menemukan Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Sastra Melayu Klasik
  • Merangkum Isi Teks Buku dengan Membaca Memindai 
  • Menulis Karangan Berdasarkan Pengalaman Diri Sendiri dalam Bentuk Cerpen 
  • Uji Kompetensi Pelajaran 16
Pelajaran 17 Tema Olahraga
  • Menemukan Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Sastra Melayu Klasik 
  • Menyimpulkan Isi Informasi yang Disampaikan Secara Tidak Langsung 
  • Menulis Karangan Berdasarkan Pengalaman Orang Lain dalam Bentuk Cerpen
  • Membahas Isi Puisi Berkenaan Gambar Pengindraan dan Perasaan
  • Uji Kompetensi Pelajaran 17
Download Materi Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2
    Setiap bab dari materi pelajaran Bahasa Indonesia kelas X ini dilengkapi dengan soal evaluasi. Jadi soal tersebut dapat digunakan untuk berlatih mengerjakan soal evaluasi yang berkaitan di masing-masing bab. Sebagai bahan referensi lainnya, di bawah ini ada referensi materi Bahasa Indonesia kelas X yang dapat diunduh juga.


    Demikian ulasan singkat mengenai Materi Pelajaran Bahasa Indonesia SMA Kelas X Lengkap. Semoga dapat membantu Adik-Adik dalam belajar materi Bahasa Indonesia di jenajng SMA/MA kelas X.

    Related Posts: