Perbedaan Arti Kata Nikmat dan Arti Kata Lezat


Kata 'nikmat' dan kata 'lezat' memang bersinonim. Ada irisan makna bisa saling sulih (saling menggantikan) meskipun tidak sepenuhnya. Jadi ada kalanya sebuah kalimat dan ungkapan bisa menggunakan dan lebih pas jika menggunakan kata nikmat, sementara tidak bisa diganti oleh kata lezat. Begitu juga sebaliknya, penggunaan kata lezat tidak bisa sepenuhnya mengganti kata nikmat.

Berikut ini

Related Posts:

Awalan ke- dan Kata Depan ke | Penjelasan arti dan Pengertian serta Contohnya


Sebenarnya apa bedanya ke sebagai awalan dan ke sebagai kata depan. Jelas beda. Ke sebagai kata depan ditulis terpisah dengan kata selanjutnya. Jadi, ke merupakan kata tersendiri. Dalam ilmu bahasa disebut dengan fonem bebas.

Selanjutnya, ke sebagai awalan penulisannya melekat pada kata atau fonem. Jadi ke sebagai awalan ditulisa satu rangkaian dengan kata selanjutnya. Ke tidak bermakna, tapi

Related Posts:

Awalan ke- dan Kata Depan ke | Penjelasan arti dan Pengertian serta Contohnya

Sebenarnya apa bedanya ke sebagai awalan dan ke sebagai kata depan. Jelas beda. Ke sebagai kata depan ditulis terpisah dengan kata selanjutnya. Jadi, ke merupakan kata tersendiri. Dalam ilmu bahasa disebut dengan fonem bebas.

Selanjutnya, ke sebagai awalan penulisannya melekat pada kata atau fonem. Jadi ke sebagai awalan ditulisa satu rangkaian dengan kata selanjutnya. Ke tidak bermakna, tapi bisa mengubah makna. Ini untuk ke sebagai awalan.

Penulisan yang tepat untuk awalan ke- harus disertai dengan tanda hubung '-'. Menandakan bahwa penulisan ke- sebagai awalan tidak dapat dipisah dengan kata yang dilekati.


Untuk lebih lengkapnya mengenai perbedaan antara kata ke sebagai awalan dan ke sebagai kata depan dapat dilihat dalam artikel yang berjudul Ke yang dipisah dan ke- yang disambung.

Dalam artikel ini, dibahas khusus tentang ke- sebagai awalan. Dalam kaidah bahasa Indonesia yang baku tidak dibahas tentang awalan ke-. Awalan ke- hanya terdapat pada kalimat tidak baku, atau kata dan kalimat yang digunakan dalam ragam santai.

Contoh dalam kata:

ketawa
kepencet
keinjek
kebawa

Contoh kata yang mengandung awalan ke- di atas merupakan bahasa tidak baku. Untuk bahasa bakunya bisa diucapkan dan ditulis sebagai berikut:

ketawa = tertawa
kepencet = terpencet
keinjek = terinjak
kebawa = terbawa 

Jadi, awalan ke- pada masing-masing kata di atas memiliki makna 'tidak sengaja di....'.

Selanjutnya, selain awalan ke (prefiks) juga ada imbuhan (konfiks) ke- -an. Imbuhan gabung awalan dan akhiran ini memiliki dua makna yang berbeda jika digunakan dalam ragam bahasa yang berbeda. Maksudnya, antara ragam baku dan tidak baku, imbuhan yang terdiri dari awalan ke- dan akhiran -an bisa memiliki makna yang beda jauh.

Berikut ini daftar contoh kata dengan awalan ke- dan akhiran -an beserta maknanya.

ketiduran 
kejatuhan
kelelahan
kebesaran
kesulitan

Masing-masing kata di atas merupakan kata yang mendapat awalan ke dan akhiran -an. Secara berurutan masing-masing kata di atas memiliki kata dasar tidur; jatuh; lemah; berani; besar; dan sulit.

Sekarang kita telaah satu-persatu kata dengan awalan ke di atas.

ketiduran 

Arti awalan ke- pada kata di atas adalah 'tidak sengaja....'. Mirip dengan awalan ke- yang sudah dijelaskan sebelumnya. Jadi, jika dalam kalimat: Andi ketiduran di kelas. Memiliki makna, Andi tidak sengaja tidur di dalam kelas.

kejatuhan

Awalan ke pada kata kejatuhan bisa memiliki dua kemungkinan makna. Makna yang pertama adalah tidak sengaja di.....i atau terkena .... sementara makna yang kedua adalah proses ..... nya. 

Makna awalan ke yang pertama bisa muncul jika dalam konteks kalimat berikut ini:

Ketika duduk di teras, Andi kejatuhan buah mangga.

Jadi, si Andi tidak sengaja dijathui buah mangga.

Sementara makna yang kedua bisa muncul jika dalam konteks kalimat:

Kejatuhan Soeharto diawali dengan ketidakstabilan ekonomi dan politik.

Arti kata kejatuhan pada kalimat ini jelas berbeda dengan kata kejatuhan dalam kalimat sebelumnya. Pada kalimat ini, maknanya adalah proses.


kelelahan

Makna awalan ke pada contoh kata di atas adalah kondisi atau sedang mengalami. Contoh dalam kalimat kalimat berikut ini lebih memudahkan kita memahami maknanya.

Dia kehilangan konsentrasi karena kelelahan. 

Dalam kalimat di atas, awalan ke dan akhiran -an memiliki arti sedang lelah.

Bisa juga kata kelelahan memiliki arti terlalu. Contoh dalam kalimat:

Dia tidak bisa melanjutkan perjalanan karena kelelahan. 

Arti kata kelelahan dalam kalimat di atas adalah terlalu lelah.


kebesaran

Kata kebesaran yang memiliki kata dasar besar miliki dua makna. Pertama terlalu besar, dan kedua berkaitan dengan keagungan. 

Contoh kalimat dengan kata kebesaran yan memiliki arti terlalu besar.

Celana yang dipakainya selalu melorot karena kebesaran.

Kata kebesaran di atas merupakan kata dalam ragam percakapan tidak baku.

Contoh kalimat yang menggunakan kata kebesaran yang memiliki arti agung atau kebanggaan.

Prajurit TNI berbaris rapi dengan baju kebesarannya.

Jadi, arti kebesaran pada kalimat tersebut memiliki arti kebanggaan.


Demikian penjelasan arti dan contoh awalan ke dengan berbagai macam maknanya. Semoga tidak kebablasan dan tidak terjadi kesalahan.

Related Posts:

Yang Salah Adalah Provokasinya


Oke, kalian berpendapat bahwa mengucapkan selamat natal itu haram, merusak akidah, kafir. Silahkan.

Oke, kalian berpendapat bahwa mengucapkan selamat natal itu boleh, tidak haram, tidak melanggar akidah. Silahkan.

Semua pendapat adalah hak asasi. Yang dimiliki oleh masing-masing kita. Menjadi masalah adalah saat dua kutub  yang berbeda itu dipertemukan. Di ruang publik pula, baik di jalanan

Related Posts:

Yang Salah Adalah Provokasinya

Oke, kalian berpendapat bahwa mengucapkan selamat natal itu haram, merusak akidah, kafir. Silahkan.

Oke, kalian berpendapat bahwa mengucapkan selamat natal itu boleh, tidak haram, tidak melanggar akidah. Silahkan.

Semua pendapat adalah hak asasi. Yang dimiliki oleh masing-masing kita. Menjadi masalah adalah saat dua kutub  yang berbeda itu dipertemukan. Di ruang publik pula, baik di jalanan melalui baner, spanduk, dan baliho. Juga di ruang publik digital melalui status, tulisan, konten gambar, dan sebagainya. Terlebih dibumbui dengan kalimat-kalimat provokatif.

Seandainya, yang tidak setuju terhadap ucapan natal dari seorang muslim memberitahukan secara personal, tentu tidak akan seriuh ini. Tidak perlu menjadi heboh dan pembahasan yang bertele-tele.

Di satu sisi, orang yang mengharamkan ucapan natal, bikin spanduk. Disebar di jalur-jalur strategis. Dibentangkan dengan muka yang sangar, dibumbui dengan tulisan yang sangar "Yang merusak, mencopot spanduk ini berarti musuh Islam". Masak mencopot spanduk berarti musuh Islam? Sepertinya Islam tak sebengis itu. Nanti dikit-dikit musuh Islam. Jika itu hanya musuhmu, tolonglah jangan ajak dan bawa-bawa agama yang mulia ini.

Ada pula alasan bahwa, mengucapkan selamat natal bisa menganggu keimanan, pertanyaannya: Apakah keimananmu secetek itu? Dengan memakai blangkon berarti tidak islami, memakai gamis berarti islami? Apa iya? Apa benar?

Begitu juga sebaliknya, yang mengucapkan natal dari kalangan non-kristen sok-sokan pamer. Pasang spanduk besar, kami keluarga besar ini dan keluarga besar itu mengucapkan selamat hari raya natal. Sendainya tidak perlu begitu. Ucapkan ya ucapkan saja, secara personal. Langsung pada yang merayakan. Lebih tenang kan.

Tadi, yang melarang-larang. Apa hak kalian melarang orang lain yang bukan muridmu untuk melakukan dan mengucapkan sesuatu.

Ada sebuah cerita, seorang kiai dari Banyuwangi melarang muridnya yang hendak mengingatkan orang yang sedang pujian di masjid dengan pengeras suara yang salah. Seharusnya pujian yang benar adalah:

"La yaghfiru dzunuba... Inna rabbul alamain"

Tapi seoarang muazin sepuh, pujiannya jadi begini: "Layar biru... dzunuba..."

Sang kiai mengatakan kepada muridnya: "Jangan, biarkan itu. Jangan-jangan itu yang disukai Allah."

Betapa santun sang kiai itu, tidak perlu marah-marah. Memang salah. Tapi jangan disalah-salahkan. Apalagi dimusuhi, apalagi diharamkan. Apalagi dikafirkan.

Jika ingin memberitahu, bahwa mengucapkan "Selamat Natal" haram hukumnya bagi muslim, ya beri tahu secara personal. Akan lebih bermanfaat. Akan lebih sopan. Mungkin juga akan lebih mengena dan diterima oleh semua kalangan muslim. Kalau perlu, ketika memberitahukan bahwa 'mengucapkan selamat natal itu haram' kepada sesama muslim jangan sampai diketahui oleh orang kristen yang merayakan natal. Biar hanya tuhan yang tahu kebaikan kita. Tidak perlu orang lain tahu. Bukankah kita diajarkan oleh nabi ketika tangan memberi tangan kiri jangan sampai tahu?

Dibanding dengan bikin satu baner atau spanduk, dipasang, dipotret, kemudian disebar di media, usaha memberi tahu satu-persatu muslim memang lebih mahal biayanya. Tapi jika itu demi kebaikan yang baik bukankah dihitung sebagai jihad bilmal, dengan harta yang kita miliki. Kecuali jika memang tujuannya 'melarang mengucapkan natal' bukan untuk kebaikan, tapi ingin menunjukkan jati diri, menunjukkan eksistensi dan gumede. 

Coba semuanya waras, dan coba semuany mau mengalah. Seandainya yang ingin mengucapkan selamat natal, karena menghormati orang yang merayakan natal mengucapkan jangan sampai diketahui orang yang melarang. Pasti tidak ada perselisihan. Begitu pula yang melarang, tak perlu dengan cara provokatif, pasti tidak ada masalah.

Jangan-jangan kita adalah masalahnya. Sementara Tuhan dan Malaikat tersenyum kecut melihat ulah kita sambil berkata, "Dasar manusia, sukanya memperdebatkan kulit. Padahal yang kulihat adalah dan jiwanya."

Related Posts:

Mendukung Haram Mengucapkan Selamat Natal


Polemik hukum mengucapkan selamat natal selalu menjadi perdebatan panas, setiap tahun. Menjelang perayaan hari natal. Ada yang menganggap bahwa Muslim dilarang mengucapkan selamat natal karena bisa mengganggu akidah.

Sebenarnya apa sih hukum mengucapkan selamat natal bagi orang Islam atau muslim? Berikut ini penjelasan dari beberapa pendapat yang sudah dirangkum. Baik pendapat yang mengatakan

Related Posts:

Arti Kata Dimodalin dan Imbuhan di- -in dalam Ragam Bahasa Percakapan


Kata 'Dimodalin' cukup santer dibahas. Khususnya di media-media online maupaun di sosial media yang fokus di konten politik. Kata 'dimodalin' santer disebut karena menjadi salah satu janji kampanye yang ditulis di spanduk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang berhasil memenangi kontestasi.

Kubu yang kritis menganggap janji kampanye program OK OCE merupakan penipuan. Sementara kubu

Related Posts:

Arti Kata Dimodalin dan Imbuhan di- -in dalam Ragam Bahasa Percakapan

Kata 'Dimodalin' cukup santer dibahas. Khususnya di media-media online maupaun di sosial media yang fokus di konten politik. Kata 'dimodalin' santer disebut karena menjadi salah satu janji kampanye yang ditulis di spanduk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang berhasil memenangi kontestasi.

Kubu yang kritis menganggap janji kampanye program OK OCE merupakan penipuan. Sementara kubu yang pro menganggap bahwa mereka tidak pernah berjanji memberikan modal. Adapun foto spanduk kampanye yang belakang santer lagi beredar dianggap sebagai hasil karya relawan yang tidak pernah dijanjikan sendiri oleh pasangan calon. Jadi, wakil gubernur mengatakan bahwa dalam program OK OCE, dia tidak pernah berjanji memberikan modal usaha, hanya memfasilitasi pinjaman modal usaha.


Terserah, blog ini bukan blog politik, ini adalah blog bahasa. Maka yang akan dibahas adalah dari sudut pandang bahasa. Sebenarnya apa arti kata dimodalin. 

Sebuah kata memiliki makna leksikal dan makna gramatikal. Makna leksikal adalah makna kata yang terlepas dari konteks kalimatnya. Sementara makna atau arti gramatikal adalah makna atau arti sebuah kata yang dihubungankan dengan konteks situasinya. Baik konteks lawan tutur, konteks penuturan, waktu, dan medianya.

Begitu juga dengan makna 'dimodalin' yang memiliki kata dasar 'modal'. Akan kita bahas arti 'modal' dan 'dimodalin' secara leksikal maupun arti kata 'modal' dan 'dimodalin' secara gramtikal dalam spanduk kampanye seperti yang telah dijelaskan di atas.



Dalam spanduk kampanye di atas tertulis:
DIMODALIN
PUNYA BISNIS!
DISEDIAIN 
TEMPAT USAHA!
DICARIIN PEMBELI!

Nah sekarang kita bahas satu kata dulu, yaitu kata dimodalin.

Dimodalin adalah bentuk tidak baku yang berasal dari kata dasar modal. Kata modal mendapat imbuhan di- -in menjadi dimodalin. 

Arti kata modal ada dua yaitu:

yang pertama: Modal berarti  uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang atau  harta benda (uang, barang, dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan dan sebagainya.

yang kedua: Modal memiliki makna kias sebagai barang yang digunakan sebagai dasar atau bekal untuk bekerja (berjuang dan sebagainya). Contoh dalam kalimat: Keberanian merupakan modal pertama dalam ujian;

Jadi, kata modal dalam bidang usaha memiliki makna uang dan barang yang bisa digunakan sebagai pokok. Sementara makna kiasannya adalah sesuatu yang menjadi bahan atau dasar.

Dalam dunia ekonomi bisnis, yang dimaksud dengan modal bisa berupa aktiva dan pasiva, bahkan hutang dalam dunia bisnis juga termasuk modal.

Nah, karena mendapat imbuhan di- -in menjadi dimodalin artinya diberi modal. Jika merujuk pada arti kata modal di atas maka bisa jadi kata dimodalin bermakna diberi uang  atau bisa jadi bermakna diberi keberanian atau keterampilan.

Pengertian di atas adalah pengertian modal dan dimodalin secara leksikal (makna kamus). Selanjutnya kita bahas arti modal dan dimodalin dari segi gramatikal. Harus disesuaikan dengan konteks penuturannya.

Sebelum dijelaskan maknanya, mari kita ingat-ingat dulu konteks penuturan kata dimodalin. Kata tersebut diucapkan dan digunakan sebagai slogan kampanye (janji kampanye). Konteks kalimatnya, kata itu bersanding dengan kata usaha, tempat usaha, pembeli. Jadi, pasti berkaitan dengan kegiatan ekonomi. Selain itu, dalam pemaparan program calon gubernur, Sandiaga S. Uno pernah mengatakan bahwa 300 juta cukuplah.

Berdasarkan konteks kalimat dan konteks situasinya, maka kata dimodalin bermakna diberi uang sebagai modal usaha.

Menjadi polemik karena, makna kata dimodalin yang ditangkap oleh mitra tutur atau lawan bicara menjadi berbeda dengan apa yang dimaksud oleh penuturnya. Sandiaga S. Uno dan tim OK OCE-nya mengatakan bahwa yang dimaksud sebagai dimodalin adalah difasilitasi untuk mendapatkan modal usaha (pinjaman) ke bank serta diberi keterampilan usaha.

Nah, jika keterampilan dan fasilitasi keberanian untuk bisa pinjam ke bank, berarti Sandiaga S. Uno dan tim OK OCE-nya memaknai kata modal dengan makna yang kedua yaitu makna kiasan seperti yang telah diucapkan di atas.

Apakah Sandiaga S. Uno ingkar janji? Tentu saja tidak bisa dijustifikasi begitu, tetapi dia dan tim kampanyenya dulu telah melakukan pembiaran terhadap kesalahpahaman para calon pemilihnya. Tentu warga Jakarta berpikir diberi uang sebagai modal usaha. 

Bukankah pemimpin yang baik harus dicintai rakyat dan mencintai rakyat? Kalau saling mencintai berarti harus saling memahami. :)

Related Posts:

Pengertian Bahasa sebagai Istilah dan Arti Bahasa sebagai Kata



Pengertian Bahasa sebagai Istilah dan Arti Bahasa sebagai
Kata | Pustamun.blogspot.com |





Dalam artikel tentang arti dan pengertian bahasa ini
dibedakan antara kata bahasa dan istilah bahasa. Menjelaskan arti bahasa berarti
merujuk pada kata ‘bahasa’ sementara pengertian bahasa merujuk pada
penjelasan konsep tentang teori bahasa.



Yang pertama kita bahas adalah arti bahasa. Dalam bahasa

Related Posts:

Pengertian Bahasa sebagai Istilah dan Arti Bahasa sebagai Kata

Pengertian Bahasa sebagai Istilah dan Arti Bahasa sebagai Kata | Pustamun.blogspot.com |


Dalam artikel tentang arti dan pengertian bahasa ini dibedakan antara kata bahasa dan istilah bahasa. Menjelaskan arti bahasa berarti merujuk pada kata �bahasa� sementara pengertian bahasa merujuk pada penjelasan konsep tentang teori bahasa.

Yang pertama kita bahas adalah arti bahasa. Dalam bahasa Indonesia, ada kata �bahasa� terdapat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi Keempat Pusat Bahasa halaman 116-117. Bahkan kata yang berkaitan dengan �bahasa� terdapat pula penjelasannya sampai halaman 118.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi Keemat yang terbit pada 2008 tersebut, ada tiga kata �bahasa� yang berbeda-beda.

Pertama, kata Bahasa yang memiliki pengertian sebagai alat komunikasi.

Kedua, kata bahasa yang merupakan serapan dari bahasa Minangkabau (kode Mk) yang merupakn partikel dan memiliki arti kata yang digunakan untuk menghubungkan bagian ujaran. (KBBI 2008:117).


Ketiga, kata bahasa yang memiliki arti sedikit. Kata bahasa yang ketiga ini merupakan adverbia. Contoh penggunaannya angin berembus sepoi-sepoi bahasa. Artinya, angin yang berembus perlahan.

Sementara itu, dalam Tesarus Alfabetis Bahasa Indonesia (TABI) yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa pada tahun 2010, ada tiga kata �bahasa�. Jadi, karena ada tiga jenis maka ada tiga kelompok sinonim bahasa.

Penjelasan tentang sinonim kata bahasa dapat dilihat pada (TABI, 2010:47). Masing-masing kata bahasa itu bersinonim dengan:

1. Bahasa yang bersinonim dengan adab dan budi pekerti.dll.

2. Bahasa yang bersinonim dengan aksen, dialek, percakapan, dll.

3. Bahasa yang bersinonim dengan satu kata bahwa. Jadi, kelompok yang ketiga ini sama artinya dengan kata bahasa yang berasal dari minangkabau, sebagari partikel.
Jadi, berdasarkan pengamatan terhadap kata bahasa yang ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tesauruf Alfabetis Bahasa Indonesia, ada tiga jenis kata bahasa yaitu: 1) bahasa yang memiliki arti alat komunikasi; 2) bahasa yang memiliki arti sopan santun atau akhlak; 3) bahasa sebagai sinonim kata bahwa.

Sementara itu, dilihat dari akar katanya, bahasa dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa Sanskerta �bhasa�. Yang artinya sama saja dengan bahasa, allughah dalam bahasa Arab, dan language dalam bahasa Inggris.

Setelah mengetahui arti bahasa, selanjutnya kita bahas mengenai pengertian Bahasa sebagai sebuah konsep ilmu pengetahuan.

Pengertian Bahasa

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (manasuka) dan konvensional. Pengertian sederhananya begitu. Artinya, bahasa pada mulanya berbentuk ujaran (bunyi) bukan tulisan. Tetapi ujaran itu memiliki sistem, yaitu kententuan dan keterikatan.

Arbitrer ada yang memaknai sebagai manasuka ada pula yang memaknai sebagai sukarela. Maksudnya arbitrer adalah terserah tidak harus sama. Misalnya untuk menyebut alat musik pukul disebut kentongan karena berbunyi tong ketika dipukul. Tetapi tidak semua istilah berangkat dari kondisi itu. Misalnya tidak harus menyebut ting untuk besipadahal besi kalau dipukul berbunyi ting. Ini yang disebut manasuka.

Konvensional adalah, disepakati. Maksudnya dalam satu masyarakat bahasa, kaidah-kaidah dan arti kata serta maksud dari bunyi ujaran saudah saling dipahami. Sehingga bisa digunakan untuk menyampaikan pesan.

Sementara itu, dalam kita tata bahasa Arab klasik yang dimaksud kalam (??????) adalah allafdzu almurakkabu almufidu bilwad�i (????? ??: ????? ?????? ?????? ??????). Penjelasan ini ada dalam kitab jurumiyah kitab nahwu (kaidah tata bahasa Arab klasik) yang banyak dipelajari di pesantren-pesantren.

Jika diterjemahkan secara bebas, menjadi begini kalam adalah lafadz yang tersusun (murakkab) yang dapat dimengerti/berguna (mufid) dan sesuai situasinya (bilwad�i). Jadi, sama saja artinya dengan sistem lambang bunyi yang manasuka dan konvensional.
Kata ujaran dan lafad merupakan sinonim, yang juga bisa disebut dengan lambang bunyi.

Tersusun berarti sama saja dengan sistematis ada tata aturannya.

Berguna berarti memiliki arti, juga dapat diterjemahkan dapat dipahami. Sama halnya dengan arbitrer, meskipun manasuka tetap saling memahami antar-penuturnya.

Bilwad�i bisa diterjemahkan sebagai situasional atau sesuai konteks, jadi sama saja dengan konvensional karena dalam arti konvensional mengandung arti sesuai kesepakatan setempat berarti seuai dengan situasinya atau konteksnya.

Nah, melihat dari pengertian bahasa yang dijelaskan oleh para bahasawan Bahasa Indonesia yang ternyata juga terilhami oleh arti kalam dalam bahasa Arab (Kitab Jurumiyah) maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Bahasa memiliki sifat universal, maksudnya tata aturan umum sebuah bahasa juga berlaku untuk bahasa lain meskipun miliki sistem lambang bunyi yang berbeda.

Perlu diketahui pula bahwa, dalam bahasa Arab, bahasa tidak diterjemahkan sebagai kalam (meskipun merupakan bagian maknanya), melainkan diterjemahkan sebagai allughoh (?????). Sementara dalam bahasa Indonesia, lughoh diserap menjadi logat yang juga merupakan bagian dari bahasa.

Demikian arti dan pengertian bahasa baik sebagai kata maupun sebagai istilah. Semoga bermanfaat.

Related Posts:

Pelakor Bukan Singkatan Tapi Akronim


Tulisan ini saya tulis karena ada komentar yang 'maksa' bahwa Pelakor itu adalah singkatan. Dianggap saya tidak paham bahwa Pelakor memiliki arti 'Perebut Laki Orang'. Mungkin dia yang komentar menganggap bahwa saya tidak paham itu.

Saya tegaskan bahwa, Pelakor bukan singkatan. Pelakor adalah AKRONIM. Nah, begitulah sebagian orang Indonesia. Suka maksa, dan merasa benar. Padahal lautan ilmu

Related Posts:

Pelakor Bukan Singkatan Tapi Akronim

Tulisan ini saya tulis karena ada komentar yang 'maksa' bahwa Pelakor itu adalah singkatan. Dianggap saya tidak paham bahwa Pelakor memiliki arti 'Perebut Laki Orang'. Mungkin dia yang komentar menganggap bahwa saya tidak paham itu.

Saya tegaskan bahwa, Pelakor bukan singkatan. Pelakor adalah AKRONIM. Nah, begitulah sebagian orang Indonesia. Suka maksa, dan merasa benar. Padahal lautan ilmu sangat luas. Pun saya begitu. Kadang dipikir tulisan di sini sudah benar. Ternyata ada saja yang salah. Ada yang lebih parah, ada tulisan yang pengertiannya terbalik. Untung ada yang mengingatkan. Jadi, bisa segera diperbaiki.



Nah, berangkat dari logika itu, logika bahwa kesalahan harus diperbaiki, maka dalam tulisan ini, akan dijelaskan mengapa Pelakor tidak saya sebut sebagai singkatan, melainkan saya sebut sebagai akronim.

Orang kebanyakan, maksudnya penutur bahasa Indonesia, terbiasa menyebut 'singkatan'. Padahal ada sedikit perbedaan antara singkatan dan akronim.

Orang Indonesia meyebut kata-kata berikut ini sebagai singkatan:

Polri singkatan dari Kepolisian Republik Indonesia.
Koramil singkatan dari Komando Rayon Militer.
PGRI singkatan dari Persatuan Guru Republik Indonesia.
Lesbumi singkatan dari Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia.
Pelakor singkatan dari Perebut Laki Orang.
WIL singkatan dari Wanita Idaman Lain.
UUD singkatan dari Ujung-ujungnya duit.

Nah, lho. Daftar istilah di atas, mulai dari Polri hingga UUD memang memiliki kepanjangan. Tapi tidak semuanya merupakan singkatan. Ada yang merupakan akronim.

Lalu apa bedanya akronim dan singkatan?

Sebelum dijelaskan, ada baiknya diperbaiki dulu penyebutan istilahnya.

Jadi, dari daftar istilah yang ada kepanjangannya di atas, berikut ini yang termasuk akronim dan yang termasuk singkatan.

Yang termasuk singkatan adalah:

PGRI dan UUD;

Yang termasuk akronim adalah
Polri
Koramil
Lesbumi
Pelakor
WIL.

Bandingkan kedua kelompok istilah di atas. Jika singkatan harus dibaca per huruf. Misalnya P-G-R-RI. dan U-U-D. Harus dieja, tidak bisa dibaca seperti halnya kata.

Sementara akronim, adalah bentuk penyingkatan yang bisa dibaca layaknya sebuah kata.

Pol-ri

Tidak dibaca pe-o-el-er-i. Begitu juga dengan pelakor tidak dibaca pe-e-el-a-ka-o-er. Bandingkan dengan bentuk singaktan. Biasanya singaktan juga selalu merupakan deret huruf yang harus ditulis dalam bentuk huruf kapital.

Meskipun dalam beberapa kasus, WIL juga bisa dibaca Wil tanpa perlu dieja We-I-eL.

Berdasarkan penjelasan tersebut, jelas sudah perbedaan antara Pelakor sebagai akronim ataukah sebagai singkatan. Sayan menganggap tetap, bahwa Pelakor adalah akronim. Bukan singkatan.

Related Posts:

Pelakor dan Pelacur Apa Hubungannya?


Salah satu tulisan yang banyak dicari akhir-akhir adalah arti pelakor. Entah kenapa banyak orang yang tetiba penasaran dengan kata bentukan baru ini. Saya yakin, kata pelakor belum (mungkin juga tidak akan pernah) masuk ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Maka dari itu, tempat untuk mencari arti kata pelakor yang tepat memang di internet.

Kata pelakor memang awalnya dipakai di kalangan

Related Posts:

Pelakor dan Pelacur Apa Hubungannya?

Salah satu tulisan yang banyak dicari akhir-akhir adalah arti pelakor. Entah kenapa banyak orang yang tetiba penasaran dengan kata bentukan baru ini. Saya yakin, kata pelakor belum (mungkin juga tidak akan pernah) masuk ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Maka dari itu, tempat untuk mencari arti kata pelakor yang tepat memang di internet.

Kata pelakor memang awalnya dipakai di kalangan terbatas, sebatas orang yang aktif di dunia maya saja. Namun akhir-akhir ini lebih banyak lagi orang yang mencari di google dengan kata kunci arti pelakor, pelakor, dan pelakor adalah... atau turunan lain dari kata pelakor.

Mungkin meningkatnya penarian arti kata pelakor disebabkan adanya berita yang menghebohkan dunia hiburan dan dunia maya. Mulai dari berita tentang Jennifer Dunn yang dilabrak anak suaminya. Artis ini dituduh sebagai pelakor. Ada pula gosip tentang Umi Pipik, mantan istri Ustaz Jefri, alias Uje, yang juga dianggap merusak hubungan rumah tangga orang. Meskipun tidak ada terang-terangan menyebut menyebut Umi Pipik sebagai pelakor.



Mengapa ada orang yang disebut sebagai pelakor ada pula yang tidak. Padahal sama-sama 'perebut laki orang' alias 'perebut suami orang'.

Memang, sebagian besar tangapan yang muncul dalam tulisan tentang arti pelakor, awalnya menduga bahwa pelakor merupakan pelesetan dari 'pelacur'. Tapi sebenarnya sebutan pelacur lebih kasar dibanding dengan pelakor. Meskipun ada kemiripan definisi dan kemiripan bentuk secara morfologis.

Secara morfologis, pelakor dan pelacur memang miripp, pe-la-kor/cur. Jadi hanya beda fonem /ko/ dan /cu/.  Sementara antara c dan k acap kali saling sulih, misalnya brocoli juga dibaca brokoli. Jadi, bunyi c dan bunyi k adalah bunyi yang dekat. Begitu juga antara u dan o. Acapkali ditemukan kesalahan pengucapan rabu menjadi rabo. Hal ini menandakan bahwa u dan o sangat dekat pelafalannya. Maka cu dan ko juga bisa dianggap dekat. Maka dari itu pula tidak sedikit yang menganggap bahwa arti pelakor merupakan plesetan dari pelacur.

Penjelasan di atas adalah penejelasan anatara bunyi pelakor dan pelacur. Sementara antara pelakor dan pelacur bisa dikatakan mirip, meskipun tidak sama.

Pelacur, adalah istilah yang merujuk pada orang perempuan alias wanita. Pelacur adalah orang yang melacurkan diri. Memberikan layanan nafsu dengan bayaran tertentu. Tentu hal ini bisa merusak rumah tangga orang, karena yang menjadi sasaran jasanya adalah para lelaki yang kemungkinan besar juga adalah para suami.

Pelakor juga demikian, yang menjadi sasaran adalah para suami. Direbut cintanya sehingga terbagi (kalau perlu istri awalnya ditinggalkan istrinya). Mirip. Tapi beda. Bedanya kalau pelacur itu bisa berganti target dalam seketika, dan tidak terikat. Sementara pelakor biasanya terikat dan bisa menjadi istri.

Nah, selebihnya terserah yang menyebut. Mungkin para istri yang suaminya direbut oleh perempuan lain, pasti tidak ada bedanya antara istilah pelakor dan pelacur. 

Related Posts:

Mendaftar Kata Berima pada Gurindam, Syair, dan Pantun | Mengenal Puisi Rakyat


Ada berbagai jenis puisi rakyat. Tiga yang paling terkenal adalah pantun, syair, dan gurindam. Ketiga puisi rakyat ini sudah mengakar kuat bahkan tak lekang oleh zaman. Puisi rakyat yang berupa gurindam, pantun, dan syair, masing sering kita dengan dalam kehidupan modern ini. Terlebih dalam dunia hiburan dan sastra. Puisi rakyat yang identik dengan rima akhir ini masih sering digunakan dalam

Related Posts:

Mendaftar Kata Berima pada Gurindam, Syair, dan Pantun | Mengenal Puisi Rakyat

Ada berbagai jenis puisi rakyat. Tiga yang paling terkenal adalah pantun, syair, dan gurindam. Ketiga puisi rakyat ini sudah mengakar kuat bahkan tak lekang oleh zaman. Puisi rakyat yang berupa gurindam, pantun, dan syair, masing sering kita dengan dalam kehidupan modern ini. Terlebih dalam dunia hiburan dan sastra. Puisi rakyat yang identik dengan rima akhir ini masih sering digunakan dalam berbagai keperluan.

Puisi rakyat yang berupa gurindam, pantun, dan syair bisa dan biasa digunakan karena susunan dan urutan kata yang indah tapi memiliki makna. Sehinga mudah dibuat dan sering didengar.

Nah, untuk lebih mudah memahami ciri puisi rakyat ini, bisa dilakukan dengan cara mendaftar kata berima pada gurindam, syair, dan pantun.

Yang didaftar adalah contoh puisi berikut ini.

Contoh Gurindam

Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,
lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.

Cahari olehmu akan sahabat,
yang boleh dijadikan obat.

Cahari olehmu akan guru,
yang boleh tahukan tia seteru.

Jika hendak mengenal orang berbangsa,
lihat kepada budi dan bahasa.

Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,
sangat memeliharakan yang sia-sia.

Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.

Kata Berima pada Gurindam di atas adalah sebagai berikut:

Bait 1
Larik 1: perangai
Larik 2: ramai

Bait 2
Larik 1: sahabat
Larik 2: obat


Bait 3
Larik 1: guru
Larik 2: seteru


Bait 4
Larik 1: berbangsa
Larik 2: bahasa


Bait 5
Larik 1: berbahagia
Larik 2: sia-sia


Bait 6
Larik 1: mulia
Larik 2: dia



Contoh Pantun

Pantun 1

air surut memungut bayam,
sayu diisi ke dalam kantung;
Jangan diikuti tabiat ayam,
bertelur sebiji riuh sekampung.

Kata berima pada bait pantun di atas adalah sebagai berikut:

Larik 1 dan 3: bayam - ayam
Larik 2 dan 4: kantung - sekampung


Pantun 2

Baik bergalas baik tidak,
Buli-buli bertali benang;
Baik berbalas baik tidak,
Asal budi sama dikenang.

Kata berima pada bait pantun di atas adalah sebagai berikut:

Larik 1 dan 3: tidak - tidak
Larik 2 dan 4: benang - dikenang

Pantun 3

Ikan nila dimakan berang-berang,
Katak hijau melompat ke kiri;
Jika berada di rantau orang,
Baik-baik membawa diri.

Kata berima pada bait pantun di atas adalah sebagai berikut:

Larik 1 dan 3: barang - orang
Larik 2 dan 4: kiri - diri

Pantun 4

Akar keladi meliit selasih,
Selasih tumbuh di hujung taman;
Kalungan budi junjungan kasih,
Mesra kenangan sepanjang zaman.


Kata berima pada bait pantun di atas adalah sebagai berikut:

Larik 1 dan 3: selasih - kasih
Larik 2 dan 4: taman - zama


Contoh Syair

Syair Perahu Karya Hamzah Fansuri

Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan tempat berpindah
Di sanalah itikat diperbetuli sudah

Wahai muda kenali dirimu
Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu

Hai muda arif budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
itulah jalan membetuli insan

Perteguh jua alat perahumu
Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh di situ
Supaya laju perahumu itu

Sudahlah hasil kayu dan ayar
Angkatlah pula sauh dan layar
Pada beras bekal jantanlah taksir
Niscaya sempurna jalan yang kabir

Adapun kata berima pada untaian syair di atas adalah sebagai berikut:

Bait 1: madah; indah; berpindah; sudah.

Bait 2: dirimu; hidupmu; hidupmu; hidupmu.

Bait 3: budiman; pedoman; kerjakan; insan.

Bait 4: perahumu; kayu; situ; itu.

Bait 5: ayar; layar; taksir; kabir.

Related Posts:

Teks Laporan Hasil Observasi Terumbu Karang | Melengkapi Teks Terumbu Karang yang Rumpang


Salah satu cara untuk belajar memahami teks Laporan Hasil Observasi (Teks LHO) adalah dengan cara melengkapi teks yang rumpang. Ada beberapa teks yang rumpang dalam buku teks pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMP, khususnya yang sudah melaksanakan kurikulum 2013 edisi revisi 2016.

Teks LHO adalah sebuah teks yang berisi pemaparan secara teoritis tentang suatu topik. Maka, ragam bahasa yang

Related Posts:

Teks Laporan Hasil Observasi Terumbu Karang | Melengkapi Teks Terumbu Karang yang Rumpang

Salah satu cara untuk belajar memahami teks Laporan Hasil Observasi (Teks LHO) adalah dengan cara melengkapi teks yang rumpang. Ada beberapa teks yang rumpang dalam buku teks pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMP, khususnya yang sudah melaksanakan kurikulum 2013 edisi revisi 2016.

Teks LHO adalah sebuah teks yang berisi pemaparan secara teoritis tentang suatu topik. Maka, ragam bahasa yang digunakan adalah ragam bahasa ilmiah yang berupa pemaparan sebuah topik. Salah satu contoh teks laporan hasil observasi yang ada dan harus dilengkapi karena masih rumpang adalah teks yang berjudul Terumbu Karang.

Tepatnya ada di halaman 149, teks tersebut berisi empat paragraf. Paragraf pertama dan kedua merupakan paragraf yang utuh. Sementara paragraf ketiga dan keempat hanya ada bagian awalnya saja. Sehingga masih perlu dilengkapi dengan kalimat penjelas.

Biasanya, teks LHO menggunakan pola deduktif, yaitu kalimat utama ada di awal. Jadi, dapat disebutkan bahwa, tinggal melengkapi dan membuat kalimat penjelas untuk paragraf ketiga dan keempat teks Terumbu Karang tersebut.

Berikut ini adalah teks Laporan Hasil Observasi Terumbu Karang yang masih rumpang.

Terumbu karang aalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa. Koloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang disebut Polip.

Dalam bentuk sederhananya, karang terdiri atas satu polip saja yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut yang terletak di bagian atas dan dikeleilingi oleh tentakel. Namun pada kebanyakan spesiaes satu individu polip karang akan berkembang menjadi banyak individu yang disebut koloni. Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka rupa serta dapat menghasilkan CaCO3. Terumbu karang merupakan habitat bagi  berbagai spesies tumbuhan laut, hwan laut, dan mikroorganisme laut lainnya yang belum diketahui.

Terumbu karang mengandung berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam, baik secara ekologi maupun ekonomi............................................................................ .................................................................................................................................. .................................

Terumbu karang dikelompokkan berdasarkan tempat tumbuh. Berdasarkan letak tumbuh terdapat jenis terumbu karang tepi dan terumbu karang penghalang. Terumbu karang tepi.........................
..........................................................................................


Nah, untuk melengkapi teks laporan hasil observasi di atas, hanya diperlukan kalimat penjelasnya. Untuk paragraf ketiga teks terumbu karang tersebut, perlu dijelaskan tentang manfaat ekologi dan manfaat ekonominya. Karena pada kalimat utama telah disebutkan bahwa terumbu karang mengandung manfaat.

Sementara pada paragraf keempat, kalimat utamanya mengandung ide pokok tentang kelompok terumbu karang berdasarkan tempat tumbuhnya. Maka tinggal melanjutkan penjelasan tentang jenis terumbu karang tepi dan terumbu karang penghalang.

Berikut ini adalah teks laporan hasil observasi (LHO) Terumbu Karang yang sudah lengkap.

Terumbu Karang

Terumbu karang aalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa. Koloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang disebut Polip.

Dalam bentuk sederhananya, karang terdiri atas satu polip saja yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut yang terletak di bagian atas dan dikeleilingi oleh tentakel. Namun pada kebanyakan spesiaes satu individu polip karang akan berkembang menjadi banyak individu yang disebut koloni. Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka rupa serta dapat menghasilkan CaCO3. Terumbu karang merupakan habitat bagi  berbagai spesies tumbuhan laut, hwan laut, dan mikroorganisme laut lainnya yang belum diketahui.

Terumbu karang mengandung berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam, baik secara ekologi maupun ekonomi. Secara ekologi manfaat terumbu karang antara lain berfungsi sebagai habitat bagi makhluk hidup. Dengan adanya terumbu karang yang terjaga, keragaman hayati dan kekayaan  biota laut juga terjada. Selain itu, terumbu karang juga menjadi rumah bagi ikan-ikan yang bertelur dan berkembang biak. Secara ekonomi, terumbu karang dapat dimanfaatkan sebagai wahana wisata yang dapat mendatangkan pengunjung sehingga menggerakkan roda ekonomi masyarakat sekitar.


Terumbu karang dikelompokkan berdasarkan tempat tumbuh. Berdasarkan letak tumbuh terdapat jenis terumbu karang tepi dan terumbu karang penghalang. Terumbu karang tepi adalah terumbu karang yang tumbuh dan ada di tepi pantai, atau di perairan dangkal. Terumbu karang penghalang adalah terumbu karang yang menjadi penghalang bagi adanya arus bisa dikatakan sebagai tameng laut.

Related Posts:

Tips Mengerjakan Soal Pretest PPG UKG 2017


Masih ada yang belum mengikuti Pretest UKG 2017. Mungkin juga nanti akan mengerjakan soal UKG di tahun 2018 atau tahun-tahun berikutnya. Ini sedikit tips dan trik untuk mengerjakan soal UKG. Baik untuk UKG dan PPG.

Ceritanya, tadi ikut Pretes PPG 2017 yang dilaksanakan di SMPN 10 Jember. Kebetulan masih ada jam mengajar di sekolah. Maka harus mengajar dan berangkatnya mepet dengan waktu

Related Posts:

Tips Mengerjakan Soal Pretest PPG UKG 2017

Masih ada yang belum mengikuti Pretest UKG 2017. Mungkin juga nanti akan mengerjakan soal UKG di tahun 2018 atau tahun-tahun berikutnya. Ini sedikit tips dan trik untuk mengerjakan soal UKG. Baik untuk UKG dan PPG.

Ceritanya, tadi ikut Pretes PPG 2017 yang dilaksanakan di SMPN 10 Jember. Kebetulan masih ada jam mengajar di sekolah. Maka harus mengajar dan berangkatnya mepet dengan waktu pelaksanaan. Ndilalah, ketika berangkat, hujan lebat mengguyur di tengah jalan. Hujan itu rahmat, anggap saja sedang diguyur jutaan rahmat, ketika kehujanan.

Sambil berbasah-basah, mengikuti Pretes PPG. Eh, ndilalah lagi ketemu dua orang teman SMA, Mige dan Teguh. Dengan peran yang berbeda.

Sudah, cukup ceritanya. Sekarang masuk ke masalah tips dan trik mengerjakan soal PPG maupun UKG. Untuk soal Pretest PPG kali ini, dibagi menjadi empat jenis. Yaitu soal profesional, soal pedagogik, soal bakat dan minat, dan soal TPA alias Tes Potensi Akademik.

Untuk teknis cara mengerjakan soal, ikuti saja arahan dari operator TUK (Tempat Uji Kompetensi). Yang perlu disampaikan di sini adalah beberapa tips, cara, dan trik untuk mengerjakan masing-masing soal tersebut.

Cara Mengerjakan Soal Profesional

yang dimaksud dengan soal Profesional adalah soal yang berkaitan dengan bidang ilmu jurusan yang kita kuasai. Misalnya saya adalah lulusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan mengeajar mata pelajaran Bahasa Indonesia, maka soal yang ditampilkan adalah soal berkaitan dengan ilmu bahasa dan ilmu sastra. Ada 70 soal waktunya 60 menit. Gila kan. Satu soal gak sampai semenit.

Memang, itulah kondisinya. Soal yang banyak muncul adalah ragam bahasa (Ragam bahasa negara, ragam bahasa resmi, ragam bahasa nasional, ragam bahasa pidato). Tapi yang ditanyakan bukan pengertian, namun ditampilkan ilustrasi contoh, kemudian kita diminta menentukan, ilustrasi tersebut merupakan posisi dan ragam bahasa Indonesia yang mana.

#TIPS 1

Maka, pahami ragam bahasa dengan sebaik-baiknya sertai dengan contoh penggunaan. Biar paham.

Selain ragam bahasa, ada pula konsep dasar tentang Fonologi, Morfologi, dan Sintaksis, serta semantik. Selain memahami pengertiannya, kita juga harus paham cara penerapan ilmu ini.

#TIPS 2

Pahami pengertian, jenis, dan contoh penerapan ilmu fonologi, morfologi, sintaksis, dan pragmatik.

Pelajari dan pahami juga hal yang saling bersinggungan dengan masing-masing cabang ilmu bahasa tersebut.

Selain itu, ada pula soal pengetahuan pemerolehan bahasa. Yang banyak dibahas dalam soal Pretest maupun UKG, pemerolehan bahasa tahap awal yang banyak ditanyakan. Khususnya berkaitan dengan tahap pemerolehan bahasa, mulai bayi hingga usia anak-anak.

#TIPS 3

Pahami tahapan pemerolehan bahasa juga hubungannya dengan pembelajaran bahasa.


Untuk Tips dan Trik alias cara Mengerjakan Soal Pretest PPG 2017 menyusul ya. *Mau berangkat ngajar dulu*


Related Posts:

Arti Pelakor Sinonim dan Antonimnya


Belakang ini, postingan artikel tentang arti artikel di blog ini banyak yang melihat. Banyak yang mencari dengan kata kunci pelakor. Mungkin karena dunia maya sedang dihebohkan dengan berita tentang seorang artis yang dituduh menjadi pelakor.

Bukan masalah siapa pelakornya, bukan masalah korban pelakornya? Karena blog ini adalah blog bahasa tentu pelakor dijelaskan dari segi bahasa. Yang

Related Posts:

Arti Pelakor Sinonim dan Antonimnya

Belakang ini, postingan artikel tentang arti artikel di blog ini banyak yang melihat. Banyak yang mencari dengan kata kunci pelakor. Mungkin karena dunia maya sedang dihebohkan dengan berita tentang seorang artis yang dituduh menjadi pelakor.

Bukan masalah siapa pelakornya, bukan masalah korban pelakornya? Karena blog ini adalah blog bahasa tentu pelakor dijelaskan dari segi bahasa. Yang menjadi masalah (menurut saya) adalah pelakor diantonimkan dengan 'istri sah'.


Hal ini tampak dalam ilustrasi foto sebuah portal berita online berikut ini:

pelakor | sumber gambar: style.tribunnews.com
Dalam ilustrasi di atas, ditulis antara 'Pelakor' dan 'Istri Sah'. Jadi, seolah-olah, pelakor adalah lawan kata alias antonim dari 'istri sah'. Maka, dapat disimpulkan bahwa 'pelakor' memiliki sinonim 'selingkuhan' bahkan bisa jadi disebut 'istri tidak sah'.

Lalu, apakah benar bahwa pelakor itu artinya 'selingkuhan' dan 'istri tidak sah'? Menurut saya arti pelakor yang demikian kurang tepat. Sesuai dengan arti dalam kepanjangannya, pelakor adalah perebut laki orang, atau wanita perebut suami orang. Tapi bukan selingkuhan. Bukan pula 'istri tidak sah'.

Selingkuhan adalah orang yang ditutupi keberadaannya tapi masih menjalin hubungan. Maksudnya begini, seorang suami sudah memiliki istri, tapi memiliki selingkuhan. Memang sebagian cintanya direbut, tapi si suami masih menjadi suami bagi istrinya, tanpa meninggalkan si istri.

Sementara jika disebut lawan dari istri yang sah, berarti istri yang tidak sah, belum tentu juga. Istri sah bisa dimaknai dari dua sisi, dari hukum perkawinan negara juga dari hukum perkawinan agama. Jika sebuah pernikahan dicatatkan di kantor urusan agama, maka itu adalah istri sah. Begitu pula seorang istri kedua, ketiga, keempat, atau selingkuhan jika dicatatkan di KUA maka itu istri sah, meskipun juga disebut pelakor.

Selanjutnya, istri hanya satu pun, jika tidak dicatatkan di KUA, dan tidak melalui akad nikah, melainkan hanya hidup bersama dan berkeluarga, juga bisa disebut istri tidak sah. Apakah pasangan suami istri yang begini bisa disebut sebagai pelakor? Jika pelakor artinya adalah istri tidak sah.

Pelakor, menurut hemat saya, adalah seorang wanita yang dengan sengaja mencintai suami orang. Kemudian, si suami meninggalkan istri pertamanya kemudian memilih hidup dan menjadi suami orang lain.

Entahlah, yang jelas pelakor dan selingkuhan itu sama. Sama-sama menyakitkan bagi keluarga dan istri sah yang pertama. Sekali lagi, jangan sampai ada pelakor di antara kita.

Related Posts:

Penggunaan Kata Baku dan Tidak Baku dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 7



Pernah bingung menggunakan dan memilih kata, mana yang baku
dan mana yang tidak baku? Kebingungan yang muncul itu diakibatkan kita
terlanjur sering mendengar dan menggunakan kata yang kurang tepat alias tidak
baku. Maka untuk mengetahui mana kata yang baku dan mana yang tidak lebih tepat
jika dirujuk (melihatnya) di dalam kamus standar. Kamus yang bisa menjadi
rujukan adalah Kamus Besar Bahasa

Related Posts:

Penggunaan Kata Baku dan Tidak Baku dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 7

Pernah bingung menggunakan dan memilih kata, mana yang baku dan mana yang tidak baku? Kebingungan yang muncul itu diakibatkan kita terlanjur sering mendengar dan menggunakan kata yang kurang tepat alias tidak baku. Maka untuk mengetahui mana kata yang baku dan mana yang tidak lebih tepat jika dirujuk (melihatnya) di dalam kamus standar. Kamus yang bisa menjadi rujukan adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa, lembaga pemerintah yang bertugas mengembangkan dan mengkaji Bahasa Indonesia dan bahasa Daerah.

Penggunaan kata baku dan tidak baku sudah masuk ke dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Salah satu materi tentang kata baku siswa diminta untuk mengerjakan  dan menunjukkan kesalahnnya. Berikut ini daftar kata yang salah (tidak baku)

bawain
pengrusak
merubah
mempengaruhi
sintesa
resiko
diakomodir
kuwalitas
infra   merah
ekstra kurikuler


Ketidak-bakuan kata-kata di atas disebabkan oleh kesalahan penggunaan huruf dan kesalahan penulisan serta tanda baca. Berikut ini alasan kesalahan dan perbaikan yang tepat untuk kata-kata tidak baku di atas.

TIDAK BAKU
ALASAN
PERBAIKAN
bawain
Imbuhan �in
Bawakan
pengrusak
Imbuhan �peng
Perusak
merubah
Kata dasarnya �ubah�
Mengubah
mempengaruhi
Kata dasarnya �pengaruh� harus luluh
Memengaruhi
sintesa
Tidak baku
Sintesis
resiko
Kesalahan huruf e harusnya i
Risiko
diakomodir
Imbuhan asing seharusnya �asi
Diakomodasi
kuwalitas
Ada huruf w
Kualitas
Infra merah
Ada spasi
Inframerah
Ekstra kurikuler
Ada spasi
Ekstrakurikuler




Adapun penjelasan yang lebih rinci dapat disimak dalam keterangan tentang kata baku dan tidak baku berikut ini:

bawain
kata bawain merupakan bentukan dari kata dasar �bawa� dan akhiran �-in�. Akhiran �-in� memang dikenal dalam bahasa Indonesia namun dalam bahasa percakapan -dan pergaulan alias bahasa gaul. Imbuhan �-in� dalam bahasa Indonesia yang baku adalah �-kan� jadi yang benar adalah �bawakan�.

Contoh kalimat:

Tolong bawain kamus aku dong (Tidak Baku/Ragam Santai)
Tolong bawakan kamus saya. (Baku/Ragam Resmi)

pengrusak

Kata pengrusak merupakan bentuk dari kata dasar �rusak� mendapat imbuhan (awalan) �pe-�. Maka seharusnya pe- tidak berubah menjadi �peng-� melainkan tetap �pe-� menjadi �perusak�. Sama halnya dengan kata dasar �lari� yang mendapat imbuhan �pe-� menjadi �pelari� bukan �penglari�.  Imbuhan �pe-� dalam kata perusak dan pelari artinya orang yang....

merubah

Kata merubah memang sering digunakan. Padahal kata dasarnya adalah ubah bukan rubah. Kata ubah bersinonim dengan ganti sementara rubah adalah jenis binatang.

Maka karena kata dasarnya adalah ubah mendapat imbuhan me- (ingat dalam bahasa baku tidak ada imbuhan mer-) maka yang baku adalah mengubah bukan merubah.

mempengaruhi
Kata mempengaruhi memang �baru diperbaiki� dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Sebelumnya, dalam bahasa Indonesia, yang baku adalah mempengaruhi. Namun setelah dikaji lebih dalam, kata dasarnya adalah pengaruh yang diawali dengan bunyi p. Sama halnya dengan pesan yang menjadi memesan karena mendapat imbuhan meN- bukan mempesan.

Maka kata baku untuk mempengaruhi adalah memengaruhi.

sintesa

Sintesa merupakan istilah serapan dari bahasa asing. Serapan yang benar adalah sintesis dengan.

resiko

Risiko sering salah ditulis resiko karena pengucapan dan pelafalan yang sering digunakan adalah resiko menggukan e. Maka dari itu, kesalahan yang sering muncul adalah karena terbiasa menulis apa yang didengar.

diakomodir

Diakomordir adalah istilah yang biasa digunakan dalam masyarakat. Bahkan ragam bahasa jurnalis juga sering salah menggunakan kata yang tidak baku ini. Kata baku untuk diakomodir adalah diakomodasi. Seperti halnya dengan istilah akomodasi yang berarti biaya dan kebutuhan , bukan ditulis akomodir.

kuwalitas

Sama halnya dengan kata risiko yang sering salah tulis sehingga disebut tidak baku. Kata kualitas juga sering ditulis kuwalitas atau bahkan kwalitas. Penulisan ini tidak baku karena memang salah. Meskipun dalam bahasa asing sebagai sumber penyerapannya terdapat huruf w, dalam kata bahasa Indonesia yang baku tidak ada huruf w. Maka kata yang benar sesuai perbaikan adalah kualitas.

infra  merah dan ekstra  kurikuler

Kedua kata di atas salah karena adanya jarak (spasi). Inframerah dan ekstrakurikuler harus ditulis tanpa spasi karena merupakan satu kata. Penulisan kedua kata tersebut sering salah karena dianggap terdiri dari dua kata. Hal ini disebabkan memang ada kata merah dan ada kata ekstra jadi seolah-olah berdiri sendiri. Padahal tidak.


Demikian penjelasan kata baku dan kata tidak baku yang disertai dengan alasan kesalahan (ketidakbakuan) dan contoh perbaikannya. Semoga bermanfaat. Salam Pustamun!

Related Posts:

Keindahan dalam Rangkaian Kata Puisi Hujan Bulan Juni



Benarkah rangkaian kata dalam puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono memiliki keindahan? Sebenarnya apa saja rangkaian kata yang menjadikan puisi tentang hujan itu disebut sebagai rangkaian kata hujan yang indah? 

Seperti halnya makna sebuah puisi, keindahannya juga bergantung pada pembacanya. Bisa saja menurut pembaca yang satu sebuah rangkaian kata puisi indah, bisa saja pembaca

Related Posts:

Keindahan dalam Rangkaian Kata Puisi Hujan Bulan Juni

Benarkah rangkaian kata dalam puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono memiliki keindahan? Sebenarnya apa saja rangkaian kata yang menjadikan puisi tentang hujan itu disebut sebagai rangkaian kata hujan yang indah? 

Seperti halnya makna sebuah puisi, keindahannya juga bergantung pada pembacanya. Bisa saja menurut pembaca yang satu sebuah rangkaian kata puisi indah, bisa saja pembaca yang lain mengangga bahwa puisi itu tidak indah. Bahkan para ahli sastra bisa berbeda pendapat tentang keindahan (estetika) sebuah karya.
Hujan Bulan Juni :) | Sumber Gambar: WahyuKokkang/JawaPos


Lebih-lebih jika yang dibahas adalah sebuah puisi. Puisi adalah karya sastra yang beisi rangkaian kata yang bisa sangat multitafsir. Maka dari itu, keindahan yang terdapat dalam sebuah karya sastra puisi juga tidak bisa disebut sebagai keindahan yang mutlak.

Begitu pula dengan puisi hujan bulan juni karya Sapardi Djoko Damono, puisi yang banyak dikutip dan ditulis dalam undangan pernikahan. Sering juga salah tulis bahwa puisi itu diakui milik Kahlil Gibran atau juga pernah salah tulis bahwa itu karya Sutardji Calzoum Bachri. Sungguh hal yang tidak mungkin jika Sutardji menulis puisi seperti Hujan Bulan Juni.

Sebelum membahas tentang keindahan rangkain katanya, ada baiknya kita baca lagi puisi Hujan Bulan Juni secara utuh berikut ini.

Hujan Bulan Juni
         Karya Sapardi Joko Damono

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon yang berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu

Taka ada yang lebih arif
Dari hujan bulan juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu
                    (hujan bulan juni, 1994)


Jika kita amati, keindahan yang ditimbulakn oleh Sapardi Djoko Damono dalam puisi di atas ada dua kelompok besar. Yaitu keindahan yang dimunculkan melalui rangkaian kata dan bunyi, serta keindahan yang dimunculkan melalui makna kata.

Keindahan yang dimunculkan melalui rangkaian bunyi kata tampak pada pengulangan baris perta dan baris kedua masing-masing bait. 

Selain pengulangan larik dalam masing-masing bait, puisi Hujan Bulan Juni menjadi indah karena adanya pengulangan huruf. Khususnya huruf konsonan.

Coba perhatikan pada bait pertama baris ketiga: 

dirahasiakannya rintik rindunya.

dalam baris tersebut, kata-kata yang dirangkai sama-sama diawali dengan huruf /r/ yaitu rahasia, rintik, dan rindu. Rangkaian kata yang sama ini dinamakan dengan aliterasi. Jadi, adanya aliterasi r membuat puisi ini menjadi terasa lebih indah.

Hal yang sama (aliterasi) juga terdapat pada baris /dihapusnya jejak-jejak kaki itu/ pada baris tersebut terdapat aliterasi /k/. Jika dihitung kata-kata yang dirangkai itu mengandung empat bunyi /k/ yang terdapat pada kata jejak dan kaki.

Keindahan rnagkaian kata juga terdapat pada bait kedua. Dua baris terakhir bait kedua mengandung kata ulang. Kata ulang tersebut seakan sengaja dibuat karena ada jejak-jejak untuk 'menyamai' ragu-ragu. yang ada pada baris berikutnya. Jadi, ada rangkaian kata yang sengaja diulang-ulang juga membuah sebuah puisi menjadi indah.

Selain karena pilihan bunyi kata, puisi di atas juga indah karena adanya kesederhanaan sekaligus kedalaman makna. Penggunaan 'hujan' sebagai kata utama dalam puisi di atas membuat puisi tersebut terasa dekat dengan seluruh pembaca. Penggunaan kata yang menunjukkan seolah-olah hujan bertingkah laku seperti manusia dengan segala sifat (bijak, arif, dan tabah) yang dimiliki manusia dan tindakan yang dimiripkan manusia (menghapus, memiliki jejak kaki dsb) juga membuat puisi hujan bulan juni menjadi lebih indah.

Ada lagi yang membuat puisi ini mejadi teras sangat indah, yaitu kata yang digunakan sedikit, hanya tiga bait yang masing-masing terdiri dari empat baris. Rangkaian kata itu memiliki pola mirip syair dengan pola rima (sajak) akhir yang mirip yaitu, masing-masing baris genap 2 dan 4 sama dengan 4 dan 8 sama dengan 8 dan 12.

Terlebih, makna tentang 'pengorbanan'. Menjadi salah satu keindahan tersendiri. Ada lagi keindahan lain yang belum ditulis di sini menurut pembaca?

Related Posts:

Latihan Menelaah Kesalahan Penggunaan Bahasa dan Tanda Baca Berserta Alasan dan Perbaikannya


Kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar tidak bisa datang tiba-tiba. Sebuh kemahiran berbahasa sama saja dengan keterampilan-keterampilan lain, selain harus 'belajar' juga harus 'berlatih'.

Apa bedanya belajar dan berlatih? Bisa dilihat dan dibaca pada artikel yang berjudul: Perbedaan Belajar dan Berlatih | Arti Kata Beserta Contoh Penerapannya.

Nah, untuk bisa menggunakan bahasa

Related Posts:

Latihan Menelaah Kesalahan Penggunaan Bahasa dan Tanda Baca Berserta Alasan dan Perbaikannya

Kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar tidak bisa datang tiba-tiba. Sebuh kemahiran berbahasa sama saja dengan keterampilan-keterampilan lain, selain harus 'belajar' juga harus 'berlatih'.

Apa bedanya belajar dan berlatih? Bisa dilihat dan dibaca pada artikel yang berjudul: Perbedaan Belajar dan Berlatih | Arti Kata Beserta Contoh Penerapannya.

Nah, untuk bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, khususnya penggunaan bahasa dan tanda baca, selain harus belajar tentang teori dan kaidah bahasa Indonesia juga harus mau berlatih, menemukan yang salah, mengetahui alasan mengapa sebuah kalimat dianggap salah. Kemudian memberikan alternatif perbaikan yang benar.


Hal ini (latihan menemukan kesalahan dan memberikan perbaikan) sudah ada dalam buku teks pelajaran Bahasa Indonesia untuk tingkat SMP/MTs. Dalam buku tersebut ada latihan bagi siswa untuk memperbaiki kalimat yang salah sehingga menjadi baik dan sesuai kaidah.

Berikut ini kalimat-kalimat yang salah tersebut:

1. Museum yaitu tempat penyimpanan benda bersejarah.

2. Jika ditinjau dari bentuknya, maka terumbu karang dibagi menjadi tiga kategori. 

3. Sesuai dengan peraturan yang ada, maka dilarang berburu di taman nasional Way Kambas.

Sebelum melakukan perbaikan, maka kita harus tahu mengapa kalimat di atas dianggap salah. Akan kita bahas satu persatu kalimat di atas.

Kalimat 1

Museum yaitu tempat penyimpanan benda berserjah.

Kesalahan dalam kalimat di atas adalah penggunaan kata 'yaitu' yang tidak pada tempatnya. Kata 'yaitu' digunakan untuk merinci, bukan untuk menjelaskan. Selain penggunaan kata yaitu kesalahan yang kedua adalah penggunaan imbuhan pen- -an dalam dalam kata penyimpanan. Imbuhan pen- -an memiliki arti cara. Lebih tepat jika menggunakan imbuhan men- -an, yang memiliki arti melakukan.

Jadi, perbaikan yang bisa bisa ditawarkan adalah kalimat: Museum adalah  tempat menyimpan benda bersejarah.

Kalimat 2

Jika ditinjau dari bentuknya, maka terumbu karang dibagi menjadi tiga kategori.

Kesalahan dalam kalimat di atas adalah penggunakan kata yang menyatakan hubungan syarat yang tidak tepat. Kata jika ... , maka.... digunakan untuk menghubungkan syarat. Sementara dalam kalimat di atas, antara frasa satu ditinjau dari bentuknya, dan frasa yang lain terumbu karang dibagi menjadi tiga kategori tidak memiliki hubungan syarat. Maka, penggunaan jika ...., maka .... tidak diperlukan.

Jadi, perbaikan yang bisa digunakan untuk memperbaiki kalimat di atas adalah: Ditinjau dari bentuknya, terumbuh karang dibagi menjadi tiga kategori.

Kalimat 3

Sesuai dengan peraturan yang ada, maka dilarang berburu di taman nasional Way Kambas.

Kesalahan kalimat di atas adalah adanya kata yang tidak penting. Kata tersebut adalah maka yang digunakan dalam frasa kedua. Selain itu, penggunan huruf kapital yang tidak tepat juga membuat kaliamt di atas salah.

Perbaikan untuk kalimat di atas adalah: Sesuai peraturan, dilarang berburu di Taman Nasional Way Kambas.

Demikain contoh alasan dan perbaikan kesalahan penggunaan bahasa dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat! 

Related Posts:

Perbedaan Teks Deskripsi dan Teks Laporan Hasil Observasi | Perbandingan Teks Deskripsi dan Teks LHO


Teks LHO alias Teks Laporan Hasil Observasi merupakan salah satu jenis teks yang dipelajari di sekolah (SMP/MTs) khususnya di semester satu kelas 7 (VII). Materi teks Laporan Hasil Observasi menempati bab keempat setelah Teks Deskripsi, Teks Cerita Fantasi, dan Teks Prosedur.

Masing-masing jenis teks di atas memiliki ciri khas, mislnya teks deskripsi, ada majas atau cerapan yang seolah-olah

Related Posts:

Perbedaan Teks Deskripsi dan Teks Laporan Hasil Observasi | Perbandingan Teks Deskripsi dan Teks LHO

Teks LHO alias Teks Laporan Hasil Observasi merupakan salah satu jenis teks yang dipelajari di sekolah (SMP/MTs) khususnya di semester satu kelas 7 (VII). Materi teks Laporan Hasil Observasi menempati bab keempat setelah Teks Deskripsi, Teks Cerita Fantasi, dan Teks Prosedur.

Masing-masing jenis teks di atas memiliki ciri khas, mislnya teks deskripsi, ada majas atau cerapan yang seolah-olah kita ikut merasakan sendiri kondisi dalam teks tersebut. Dalam teks cerita fantasi,ada daya khayalnya. Kemudian dalam teks prosedur yang paling tampak mencolok adalah adalanya urutan langkah-langkahnya.

Sekilas antara teks deskripsi dan teks laporan hasil observasi memiliki kemiripan. Yaitu sama-sama membahas sebuah objek.

Misalnya dalam teks teks deskripsi dibahas tentang kucing, maka dalam teks laporan hasil observasi juga dibahas tentang kucing. Bedanya, dalam teks laporan hasil observasi kucing yang dibahas bukan kucing khusus (satu kucing) namun kucing secara umum.

Dilihat dari segi judulnya, bisa sangat jauh. Misalnya teks laporan hasil observasi yang membahas tentang kucing diberi judul "Kucing". Sementara dalam teks deskripsi, diberi judul "Kucingku Menggemaskan". Dari judul ini sudah sangat tampak perbedaan antara teks deskripsi dan teks laporan hasil observasi. Yang dibahas dalam Teks Deskripsi hanyalah 'kucingku'. Maka yang dijelaskan juga hanya satu kucing saja. Sementara dalam teks 'Kucing' yang dibahas adalah jenis kucing secara umum.

Dalam judul teks deskripsi, biasanya dilekatkan pula sifat dari objek yang dibahas. Misalnya dalam contoh tadi, sifat kucing yang 'menggemaskan' dimunculkan dalam judul. Begitu pula dengan contoh-contoh yang lain, "Ayah Panutanku"; "Kelinciku yang lucu" ; "Pantai Senggigi nan Indah"; "Pesona Pantai Parangtritis" dan seterusnya.


Dalam judul-judul teks deskripsi di atas, dapat diketahui masing-masing judul sudah memunculkan sifat dari objek yang dibahas, yaitu ayah yang bisa menjadi panutan, kelinci yang memiliki sifat lucu, pantai senggigi yang indah, serta parang tritis yang memesona.

Bedakan dengan judul-judul teks Laporan Hasil Observasi alias LHO berikut ini; Museum; Hutan Bakau; Manggis; Kucing; Kunang-Kunang. Dalam judul-judul teks LHO tersebut yang dibahas adalah objek utama, atau topik utama saja.


Bahasa yang digunakan adalah bahasa ilmiah, ini dalam teks laporan hasil observasi. Sementara dalam teks deskripsi bahasa yang digunakan adaah bahasa baku ragam percakapan. Sehingga bisa memunculkan 'penulis' dalam teks deskripsi. Misalnya dalam teks deskripsi memungkinkan ada kalimat, "ketika kita memasuki bibir pantai, kita akan disambut angin sepoi-sepoi". Penggunaan kata ganti 'kita' menunjukkan penulis terlibat dalam cerita. Sementara dalam teks laporan hasil observasi penulis sama sekali tidak terlibat dalam teks.

Perbedaan selanjutnya, dalam teks laporan hasil observasi tidak ada cerapan, adapun penggambarannya adalah langsung sementara dalam teks deskripsi digambarkan dengan cara membandingkan.

Contoh kalimat dalam teks deskripsi: "Bulunya halus lembut seperti kapas putih." Bandigkan dengan teks Laporan hasil observasi yang memiliki kesamaan objek namun kalimatnya berbeda. "Kelinci memiliki bulu yang halus di sekujur tubuhnya."

Dari segi struktur teksnya, ada pula persamaan dan perbedaan antara teks laporan hasil observasi dan teks deskripsi. Struktur teks deskripsi adalah Identifikasi; Deskripsi Bagian; Kesan Umum; Sementara dalam teks Laporan Hasil Observasi, strukturnya adalah Deskripsi Umum; Deskripsi bagian; Simpulan.

Dalam teks LHO dan Teks Deskripsi, bagian yang mau dibahas bisa lebih dari satu. Sama. Misalnya teks Pantai Senggigi, bagian yang dibahas adalah bagian pantai, laut, pengunjung, dan tempat parkirnya. Dalam teks LHO yang bisa menjadi bagian yang dibahas misalnya fungsi, jenis pantai, kegunaan pantai, pemanfaatan pantai. Jadi, tidak bersifat fisik melainkan bersifat teoritis.

Struktur yang terakhir juga sangat berbeda. Jika teks deskripsi ditutup dengan kesan umum maka dalam teks laporan hasil observasi, teks ditutup dengan kesimpulan.

Demikian sedikit penjelasan tentang perbedaan dan persamaan antara teks laporan hasil observasi dan teks deskripsi.

Related Posts:

Soal Bahasa Indonesia | Contoh Soal Teks Laporan Hasil Observasi (LHO) Pilihan Ganda untuk PAS (UAS)



Menjelang akhir semester, salah satu kesibukan seorang guru
adalah menyiapkan Ulangan Akhir Semester, atau dalam kurikulum 2013, istilahnya
dibuah menjadi PAS atau Penilaian Akhir Semester. Untuk menyiapkan PAS
tersebut, seorang guru harus membuat soal. Sementara para siswa dan para murid
sibuk mengerjakan latihan soal.



Terlebih untuk siswa kelas 7 yang sudah menggunakan
kurikulum 2013,

Related Posts:

Soal Bahasa Indonesia | Contoh Soal Teks Laporan Hasil Observasi (LHO) Pilihan Ganda untuk PAS (UAS)

Menjelang akhir semester, salah satu kesibukan seorang guru adalah menyiapkan Ulangan Akhir Semester, atau dalam kurikulum 2013, istilahnya dibuah menjadi PAS atau Penilaian Akhir Semester. Untuk menyiapkan PAS tersebut, seorang guru harus membuat soal. Sementara para siswa dan para murid sibuk mengerjakan latihan soal.

Terlebih untuk siswa kelas 7 yang sudah menggunakan kurikulum 2013, tidak ada latihan soal pilihan ganda dalam buku teks Bahasa Indonesia yang resmi dikeluarkan oleh pemerintah. Maka dari itu, perlu mencari contoh soal sendiri untuk berlatih mengerjakan soal UAS/PAS.


Ada 4 Bab yang didasarkan pada jenis teks dalam materi  pelajaran Bahasa Indonesia yaitu Teks Deskripsi, Teks Narasi, dan Teks Prosedur, serta Teks Laporan Hasil Observasi atau yang biasa disingkat menjadi Teks LHO.

Berikut ini merupakan contoh soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi yang bisa digunakan sebagai contoh soal untuk UAS/PTS semester ganjil (semester satu) siswa SMP/MTs pelajaran Bahasa Indonesia.

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 1
(Menemukan Informasi dalam Teks LHO)

Perhatikan kutipan teks Laporan Hasil Observasi berikut ini!
MUSEUM
Museum merupakan salah satu tempat penting dalam upaya pelestaarrian sejaah (1). Museum adalah lembaga yang berfungsi mengumpulkan, merawat, dan menyajikan serta melestarikan warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelititan, dan kesenangan atau hiburan (2).

Fungsi museum yang utama adalah menyimpan, merawat, mengamankan, dan memanfaatkan koleksi museum berupa benda cagar budaya (3). Dengan demikian, museum memiliki fungsi besar yaitu sebagai tempat pelestarian (4).

Objek yang sedang dibahas dalam teks di atas adalah....

a.       Fungsi museum
b.       Tempat museum
c.       Wisata museum
d.       Museum

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 2
(Memahami Informasi dalam Teks LHO)

Ciri bahasa teks Laporan Hasil Observasi yang terdapat dapat kutipan di atas adalah....
a.       Adanya kata umum dan kata khusus.
b.       Adanya kata yang seolah-olah melihat
c.       Adanya kalimat saran.
d.       Adanya kalimat definsi.

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 3-5
(Memahami penggunaan bahasa dalam Teks LHO)

Kalimat definisi yang terdapat pada kutipan di atas ditandai dengan nomor, kecuali.....

a.       (2)
b.       (3)
c.       (4)
d.       (1)


Kalimat utama dalam teks di atas ditandai dengan nomor.....

a.       (1) dan (2)
b.       (1) dan (3)
c.       (2) dan (3)
d.       (2) dan (4)


Yang termasuk dalam kalimat penjelas kutipan teks di atas adalah.....

a.       (4)
b.       (3)
c.       (2)
d.       (1)


Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 6
(Menemukan ide pokok dalam kalimat teks LHO)

Ide pokok yang terdapat dalam paragraf kedua teks di atas adalah.....
a.       Fungsi museum adalah melestarikan dan memanfaatkan koleksinya.
b.       Fungsi museum ada beberapa jenis.
c.       Ada berapa fungsi museum.
d.       Museum adalah tempat manusia menyimpan koleksinya.


Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 7
(Memahami struktur Teks LHO)

Pehatikan daftar berikut ini!

i.        Orientasi,
ii.       Resolusi,
iii.      Komplikasi
iv.      Definisi umum
v.       Langkah-langkah
vi.      Alat dan bahan
vii.     Deskripsi bagian
viii.    Simpulan

Yang termasuk bagian struktru teks Laporan Hasil Observasi adalah....
a.       Definisi umum; deskripsi bagian; simpulan
b.       Definisi umum; komplikasi; resolusi
c.       Orientasi; Komplikasi; Simpulan
d.       Definisi umum; bahan dan alat; langkah-langkah; simpulan


Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 8
(Memahami bagian teks LHO)

Perhatikan kutipan berikut ini!
Kunang-kunang salah satu jenis serangga unik bukti kebesaran Sang Pencipta. Spesies kunang-kunang juga kekayaan yang dianugerahkan kepada negara kita sebagai salah satu negara tropis.

Paragraf di atas merupakan bagian dari teks laporan hasil observasi, tepatnya bagian....

a.       Definisi umum,
b.       Deskripsi bagian,
c.       Simpulan,
d.       Resolusi,


Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 9
(Memperbaiki kalimat/membuat kalimat efektif dalam Teks LHO)

Pantai memiliki banyak berbagai macam-macam manfaat, baik secara ekologi maupun secara ekonomi.

Perbaikan kalimat di atas agar tidak boros yang paling tepat adalah.....
a.       Pantai memiliki banyak berbagai manfaat, bagik secara ekologi maupun secara ekonomi.
b.       Pantai memiliki berbagai manfaat-manfaat, baik secara ekologi maupun secara ekonomi.
c.       Pantai memiliki banyak manfaat, baik secara ekologi maupun secara ekonomi.
d.       Pantai memiliki macam manfaat, baik secara ekologi maupun secara ekonomi.

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 10
(Menelaah Informasi dalam Teks LHO)

Pahami kutipan teks laporan hasil observasi berikut ini!
Lebah juga bermanfaat pada dunia pengobatan. Sengat lebah dimanfaatkan manusia dalam pengobatan serupa akupunktur yang dinamakan terapi lebah. Ada berbagai jenis madu dari lebah yang diternakkan. Agar bisa memperoleh madu yang baik, sebaiknya dipilih jenis lebah yang sesuai. Pada dunia kuliner lebah juga memiliki beragam manfaat. Dalama dunia kuiner lebah berperan sebaai bahan yang membuat masakan tertentu lebih nikmat.

Topik paragraf di atas adalah.....

a.       Jenis-jenis lebah.
b.       Ragam manfaat lebah.
c.       Manfaat lebah untuk kesehatan.
d.       Manfaat lebah untuk makanan.


Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 11
(Menulis Teks LHO dengan benar)

Kerangka penulisan bagian teks  Laporan Hasil Observasi yang tepat adalah....
a.       Lebah raksasa datang � Cak Rat bertarung melawan Lebah � Lebah kalah.
b.       Definisi lebah � manfaat lebah untuk kesehatan � cara beternak lebah.
c.       Tujuan � langkah-langkah cara beternak lebah � simpulan.
d.       Ciri umum lebah � ciri bagian lebah � penutup.

Soal Pilihan Ganda Teks Laporan Hasil Observasi 12
(Menulis Teks LHO dengan Benar)

Bacalah kutipan berikut ini!
Kambing adalah salah satu jenis hewan yang sering dipelihara sebagai hewan ternak. ........................................................................................................................................

Agar menjadi paragraf teks laporan hasil observasi, kalimat di atas dapat dilanjutkan dengan.....

a.       Kambing itu berubah menjadi kuda yang bisa mengantarkan Toni menjelajah ruang dimensi alpha.
b.       Bulunya putih dan sehalus kapas ketika kita belai.
c.       Ikat kambing dengan tambang agar tidak berjalan terlalu jauh ketika digembalakan.
d.       Kambing merupakan hewan herbivora, yaitu hewan yang memakan tumbuhan.


Demikian 12 Contoh soal Pilihan ganda dengan materi Teks Laporan Hasil Observasi. Keterangan yang ada di dalam kurung (...) setelah nomor soal merupakan materi atau sub bab yang adalam buku teks pelajaran Bahasa Indonesia SMP.


Selamat berlatih mengerjakan soal dan membuat soal. Salam Cinta Bahasa Indonesia. Jangan luba bada dan download alias unduh contoh soal yang lain.

Related Posts: