Pengertian Pernyataan, Kalimat Terbuka dan Himpunan Penyelesaian

Pernyataan, Kalimat Terbuka, dan Himpunan Penyelesaiannya - Ketika kalian ingin mempelajari materi mengenai persamaan dan pertidaksamaan satu variabel, maka sebaiknya kalian memahami materi dasarnya terlebih dahulu. Tujuannya adalah agar kalian bisa lebih mudah dalam memahami materi tingkat lanjut dari sistem persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. Materi dasar yang dimaksud disini diantaranya adalah pengertian tentang pernyataan, kalimat terbuka, serta himpunan penyelesaiannya. Pada kesempatan ini Rumus Matematika Dasar akan memberikan penjelasan satu-persatu mengenai ketiga hal tersebut. Berikut adalah penjelasannya:

Pengertian Pernyataan, Kalimat Terbuka dan Himpunan Penyelesaian
Google Images

Penjelasan Mengenai Pernyataan, Kalimat Terbuka, dan Himpunan Penyelesaian

Pernyataan

Di dalam kehidupan sehari-hari pastinya kalian sering menjumpai atau mendengar beberapa kalimat seperti:

1. Luas pulau Papua lebih besar daripada pulau Bali.
2. Bandar Lampung adalah ibukota provinsi Lampung
3. Menara Eifel terletak di Perancis
4. Empat lebih kecil daripada tujuh (4 < 7)

Kalimat-kalimat di atas adalah contoh kalimat yang memiliki nilai benar karena setiap orang pasti menyetujui bahwa kalimat tersebut adalah benar.

Sekarang mari kita bandingkan dengan kalimat-kalimat berikut ini:

1. Luas Pulau Sumatera lebih Kecil daripada pulau Bali
2. Ibukota Provinsi Aceh adalah Pekanbaru
3. Matahari terbenam di arah timur
4. Sebelas lebih besar daripada tiga puluh (11 > 30)

Kesimpulan yang dapat kita tarik dari keempat kalimat tersebut adalah bahwa kalimat-kalimat itu bernilai salah karena sudah pasti setiap orang tidak setuju dengan kalimat-kalimat tersebut.


Nah, dari kedua contoh jenis kalimat di atas kita dapat menimpulkan bahwa Pernyataan adalah sebuah kalimat yang nilai kebenarannya dapat ditentukan (salah atau benar).


Sekarang coba kalian amati lagi beberapa kalimat berikut:

1. Pantai ini indah sekali
2. Pria itu sungguh tampan

Apakah kalian bisa menentukan nilai kebenaran dari dua buah kalimat di atas? Apakah kalimat-kalimat itu dapat disebut sebagai pernyataan?

Ketahuilah bahwa kedua kalimat tersebut bukanlah pernyataan. Mengapa demikian? karena kita tidak dapat menentukan nilai kebenarannya. Sebagai contoh pada kalimat kedua "Pria itu sungguh tampan". tentu tidak semua orang bisa menyetujuinya, bisa saja seseorang menganggap pria itu tampan tetapi orang lain menganggap pria itu wajahnya biasa saja. Jadi, kalimat yang kebenaranya belum bisa ditentukan tidak bisa dikategorikan sebagai sebuah pernyataan di dalam matematika.


Kalimat terbuka

Agar lebih mudah dalam memahami apa yang disebut dengan kalimat terbuka dalam matematika, coba perhatikan kalimat di bawah ini:

"Canada terletak di benua x"

Apabila x diganti dengan Amerika, maka kalimat tersebut bisa kita anggap bernilai benar. Akan tetapi jika x diganti dengan Australia, maka kalimat tersebut nilainya akan menjadi salah. kalimat seperti itulah yang disebut sebagai kalimat terbuka karena nilai kebenarannya bergantung kepada variabelnya.

Mari kita simak beberapa contoh kalimat terbuka di dalam plajaran matematika berikut ini:

1. 7 + x = 12, x adalah anggota himpunan bilangan cacah
2. 8 - y = 5, y adalah anggota himpunan bilangan bulat

Kalimat pertama dapat dinyatakan benar apabila x diganti dengan angka 5 dan apabila x diganti dengan angka selain 5 maka pernyataan tersebut bernilai salah. Pada pernyataan tersebut x disebut sebagai variabel sementara 7 dan 12 disebut sebagai konstanta. Begitu juga dengan kalimat kedua, kalimat tersebut akan bernilai benar jika y diganti dengan angka 3 dan jika y diganti dengan angka selain 3 maka sudah tentu kalimat tersebut akan bernilai salah. Pada kalimat kedua variabelnya adalah y sedangkan konstantanya adalah 8 dan 5.

Maka, Di dalam kalimat terbuka kita akan menjumpai Variabel dan Konstanta. Variabel dapat diganti dengan sembarang anggota himpunan yang sudah ditentukan. Sementara konstanta bersifat tetap dan tidak dapat digantikan.


Himpunan penyelesaian kalimat terbuka

Kita ambil contoh kalimat terbuka berikut ini:

x2= 81

Kalimat tersebut akan bernilai benar apabila kita mengganti variabel x dengan 9 atau -9. Maka, penyelesaian dari kalimat terbuka tersebut adalah x = 9 atau x = -9. Maka, himpunan penyelesaian dari kalimat x2 = 81 adalah {9, -9}


Demikianlah ulasan mengenai Pengertian Pernyataan, Kalimat Terbuka dan Himpunan Penyelesaian semoga bermanfaat.

Related Posts:

RPP SMA Kurikulum 2013 Dan Silabus Lengkap Semua Pelajaran

RPP SMA Kurikulum 2013 Dan Silabus Lengkap Semua Pelajaran ~ Kurikulum 2013 telah digunakan meskipun mengalami banyak masalah dalam pelaksanaannya. Mulai dari penguasaan tenaga pengajar yang belum optimal sampai dengan keberadaan refernsi materi yang belum siap dan sulit didapatkan. Kesulitas tersebut tentu saja berimbas pada tenaga pengajar maupun siswa. Salah satu imbas awal yang dialami oleh tenaga pengajar (guru) adalah kesulitan membangun perangkat pembelajaran berupa RPP dan Silabus berdasarkan materi kurikulum 2013. Hal ini karena kurangnya sosialisasi sebelumnya dan sulitnya para guru mendapatkan referensi materi kurikulum 2013 yang disediakan oleh pemerintah.

Untuk membantu para guru dalam menyusun RPP dan Silabus, khususnya para guru pengampu mata pelajaran jenjang SMA, berikut ini ada contoh RPP dan Silabus SMA berdasarkan Kurikulum 2013 yang diberlakukan. Bagi rekan-rekan guru SMA di seluruh Indonesia dapat menggunakan contoh RPP dan Silabus SMA Kurikulum 2013 ini sebagai acuhan untuk membangun perangkat pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa dan sekolah tempatnya mengajar.

RPP dan Silbaus SMA berdasarkan kurikulum 2013 ini tersedia untuk contoh kelas X, XI, dan XII. Masing-masing terbagi menjadi bagian mata pelajaran wajib dan mata pelajaran peminatan. Mata pelajaran peminatan sendiri terbagi menjadi 3 bagian, yaitu : mata pelajaran peminatan matematikan dan ilmu pengeteahuan alam, mata pelajaran peminatan ilmu pengetahuan sosial, dan mata pelajaran peminatan ilmu bahasa dan budaya. Semuanya ada mata pelajaran pengikut masing-masing yang akan diberikan contoh RPP dan silabusnya.
RPP SMA Kurikulum 2013 Dan Silabus Lengkap Semua Pelajaran

RPP SMA Kurikulum 2013 Dan Silabus Lengkap Semua Pelajaran





RPP berdasarkan kurikulum 2013 memuat hal-hal penting dalam proses pembelajaran di sekolah, seperti : tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan langkah penilaian oleh pengajar. Semua terangkum dalam RPP yang ada di atas untuk masing-masing mata pelajaran, baik mata pelajaran wajib maupun mata pelajaran peminatan.

Demikian ulasan mengenai RPP SMA Kurikulum 2013 Dan Silabus Lengkap Semua Pelajaran. Semoga apa yang ada di ulasan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan guru semua dalam membangun perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan. Apa yang saya bagikan ini adalah contoh yang dapat digunakan sebagai referensi, untuk kelengkapan dimohon untuk dilakukan pengembangan pada masing-masing guru pengampu mata pelajaran yang berhubungan.

Related Posts:

Rumus Cara Mencari Jumlah Tabungan Setelah n Tahun

Cara Mencari Jumlah Tabungan Setelah n Tahun Salah satu jenis soal yang sering muncul ketika ujian nasional adalah mengenai jumlah tabungan setelah n tahun. Bentuk soal seperti ini seringkali muncul namun terkadang bentuknya berbeda-beda. Oleh karenanya, Rumus Matematika Dasar merasa perlu untuk memberikan penjelasan mengenai bagaimana cara menyelesaikan bentuk soal seperti ini. Pada materi ini akan dijelaskan mengenai langkah-langkah yang bisa kalian lakukan guna menyelesaikan soal tersebut dengan cepat dan akurat. Cara pengerjaan tersebut tentunya disertai dengan contoh-contoh soal untuk mempermudah kalian dalam memahaminya. Yuk kita simak saja langsung pembahasannya sebagai berikut:

Rumus Cara Mencari Jumlah Tabungan Setelah n Tahun


Cara Menyelesaikan Soal Mencari Jumlah Tabungan Setelah n Tahun


Sebelum masuk ke dalam pembahasan, sebaiknya kalian mengamati contoh soal berikut ini:

Contoh Soal 1
Bank Lampung menerapkan suku bunga sebesar 8% per tahun. Jumlah tabungan Amir setelah menabung selama 2,5 tahun adalah Rp. 6000.000. Lalu, berapakah jumlah tabungan awal Amir? ....


Contoh Soal 2
Pak Kosim menabungkan uangnya pada sebuah bank sebesar Rp.800.000. Apabila bunga yang berlaku di bank tersebut adalah 15% per tahun, hitunglah berapa jumlah uang pak Kosim setelah menabung selama 6 bulan ...

Dari contoh soal di atas mari kita nyatakan ke dalam beberapa lambang. Suku bunga kita nyatakan dalam a%, dan waktu dinyatakan dalam n tahun. Maka rumus besarnya bunga tunggal (BT) dalam n tahun dapat dijabarkan menjadi:

BT = a% × n × M

Kemudian untuk mencari jumlah tabungan (JT) setelah n tahun kita bisa menjumlahkan modal awal dengan besarnya bnga tunggal setelah n tahun:

JT = (a% × n × M) + M

Maka, rumus yang kita gunakan untuk menghitung jumlah tabungan setelah n tahun adalah:

JT = (a% × n × M) + M


Setelah mengetahui rumusnya, mari kita coba selesaikan kedua contoh soal di atas:


Penyelesaian Soal 1:

Diketahui:
JT = Rp 6.000.000
n = 2,5 tahun = 5/2 tahun
a% = 8%


Ditanyakan:
M =….?

Penyelesaian:
JT = (a% × n × M) + M
6.000.000 = (8% × (5/2) × M) + M
6.000.000 = 20%M + M
6.000.000 = 0,2M + M
6.000.000 = 1,2M
M = 4.000.000/1,2
M = 5.000.000



Penyelesaian Soal 2:

Diketahui:
M = Rp 800.000
a% = 15% = 15/100
n = 6 bulan = (6/12) tahun = (1/2) tahun

Ditanyakan:
JT = . . .?

Penyelesaian:
JT = (a% × n × M) + M
JT = ((15/100) × (1/2) × 800.000) + 800.000
JT = 60.000 + 800.000
JT = 860.000


Demikianlah penjelasan Rumus Cara Mencari Jumlah Tabungan Setelah n Tahun perhatikan cara penyelesaian soal yang telah dijabarkan dengan seksama agar kalian bisa memahaminya dengan baik sehingga dapat menyelesaikan soal-soal serupa dengan cepat dan akurat.

Related Posts:

Contoh Silabus Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Ganjil dan Genap

Contoh Silabus Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Ganjil dan Genap ~ Sebagai perangkat pembelajaran, silabus digunakan sebagai acuhan materi yang akan diajarkan dalam bentuk poin-poin ringkasan. Silabus memegang peranan yang penting dalam proses pembelajaran, terutama bagi guru pengampu mata pelajaran yang harus merincikan apa saja materi yang harus disampaikan. Bagi Anda guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas XI SMA/MA, berikut ini kita ada contoh silabus yang digunakan dalam mata pelajaran tersebut. Silabus ini dapat digunakan untuk jenjang SMA atau MA kelas XI.

Silabus ini disusun berdasarkan aturan materi semster ganjil (semester 1) dan semester (semster 2) kelas XI SMA/MA. Materi tersebut diringkas dalam bentuk silabus yang dapat digunakan secara umum atau dikembangkan berdasarkan kebutuhan sekolah masing-masing. Unsur silabus ini mengandung bagian-bagian penting seperti:
  1. Kompetensi dasar dari materi yang diajarkan.
  2. Materi pokok dari materi yang akan diajarkan per bagian.
  3. Pembelajaran yang akan membentuk proses belajar mengajar.
  4. Penilaian yang akan menjadi faktor penentu penilaian dari pengajar.
  5. Alokasi waktu yang dibutuhkan dalam mempelajari materi.
  6. Dan sumber belajar yang dijadikan landasan.

Contoh Silabus Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Ganjil dan Genap

Bagian-bagian tersebut akan memberikan pengarahan bagaimana seorang pengampu akan menyampaikan materi Bahasa Indonesia Kelas XI ini. Untuk mendapatkan Contoh Silabus Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Ganjil dan Genap, silahkan download melalui link di bawah ini:

Contoh Silabus Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Ganjil dan Genap

Demikian ulasan kali ini mengenai Contoh Silabus Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Ganjil dan Genap. Semoga contoh silabus ini dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya bagi rekan-rekan guru Bahasa Indonesia semua.

Related Posts:

Rangkuman Materi Matematika Kelas 4 SD Semester 1 dan 2

Rangkuman Materi Matematika Kelas 4 SD Semester 1 dan 2 ~ Matematika adalah mata pelajaran yang sangat penting bagi semua jenjang pendidikan di Indonesia. Tidak terkecuali pada jenjang Sekolah Dasar (SD). Matematika memegang peranan yang penting dalam melatih otak anak mulai dari usia dini. Tetapi materi matematika yang disampaikan pada jenjang SD tentunya memiliki komposisi yang tidak terlalu berat tetapi mengenai dalam hal melatih logika otak.

Untuk adik-adik yang sedang duduk di kelas 4 SD, ulasan ini adalah rangkuman dari materi yang adik-adik pelajari. Rangkuman materi matematika kelas 4 SD ini terdiri dari beberapa bab yang dipelajari selama 2 (dua) semester. Dan rangkuman ini tidak hanya berupa penjelasan materi yang bersifat teoritis, tetapi rangkuman ini lebih bersifat praktis dengan penjelasan, contoh soal, dan latihan soal beserta pembahasannya.

Rangkuman Materi Matematika Kelas 4 SD Semester 1 dan 2

Untuk mengetahui apa saja yang nantinya akan ada di dalam rangkuman pelajaran matematika kelas 4 SD ini, berikut daftar materi yang ada di rangkuman materi kelas 4 SD ini.
  1. Bab Materi Operasi Hitung Bilangan
  2. Bab Materi Kelipatan dan Faktor Bilangan
  3. Bab Materi Pengukuran
  4. Bab Materi Segitiga dan Jajargenjang
  5. Bab Materi Bilangan Bulat
  6. Bab Materi Bilangan Pecahan
  7. Bab Materi Bilangan Romawi
  8. Bab Materi Bangun Ruang dan Bangun Datar

Materi-materi matematika SD tersebut dipelajari untuk semester 1 dan semester 2. Dengan sifatnya yang praktis dengan banyak contoh soal dan latihan soal beserta pembahasan pada masing-masing materi akan mempermudah adik-adik dalam mempelajari materi matematika kelas SD yang ada di sekolah. Setiap bab akan dijelaskan secara teori dan dilanjutkan pada contoh soal. Selanjutnya akan ada beberapa soal matematika kelas 4 SD yang sesuai dengan pembahasan masing-masing bab. Tentu saja soal-soal matematika kelas 4 SD tersebut dilengkapi dengan pembahasannya untuk mempermudah proses belajar siswa.

Download Rangkuman Materi Matematika Kelas 4 SD Semester 1 dan 2

Demikian ulasan kali ini mengenai Rangkuman Materi Matematika Kelas 4 SD Semester 1 dan 2. Semoga rangkuman materi ini bermanfaat bagi adik-adik yang ada di bangku kelas 4 SD.

Related Posts:

Ringkasan Materi IPS SMP Kelas 9 Tentang Perang Dunia II

Ringkasan Materi IPS SMP Kelas 9 Tentang Perang Dunia II ~ Materi pelajaran IPS kelas 9 mengenai Perang Dunia II ini masuk ke dalam materi pelajaran IPS Kelas 9 Semester 1. Materi tentang Perang Dunia II ini terdapat dalam pembahasan bab 2 yang memang merupakan pembahasan yang panjang. Materi ini cukup panjang karena memuat banyak hal tentang PD II yang dilanjutkan dengan pendudukan Jepang di Indonesia dan perlawanan Bangsa Indonesia.

Untuk mempermudah proses belajar, saya ada ringkasan materi IPS mengenai BAB II Perang Dunia II ini. Tentu saja ringkasan materi ini berdasarkan pada buku pegangan dan RPP dan Silabus IPS untuk kelas 9. Diharapkan dengan adanya ringkasan materi ini dapat mempermudah para siswa dalam mempelajari materi pelajaran IPS kelas 9 mengenai Perang Dunia II.

Ringkasan Materi IPS SMP Kelas 9 Tentang Perang Dunia II

Ringkasan materi ini akan memuat beberapa sub bab yang ada dalam pembahasan materi Perang Dunia II. Sub bab tersebut diringkas dan diambil poin penting tanpa mengurangi atau menambahi nilai asalnya. Jadi ringkasan ini sangat cocok untuk bahan belajar siswa tanpa susah payah membaca semua materi yang ada di buku pegangan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini daftar sub bab yang ada di dalam ringkasan materi IPS kelas 9 mengenai Perang Dunia II.
  1. Latar belakang Perang Dunia II
  2. Jalannya PD II dan pihak-pihak yang bersangkutan
  3. Akibat yang ditimbulkan dari PD II
  4. Perang Dunia II di Asia Pasifik
  5. Pengaruh kebijakan pemerintahan pendudukan Jepang di Indonesia
  6. Bentuk-bentuk perlawanan rakyat Indonesia terhadap pendudukan Jepang

Semua sub bab akan dijabarkan poin pentingnya dalam bentuk ringkasan. Jadi proses belajar akan lebih mudah dan waktu yang dibutuhkan pun akan lebih singkat untuk mempelajarinya. Ringkasan materi IPS kelas 9 mengenai Perang Dunia II dapat di-download melalui link di bawah ini. [Baca juga : Ringkasan Materi IPS Kelas 9 : Negara Berkembang dan Negara Maju]


Semoga ringkasan materi tersebut dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya dan dapat membantu proses belajar siswa yang lebih efektif dan efisien. Dengan Ringkasan Materi IPS SMP Kelas 9 Tentang Perang Dunia II semoga siswa-siswi dapat dengan meudah memahami materi yang diajarkan di sekolahan dalam mata pelajaran IPS mengenai Perang Dunia II dan Pendudukan Jepang di Indonesia.

Related Posts:

Ringkasan Materi IPS SMP Kelas 9 Negara Berkembang dan Negara Maju

Ringkasan Materi IPS SMP Kelas 9 Negara Berkembang dan Negara Maju ~ Materi pelajaran IPS SMP Kelas 9 meliputi banyak materi tentang sejarah Indonesia dan dunia. Salah satunya adalah materi tentang Negara Berkembang dan Negara Maju. Pembahasan dalam buku referensi dan buku pelajaran memuat materi yang cukup panjang. Oleh karena itu untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih efektif, terkadang ringkasan materi yang bersangkutan sangat dibutuhkan.

Pada kesempatan kali ini saya ingin membagikan sebuah ringkasan materi pelajaran IPS SMP kelas 9 pada pembahasan BAB I yaitu mengenai Negara Maju dan Negara Berkembang. Ringkasan ini diambil dari buku panduan pembelajaran dan referensi lainnya yang akan mendukung pengetahuan dalam materi ini. Dengan menggunakan ringkasan materi IPS kelas 9 mengenai Negara Berkembang dan Negara Maju ini diharapkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan edisien serta mudah dalam menyerap ilmunya. [Baca juga : Ringkasan Materi IPS Kelas 9 : Perang Dunia II]

Ringkasan materi ini akan memuat beberapa bagian penting untuk kebutuhan pembelajaran. Bagian-bagian tersebut disederhanakan tanpa mengurangi maksud dan tujuan serta isi dari bagian tersebut. Bagian-bagian yang termuat dalam ringkasan materi IPS kelas 9 adalah sebagai berikut:

Ringkasan Materi IPS SMP Kelas 9 Negara Berkembang dan Negara Maju

Ringkasan Materi Negara Berkembang dan Negara Maju

  • Ciri-ciri negara berkembang
  • Klasifikasi negara berkembang
  • Ciri-ciri negara maju
  • Persebaran negara maju dan negara berkembang
  • Dan penjelasan lainnya.


Semoga apa yang ada di dalam rangkuman materi ini tidak ada pengurangan atau penambahan yang dapat mengurangi manfaat dari ilmu didalamnya. Demikian ulasan kali ini mengenai Ringkasan Materi IPS SMP Kelas 9 Negara Berkembang dan Negara Maju. Semoga ulasan ini dapat membantu mempermudah proses belajar Anda mengenai negara maju dan negara berkembang.

Related Posts:

Mengenal Integral Parsial Dari Penjelasan Bentuk Dasar Dan Contoh Soal

Mengenal Integral Parsial Dari Penjelasan Bentuk Dasar Dan Contoh Soal ~ Integral menjadi salah satu menu pelajaran matematika kelas XII SMA yang sangat berbobot. Integral yang dipelajari juga sangat bervariatif, salah satunya adalah intergral parsial yang terkenal sangat rumit dalam penyelesaian soal-soalnya. Pada kesempatan kali ini saya ingin mengulas mengenai materi ini yang akan memuat mulai dari definisi integral parsial, rumus dasar integral parsial, dan contoh soal integral parsial. Ulasan ini akan membantu Anda dalam mempelajari materi integral parsial secara lebih mudah.

Definisi Integral Parsial

Integral parsial menjadi salah satu jenis integral yang banyak dipergunakan perhitungannya dalam dunia nyata. Integral ini memiliki ciri keberadaan elemen fungsi yang dikalikan dengan fungsi lainnya dan dua variable pembantu (biasanya U dan V). Tetapi perkalian ini semata-mata tidak bisa diselesaikan dengan model integral lainnya, seperti integral subtitusi. Integral parsial digunakan untuk menyelesaikan soal integral yang memuat perkalian fungsi yang tidak bisa diselesaikan dengan menggunakan cara subtitusi biasa. Jadi secara garis besar, integral parsial adalah cara untuk menaikkan pangkat suatu bilangan dua perkalian fungsi berbeda, sehingga fungsi bilangan tersebut dapat menaikkan pangkatnya (diintegralkan). Penurunan pangkat akan dilambangkan dengan variable "du" dan kenaikan pangkat akan dilambangkan dengan variable "dv".
Mengenal Integral Parsial Dari Penjelasan Bentuk Dasar Dan Contoh Soal

Rumus Integral Parsial

Rumus integral parsial memiliki dua elemen penting yang disebut dengan fungsi. Fungsi tersebut termuat di dalam rumus integral sebagai fungsi (u) dan fungsi (dv). Kedua fungsi tersebut memiliki arti yang sangat penting di dalam rumus integral parsial untuk dapat digunakan dalam menghitung dan menyelesaikan persoalan integral parsial. Secara matematis, rumus integral parsial dapat dituliskan sebagai berikut:

∫u.dv = u.v - ∫v.du


Sesuai dengan rumus di atas, sebuah soal akan mengandung bilangan atau fungsi yang berlaku sebagai elemen (u) dan elemen (dv). Penurunan pangkat dilakukan pada bilangan elemen (u) sehingga menjadi bilangan elemen baru (du) yang merupakan turunan dari bilangan (u). Sedangkan penaikan pangkat (diintegralkan) dilakukan pada elemen (dv) yang akan menjadi elemen baru (v) yang merupakan hasil pemangkatan elemen (dv). Dan hasilnya akan ada 4 elemen bilangan yang akan dimasukkan dalam perhitungan rumus seperti di atas, yaitu (u), (du), (dv), dan (v).

Contoh Soal Integral Parsial

Untuk contoh soal integral parsial telah saya siapkan beberapa contoh soal beserta pembahasannya dalam bentuk file yang dapat di-download melalui link di bawah ini. Semoga contoh soal integral parsial ini dapat menambah pemahaman Anda dalam mempelajari materi integral parsial.


Demikianlah pembahasan mengenai Mengenal Integral Parsial Dari Penjelasan Bentuk Dasar Dan Contoh Soal. Semoga apa yang telah diulas ini dapat menambah pengetahuan Anda mengenai integral parsial.

Related Posts:

Pengertian, Rumus dan Contoh Himpunan Bagian

Pengertian Himpunan Bagian - Sebelumnya Rumus Matematika Dasar telah membahas materi mengenai Himpunan yang menjadi salah satu materi yang diajarkan di SMP. Di dalam himpunan, ada istilah yang disebut dengan himpunan bagian. Himpunan bagian secara sederhana dapat didefinisikan  sebagai sebagai sebuah kondisi dimana unsur dari sebuah himpunan termasuk ke dalam unsur dari himpunan yang lain. Sebagai contoh, Himpunan M dapat dikatakan sebagai himpunan bagian dari N apabila setiap unsur yang ada di dalam himpunan M termasuk juga kedalam umusr yang ada dalam himpunan N. Sekarang coba perhatikan gambar berikut:

Dari gambar di atas kita dapat melihat bahwa ada tiga buah himpunan berbeda yaitu himpunan A, B dan C. Jika diperhatikan, tentu kalian bisa melihat bahwa anggota yang dimiliki oleh himpunan A (1, 2, dan 3) ternyata juga termasuk ke dalam anggota yang ada pada himpunan C (1, 2, 3, 4, dan 6). Dalam kasus seperti ini, maka kita dapat menyimpulkan bahwa Himpunan A adalah himpunan bagian dari himpunan C. Kondisi tersebut dapat dilambangkan menjadi A ᴄ C atau C ᴐ A.

Sekarang coba lihat gambar yang ada di bawah ini:

Dari gambar tersebut, kita bisa mengamati bersama bahwa ada anggota himpunan B yang juga termasuk ke dalam anggota himpunan C (4, 5). tetapi, ada anggota himpunan B yang tidak menjadi anggota himpunan C (6). Sehingga pada kejadian seperti ini himpunan B tidak bisa dikatakan sebagai himpunan bagian dari C karena tidak semua anggotanya ada pada himpunan C. Kejadian tersebut dapat dilambangkan menjadi B c C. 


 Rumus dan Contoh Himpunan Bagian

Untuk memahami lebih jauh mengenai himpunan bagian, sekarang perhatikan contoh himpunan di bawah ini:

S = {semua murid kelas 7 di SMP Tunas Mekar}
K = {semua murid kelas 7A di SMP Tunas Mekar}
L = {semua murid perempuan di kelas 7A}
M = {semua murid laki-laki di kelas 7A}

Dari beberapa himpunan di atas, kita bisa menyimpulkan beberapa keterangan seperti:

1. Himpunan L dan M adalah himpunan bagian dari himpunan A karena setiap anggota yang ada pada himpunan L dan M sudah pasti termasuk ke dalam himpunan K (siswa perempuan dan laki-laki di kelas 7A adalah semua siswa di kelas 7A)

2. Himpunan K adalah himpunan bagian dari himpunan S karena setiap anggota yang ada di himpunan K termasuk ke dalam anggota yang ada di himpunan S (Semua siswa kelas 7A sudah pasti termasuk kedalam seluruh siswa kelas 7 yang ada di SMP Tunas Mekar)

3. Himpunan L bukanlah himpunan bagian dari himpunan M (karena anggota himpunan murid laki-laki tidak mungkin dimasukkan ke dalam anggota himpunan murid perempuan) begitupun sebaliknya.


Bagaimana apakah sekarang kalian sudah paham dan mengerti mengenai Pengertian, Rumus dan Contoh Himpunan Bagian ? Semoga penjelasan singkat di atas bisa membantu kalian untuk lebih memahami mengenai apa yang disebut sebagai himpunan bagian dan bisa mengerjakan soal-soal mengenai himpunan dengan lebih mudah dan lancar.

Related Posts:

Cara Menggambar Grafik Fungsi Aljabar

Menggambar Grafik Fungsi Aljabar - Di dalam pelajaran matematika kalian pasti diajarkan mengenai cara- cara menggambarkan grafik fungsi aljabar baik yang berupa garis lurus maupun grafik fungsi aljabar dengan bentuk parabola. Grafik fungsi aljabar yang berbentuk garis lurus dinyatakan dengan persamaan fungsi linear y = f(x) = mx + nsedangkan grafik fungsi yang berbentuk parabola dinyatakan dalam persamaan fungsi kuadrat y = f(x) = ax2+ bx + c.

Cara Menggambar Grafik Fungsi Aljabar
Catatan:

Gambar dan grafik fungsi y = f(x) disebut kurva y = f(x). Untuk selanjutnya kita akan sering menggunakan istilah kurva.

Di dalam materi kali ini, Rumus Matematika Dasar akan mengajarkan cara-cara menggambarkan kurva yang dinyatakan dengan persamaan fungsi suku banyak. Fungsi sukubanyak adala suatu fungsi dengan peubah (variabel) x yang memupnyai pangkat lebih dari dua. Berikut adala beberapa contohnya: 

y = f(x) = x3+ 4x2  - 16x + 2
y = f(x) = x4 + 3x3 - 12x2 - 10x + 5
y = f(x) = 2x5- 10x4 + 2x3 + 3x2 + 15x + 6 ...... dan seterusnya.

Kurva-kurva yang dinyatakan dengan persaaan fungsi sukubanyak disebut sebagai kurva sukubanyak. 

Di dalam penerapannya, kemampuan menggambar kurva sukubanyak ini merupakan modal dasar untuk mempelajari kalkulus hitung integral, misalnya untuk menghitung luas daerah yang dibatasi oleh suatu kurva sukubanyak dengan sumbu X, dan sebagainya.

Beberapa pengertian tentang fungsi naik, fungsi turun, titik balik maksimum, titik balik minimum, titik belok horisontal, serta titik-titik potong dengan sumbu-sumbu koordinat akan sangat membantu dalam menyelesaikan gambar suatu kurva suku banyak. Sebagai pedoman, berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat kalian ikuti tentunya untuk bisa menggambarkan suatu kurva sukubanyak.

Langkah-langkah untuk Menggambar Grafik Fungsi Aljabar


Langkah Pertama
Buatlah terlebih dahulu analisis pendahuluan yang meliputi:

  • Menentukan koordinat titik-titik potong kurva dengan sumbu-sumbu koordinat (jika koordinat itu mudah ditentukan).

             (i) titik potong dengan sumbu X, dengan mengambil syarat y = 0
            (ii) titik potong dengan sumbu Y, dengan mengambil syarat x = 0

  • Tentukan interval-interval ketika fungsi itu naik dan ketika fungsi itu turun.
  • Tentukan titik-titik stationer serta jenisnya : titik balik maksimum, titik balik minimum, atau titik belok horisontal.
  • Tentukan nilai-nilai fungsi pada ujung-ujung interval. Jika kurva itu akan digambarkan untuk semua bilangan real, maka perlu ditantukan nilai-nilai y untuk nilai x yang besar positif dan untuk nilai x yang besar negatif.
  • Tentukanlah beberapa titik tertentu untuk memperhalus sketsa kurva.


Langkah Kedua
Dari langkah pertama, titik-titik yang didapat kita sajikan dalam bidang cartesius.

Langkah Ketiga
Titik-titik yang telah disajikan dalam bidang Cartesius pada langkah kedua, kemudian kita hubungkan dengan mempertimbangkan naik atau turunnya fungsi. Dengan demikian, kita akan mendapatkan kurva y = f(x)

Agar kalian lebih mudah dan terampil dalam memahami cara menggambar kurva sukubanyak dengan persamaan y = f(x) maka sebaiknya perhatikan contoh di bawah ini:

Soal
Gambarlah sketsa kurva sukubanyak yang ditentukan dengan persamaan y = f(x) = 4x – x3

Cara Menjawabnya:

Langkah Pertama
(a) Koordinat titik-titik potong dengan sumbu-sumbu koordinat.
 (i) titik potong dengan sumbu X, dengan mengambil y = 0
      4x – x3 = 0
èx(4 – x2) = 0
èx (2 + x) (2 – x) = 0
èx1= -2 atau x2 = 0 atau x3 = 2
Titik-titik potong dengan sumbu X adalah (-2, 0) (0, 0), dan (2, 0)

                (ii) Titik potong dengan sumbu Y, dengan mengambil x = 0 diperoleh:
                      Y = 4(0) – (0)3 = 0
                Titik potong sumbu Y adalah (0, 0)

(b) Dari f(x) = 4x – x3maka f’(x) 4 – 3x2
     
                  f(x) naik jika f’(x) > 0                     ||             f(x) turun jika f’(x) < 0
                                4 – 3x2 > 0                      ||                           4 – 3x2 < 0
è3x2< 4                                            ||           à3x2 > 4
è-2/3 √3 < x < 2/3 √3                      ||           àx < -2/3 √3 atau x > 2/3 √3     

Perhatikan diagram tanda f’(x) pada gambar berikut ini:

Cara Menggambar Grafik Fungsi Aljabar

(c) Nilai stationer dan jenisnya
                
                Nilai stationer dicapai apabila f’(x) = 0
               
                4 – 3x2 > 0
àx1= -2/3 √3    atau   x2 = 2/3 √3

Nilai-nilai stationernya:

Untuk x1 = -2/3 √3    àf(-2/3 √3) = 4(-2/3 √3) – (-2/3 √3)3 = - 16/9 √3
        
f(-2/3 √3) = - 16/9 √3 merupakan nilai balik minimum, sebab f’(x)berubah tanda dari negatif menjadi positif ketika melewati x =-2/3 √3

Untuk x2= 2/3 √3    àf(2/3 √3) = 4(2/3 √3) – (2/3 √3)3 =  16/9 √3

f(-2/3 √3) = 16/9 √3 merupakan nilai balik maksimum, sebab f’(x)berubah tanda dari positifmenjadi negatif ketika melewati x = 2/3 √3

Jadi titik balik maksimumnya (2/3 √3), 16/9 √3) dan titik balik minimumnya (-2/3 √3), -16/9 √3)

(d) Untuk x besar maka y = f(x) = 4x – x3 dekat dengan -x3
      Jika x besar positif, maka y besar negatif
      Jika y besar negatif maka x besar positif

(e) Ambil beberapa titik tertentu untuk memperbaiki sketsa kurva.
               
                x = -3 à y = f(-3) = 4(-3) – (-3)3 = 15 à (-3, 15)
                x = -1 ày = f(-1) = 4(-1) – (-1)3 = -3 à(-1, -3)

                x = 1 ày = f(1) = 4(1) – (1)3 = 3 à (1, 3)
                x = 3 à y = f(3) = 4(3) – (3)3 = 15 à (3, 15)


Langkah Kedua
Beberapa titik yang diperoleh pada langkah pertama diletakkan pada bidang kartesius.

Langkah Ketiga
Titik-titik yang telah disajikan pada bidang kartesius itu kemudian dihubungkan untuk memperoleh sketsa kurva yang mulus seperti pada gambar dibawah ini:


Dalam hal ini perlu juga diperhatikan pula naik turunnya fungsi pada interval-interval yang telah ditentukan pada langkah 1 bagian (b)

Cara Menggambar Grafik Fungsi Aljabar
Demikianlah penjelasan tata Cara Menggambar Grafik Fungsi Aljabar lengkap dengan contoh soal dan penjelasan langkah-langkahnya. Semoga kalian bisa mengerti dan menerapkannya dengan baik.

Related Posts:

Lembar Kisi-Kisi UN SMP 2015 Berdasarkan Peraturan BSNP 2015

Lembar Kisi-Kisi UN SMP 2015 Berdasarkan Peraturan BSNP 2015 ~ Ujian Nasional untuk jenjang SMA/SMK/MA/MAK telah berlangsung mulai tanggal 12 April 2015 kemarin. Dan urutan berikutnya adalah Ujian Nasional jenjang SMP/MTs/SMPLB yang akan diselenggarakan pada tanggal 4 Mei 2015 s.d. 7 Mei 2015. Berbagai persiapan peserta UN SMP 2015 pun sudah mulai dilakukan dalam berbagai hal. Salah satunya adalah tentang latihan mengerjakan soal-soal UN yang biasanya diambil dari soal-soal UN SMP terdahulu dan beberapa soal prediksi secara individu maupun lembaga swasta yang memprediksi beberapa soal yang akan keluar di dalam soal UN SMP 2015 nanti.

Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi hal yang tidak kalah penting untuk menghadapi UN SMP 2015 nanti. Hal yang akan saya bagikan ini berupa kisi-kisi UN SMP 2015 yang dikeluarkan oleh BNSP (Badan Standar Nasional Pendidikan) yang menjadi badan resmi penyelenggara UN di Indonesia. Lembar kisi-kisi UN SMP 2015 menjadi acuhan belajar peserta UN karena dari kisi-kisi ini soal UN SMP 2015 juga disusun. Jadi dengan berlandaskan kisi-kisi ini diharapkan para peserta didik dapat mempelajari materi yang tepat dan dapat mengerjakan soal dengan mudah nantinya.

Lembar Kisi-Kisi UN SMP 2015 Berdasarkan Peraturan BSNP 2015

Lembar kisi-kisi  UN SMP 2015 ini mengandung kisi-kisi 4 (empat) mata pelajaran pokok ujian nasional SMP, yaitu: Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alama (IPA). Semuanya dijabarkan dalam bentuk kompetensi materi dan indikatornya. Jadi peserta didik akan lebih fokus dalam belajar materi persiapan ujian nasional dan dapat dengan mudah mengetahui dan memprediksi apa yang akan keluar dalam soal ujian nasioanl SMP 2015 nanti.

Lembar kisi-kisi UN SMP 2015 dapat Anda download melalui link di bawah ini. File tersebut mengandung kisi-kisi untuk SMP, MTs, SMPLB A-B-D-E yang sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh BSNP.

Download Lembar Kisi-Kisi UN SMP 2015 [Google Drive]
Download Lembar Kisi-Kisi UN SMP 2015 [Ziddu]

Demikian ulasan kali ini mengenai Lembar Kisi-Kisi UN SMP 2015 Berdasarkan Peraturan BSNP 2015. Semoga kisi-kisi ini dapat mempermudah putra-putri Anda dalam mempelajari materi untuk UN SMP 2015 ini. Dengan begitu peserta UN akan dengan percaya diri dalam mengerjakan soal-soal UN SMP 2015 dan berhasil dengan nilai yang memuaskan.

Related Posts:

Memahami Rumus Segitiga Pascal dalam Matematika

Rumus Segitiga Pascal - Di dalam pelajaran matematika, segitiga pascal dapat diartika sebagai sebuah aturan geometrri yang berisi susunan koefisien binomial yang bentuknya menyerupai segitiga. Aturan ini ditemukan dan dikembangkan oleh sorang matematikawan asal perancis yang bernama Blaise Pascal. Perlu kalian ketahio bahwa ada beragam fakta unik yang tersimpan di dalam segitiga pascal ini. Segitiga pascal terdiri dari beberapa baris dimana dalam setiap barisnya terkandung bilangan-bilangan yang berupa koefisien daripada bentuk ekspansi pangkat bilangan cacah dari binomial. Jika belum paham dengan aturan segitiga pascal, berikut adalah salah satu contoh gambar dari segitiga pascal yang bisa kalian amati:

Memahami Rumus Segitiga Pascal dalam Matematika


Bisa dilihat dari gambar diatas bahwa puncak atau bagian teratas dari segitiga pascal (baris ke 0) diisi dengan angka 1. Kemudian di bawahnya (baris ke 1) diisi dengan angka 1 dan 1. Kemudian baris elanjutnya (baris ke-2) tetap di isi dengan angka 1 dan 1 dibagian sisinya kemudian pada bagian dalam diisi dengan hasil dari penjumlahan dua bilangan yang ada di atasnya (1+1=2). Sedangkan untuk baris ketiga diisi dengan angka 1 dan 1 pada bagian sisi kemudian bagian tengahnya diisi dengan angka hasil dari penjumlahan dua buah bilangan yang ada pada baris ke-2 (1+2 =3). Kemudian perhatikan pada baris keempat, angka 4 di dapatkan dari hasil penjumlahan dua bilangan yang ada di atasnya (1+3) begitu juga angka 6 diperoleh dari penjumlahan dua bilangan yang ada di atasnya (3 + 3). dan begitu seterusnya.

Penjelasan Rumus Segitiga Pascal dalam Matematika


Bilangan-bilangan yang ada pada setiap baris segitiga pascal menunjuhkan koefisien yang berupapenyederhanaan bentuk dari (a + b)n.

Apabila kita menjabarkan bentuk (a + b)n tersebut, maka akan terlihat bahwakoefisien yang diperoleh dari bentuk tersebut sama persis dengan tiap-tiap bilangan yang ada pada setiap baris dari segitiga pascal di atas. Coba perhatikan penyederhanaan berikut ini:

1. (a + b)1 = a + b   àkoefisiennya adalah 1 dan 1
2. (a + b)2 = a2 + 2ab + b2    àkoefisiennya adalah 1, 2, dan 1
3. (a + b)3 = (a + b)(a2 + 2ab + b2)
                 = a3+ 2a2b + ab2 + a2b + 2ab2 + b3
                 = a3+ 3a2b + 3ab2 + b3  àkoefisiennya adalah  1, 3, 3, dan 1


Jika kita perhatikan, pola bilangan tersebut sebenarnya adalah koefisien dari expansi pangkat binomial, coba kalian perhatikan contoh berikut ini:

(x + y)4 = x4+ 4x3y + 6x2y2 + 4xy3 + y4

artinya, pada i=4 diperoleh koefisien dari expansi pangkat binomial 4 yaitu 1, 4, 6, 4, dan 1 yang ternyata adalah bilangan-bilangan yang mengisi baris ke-4 pada sebuah segitiga Pascal. Sekarang coba perhatikan Teorema Binomial di bawah ini:

Memahami Rumus Segitiga Pascal dalam Matematika

Dari penguraian rumus diatas, dapat disimpulkan secara umum bahwasannya barisan bilangan yang ada pada baris i=k di dalam sebuah segitiga Pascal dapat dituliskan menjadi seperti berikut ini:

Memahami Rumus Segitiga Pascal dalam Matematika

Untuk lebih jelasnya mari kita ambil contoh untuk bilangan ke-2 dan ke-3 yang ada pada baris ke-5 dalam segitiga Pascal adalah:

Memahami Rumus Segitiga Pascal dalam Matematika


Dari pola di atas juga bisa diperoleh sebuah rumus baru yang dapat digunakan untuk menentukan bilangan a i, j yang merupakan bilangan yang ada pada baris ke-i dan kolom ke-j seperti berikut ini:

Memahami Rumus Segitiga Pascal dalam Matematika

Kita umpamakan saja misalkan kita ingin mencari bilangan yang ada di posisi baris ke-7 dan tepat pada kolom ke-6 maka perhitungan rumusnya adalah:



Dari penjabaran rumus tersebut, kita dapat menuliskan barisan bilangan yang ada pada diagonal ke-d menjadi sebagai berikut:

Sehingga pada akhirnya didapatkan rumus suku ke-n dari barisan bilangan yang ada pada diagonak ke-d seperti di bawah ini:

Memahami Rumus Segitiga Pascal dalam Matematika

untuk membuktikan rumus tersebut, mari kita coba mencari diagonal ke-3 pada sebuah segitiga Pascal yang memiliki pola n(n + 1)/2. Berikut adalah hasil ujinya:

Memahami Rumus Segitiga Pascal dalam Matematika


Kurang lebih begitulah cara Memahami Rumus Segitiga Pascal dalam Matematika yang bisa Rumus Matematika Dasar jelaskan kepada kalian semua. Semoga kalian bisa memahaminya dengan baik dan mengerti tentang pola bilangan yang berlaku dalam segitiga Pascal. Sampai jumpa lagi dalam materi matematika lainnya.

Related Posts: