G 30 S, Benar ataukah Salah? Penjelasan Bebarapa Istilahnya


Setiap 30 September, seakan menjadi perang urat syaraf antara pihak yang pendahulunya terlibat dengan peristiwa penculikan para jendral angkatan darat yang dilanjut dengan pembunuhan-pembunuhan setelahnya. Di satu sisi, 30 September menjadi momentum bagi kaum yang berhaluan kiri untuk mengembalikan kebenaran versi mereka. Di sisi yang lain, juga menjadi pengingat kekejian yang pernah dilakukan

Related Posts:

G 30 S, Benar ataukah Salah? Penjelasan Bebarapa Istilahnya

Setiap 30 September, seakan menjadi perang urat syaraf antara pihak yang pendahulunya terlibat dengan peristiwa penculikan para jendral angkatan darat yang dilanjut dengan pembunuhan-pembunuhan setelahnya. Di satu sisi, 30 September menjadi momentum bagi kaum yang berhaluan kiri untuk mengembalikan kebenaran versi mereka. Di sisi yang lain, juga menjadi pengingat kekejian yang pernah dilakukan oleh PKI kepada lawan-lawannya.

Terlepas dari benar-salah sekitar peristiwa pada 30 September 1965. Tidak ada yang bisa disebut benar mutlak dan salah mutlak. Yang terpenting adalah, jangan pernah terjadi lagi geger kemanusiaan semacam itu. Ngeri.

Terlepas dari itu, banyak sekali istilah-istilah yang meliputi peristiwa itu. Ada istilah gerakan 30 September, ada pula istilah-istilah lain yang meliputinya.

Berikut ini penjelasan istilah-istilah di sekitar peristiwa pada 30 September 1965.

G30S atau G30S/PKI

Penyematan akronim PKI yang bersandingan dengan G30S merupakan sebuah kewajiban di masa Orba, mungkin juga sampai sekarang. Mengapa demikian? Karena pada awalnya, G30S adalah sebuah gerakan yang ada di tubuh Angkatan Darat, khususnya Cakrabirawa (Tjakrabirawa) yang tugas utamanya adalah mengawal keamanan Presiden Soekarno.

Kelompok ini menamakan diri Gerakan 30 September yang akhirnya disingkat dengan nama G30S. Selanjutnya, terindikasi bahwa G30S merupakan para simpatisan PKI, maka penyebutannya menjadi G30S/PKI. Istilah ini digunakan untuk semakin menguatkan pemahaman bahwa yang menculik dan membunuh para jendral angkatan darat adalah orang-orang PKI.

Selain penggunaan istilah G30S juga digunakan istilah Gestapu. Gestapu adalah sebuah akronim dari Gerakan September Tiga Puluh. Bentuk lain dari G30S. Gestapu digunakan karena identik dengan Gestapo (di Jerman) yang berfungsi sebagai polisi politik penguasa. G30S sempat diasosiasikan dengan Gestapo dengan menyebutnya sebagai Gestapu, yang oleh pelafalan umum waktu itu biasa dibaca /gestapo/, karena bertugas menghabisi lawan politik pengusa.

Juga ada istilah Gestok yang merujuk pada peristiwa penculikan yang sebenarnya sudah terjadi pada tanggal 1 Oktober, karena sudah melewati tengah malam. Istilah Gestok merupakan akronim dari Gerakan Satu Oktober. Istilah ini  tidak digunakan oleh Soeharto selama Orba karena orba menahbiskan Satu Oktober sebagai hari Kesaktian Pancasila.  Kesaktian Pancasila teruji karena bisa bertahan dari rongrongan komunisme.

Lubang Buaya

Selama masih kecil dulu, saya berpikir bahwa yang dimaksud dengan 'Lubang Buaya' tempat para Jendral AD yang diculik dan dibunuh oleh G30S merupakan lubang sarang hewan reptil buaya. Karena ada pengaburan cerita waktu itu dari guru SD saya. Saya ingat betul guru SD saat pelajaran sejarah mengatakan bahwa, mayat para Jendral dimasukkan ke dalam Lubang Buaya.

Nah, karena kalimat itu, maka saya beranggapan bahwa Lubang Buaya adalah sebuah Lubang tempat buaya bersembunyi. Padahal Lubang Buaya adalah sebuah wilayah, tepatnya adalah sebuah Kelurahan di Kecamatan Cipayung.

Seandainya Guru SD saya waktu itu kalimatnya begini, "Mayat para Jendral dimasukkan ke dalam sumur tua di Kelurahan Lubang Buaya." mungkin kesalahan persepsi saya tidak berlangsung lama.

Demikian penjelasan seputar 30 September 1965 yang selalu menjadi kenangan kengerian Indonesia. Tentu saja penjelasan ini didasarkan pada sudut pandang bahasa, sesuai dengan fokus blog ini. Mengenai fakta sejarahnya silahkan dicari di tempat lain. 

Related Posts:

Contoh-Contoh Cerita Fantasi Singkat Sesuai dengan Struktur Teksnya | Orientasi, Komplikasi, Resolusi


Struktur Teks Cerita Fantasi minimal ada tiga yaitu:

ORIENTASI
KOMPLIKASI
RESOLUSI

Jika diterjemahkan secara sederhana, Orientasi adalah bagian pengenalan. Pada bagian ini dikenalkan tokoh, latar, dan gambaran umum masalah. Komplikasi adalah bagian munculnya permasalahan-permasalaha. Pada bagian ini biasanya diakhiri dengan masalah yang memuncak. Resolusi adalah penyelesaian masalah dari

Related Posts:

Contoh-Contoh Cerita Fantasi Singkat Sesuai dengan Struktur Teksnya | Orientasi, Komplikasi, Resolusi

Struktur Teks Cerita Fantasi minimal ada tiga yaitu:

ORIENTASI
KOMPLIKASI
RESOLUSI

Jika diterjemahkan secara sederhana, Orientasi adalah bagian pengenalan. Pada bagian ini dikenalkan tokoh, latar, dan gambaran umum masalah. Komplikasi adalah bagian munculnya permasalahan-permasalaha. Pada bagian ini biasanya diakhiri dengan masalah yang memuncak. Resolusi adalah penyelesaian masalah dari bagian komplikasi hingga akhirnya cerita selesai.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat langsung dalam beberapa contoh cerita fantasi berikut ini:

Cerita Fantasi 1: Bangkitnya Raksasa Ular di Watu Ulo

Watu ulo adalah sebuah tempat wisata di bagian selatan Jember. Ababal dan temannya, Fajri sedang berwisata ke sana. Mereka berdua bermalam bersama rombongannya. Hari itu, malam cerah. Rembulan bersinar dengan sempurna. Malam purnama. Tiba-tiba terdengar suara dengkuran yang sangat keras. 


Ababal dan Fajri terbangun dari tendanya, mereka segera mencari sumber suara. Sementara sedikit orang yang ada di pantai wisata itu mulai panik dan meninggalkan pantai. 

"Lihat! Batu itu bergerak!" Ababal berteriak seraya berlari ke arah Batu Karang yang diyakini adalah ular yang bertapa.

"Aaarkkgg.... Mana Ajisaka? Aku ingin memakannya! Dia telah menipuku." Batu karang itu telah berubah wujud menjadi ular sanca raksasa.

Fajri berusaha menjelaskan kepada ular raksasa bahwa Ajisaka telah mati. Bukannya menerima, ular raksasa justru ingin memakan semua manusia yang ada di situ. Gagal bernegosiasi, ular langsung menyerang Ababal dan Fajri dengan ekornya. Mereka berdua melompat menghindar.

Fajri mengeluarkan piano ajaibnya, dia memainkan instrumen yang membuat ular raksasa terbuai dan tertidur. Seketika Ababal mengambil tongkat pramuka dari tenda kemudian menghantamkannya sambil mengeluarkan mantra 'Sudah Jatuh Tertimpa Tangga'. Seketika tangga dari langit menghantam kepala ular. Ular raksasa bisa dikalahkan.

Ketika pagi menjelang, Fajri dan Ababal mengajak seluruh pengunjung untuk membersihkan pantai Watu Ulo. Mereka mengatakan bahwa, Ular Raksasa itu akan bangkit lagi kalau tempatnya bertapa tidak terjaga.

Cerita fantasi di atas dibuat berdasarkan ide dari Pantai Watu Ulo yang ada di Jember. Pantai itu memiliki legenda bahwa batu yang menjorok ke laut adalah ular yang bertapa. Cerita lengkap legenda Watu Ulo dapat dibaca dalam: Cerita Rakyat Asal-Usul Watu Ulo Kabupaten Jember

Teks cerita fantasi yang berjudul Bangkitnya Raksasa Ular di Watu Ulo di atas mengandung tiga strukturnya. Bagian Orientasi terdapat pada dua paragraf pertama. Sementara bagian Resolusi yaitu dua paragraf terakhir. Selain bagian itu, contoh teks cerita fantasi di atas merupakan bagian komplikasi.


Bagian Orientasi teks cerita diatas menjelaskan kondisi  dua tokoh yaitu Ababal dan Fajri yang sedang berlibur di watu ulo, pada malam hari, dan kondisi sedang bulan purnama cerah. Hal ini mengambarkan latar.

Permasalahannya adalah ketika ular raksasa bangun. Permasalahan kedua adalah ketika ular tidak mau menerima penjelasan Fajri bahkan ingin membunuh semua manusia. Permasalahan ketiga dan puncak masalahnya adalah ketika ular itu mulai menyerang Fajri dan Ababal.

Bagian resolusi terdapat pada saat Fajri berhasil membuat ular raksasa tertidur dengan alunan piano ajaibnya sementara Ababal bisa membunuh ular raksasa dengan kekuatan dari tongkat pramukanya. Pada bagian akhir contoh teks cerita fantasi di atas disebutkan bahwa semua pengunjung harus menjaga kebersihan pantai Watu Ulo agar ular raksasa tidak bangun lagi.

Visualisasi cerita 'Bangkitnya Raksasa Watu Ulo'

Bisa Juga dilihat melalui Youtube | Tonton Video

Contoh Cerita Fantasi 2: KSP MULIA dari Masa Depan

Jatmiko sedang asyik berjalan di alun-alun kota Jember. Malam itu langit cukup gelap, mendung. Tidak tampak bintang satu pun. Tapi di kejauhan terlihat sekelebat cahaya dari langit yang jatuh di atas gedung tertinggi di Kabupaten Jember. Atap sebuah mall yang masih dibangun.

Tak lama kemudian, ada terdengar sirine kebakaran. Mobil pemadam kebakaran melintas meraung-raung. Gedung tertinggi yang masih dibangun terbakar oleh api yang berwarna biru. Jatmiko berpikir, ini pasti ulah pelintas waktu yang telah mengambil kekuatan api biru kawah Ijen.

Segera Jatmiko menelepon Abdikos, temannya dari masa depan. Di masa depan, Abdikos adalah prajurit KSP Mulia (Ksatria Super Puma Mulia) yang bertugas menjaga perdamaian masa lalu. Abdikos yang sedang mengalahkan monster masa depan di Vietnam segera pulang ke Jember.

Dengan kostum KSP Mulia Abdikos memindahkan Monster api biru ke Pantai Naggelan menggunakan portal lintas ruang. Di sana mereka bertempur. Melihat  sahabatnya bertempur, Jatmiko menghubungi Nonana yang memiliki kekuatan Spidol ajaib. Dengan kekuatan spidolnya Nonana segera menyusul Abdikos ke naggelan. Abdikos hampir kalah karena monster api biru membawa pasukan yang banyak.

Akhirnya Nonana menggambar pasukan doodle yang berwujud menjadi monster yang ikut melawan monster api biru. Monster api biru dan pasukannya bisa dikalahkan karena terdesak dan tercebur ke pantai selatan. Nonana dan Abdikos sudah dalam keadaan pingsan karena kehabisan kekuatan. Jatmiko bisa menyusul ke Pantai Nanggelan menggunakan motornya yang bernama Tromins. Jatmiko bisa menyelamatkan kedua sahabatnya dan membawa pulang ke rumah masing-masing. Sekali lagi, dunia bisa diselamatkan.

Contoh cerita fantasi yang berjudul KSP Mulia dari Masa Depan merupakan teks cerita fantasi irisan yang berlatar lintas waktu. Diceritakan dari zaman dahulu. Ada bagian yang nyata yaitu adanya kabupaten Jember, dan pantai Nanggelan di bagian selatan Jember. Ada pula bagian yang tidak masuk akan yaitu bagian fantasi yang berupa kekuatan api biru, monster dari masa depan, serta doodle yang bisa berubah menjadi monster.

Demikian contoh-contoh teks cerita fantasi dengan judul-judul yang sederhan. Pembaca bisa membuat cerita sendiri dengan judul-judul yang sederhana tapi bersifat khayali. Bisa juga menggunakan peristiwa sehari-hari kemudian menjadikan kekuatan super. Sudah merupakan cerita fantasi. Selamat berkarya!

Related Posts:

Pola Pengembangan Struktur dan Contoh Teks Cerita Fantasi | Orientasi, Komplikasi, Resolusi



Pola Pengembangan Struktur  dan Contoh Teks Cerita Fantasi | Orientasi,
Komplikasi, Resolusi



Masing-masing teks cerita fantasi memiliki awal cerita yang
berbeda, ada yang diawali dengan mendeskripsikan keadaan atau latar, ada pula
yang tiba-tiba diawali dengan percakapan antar-tokoh dalam cerita. Hal itu
sangat memungkinkan terjadi dalam sebuah teks cerita, termasuk di dalamnya
adalah teks

Related Posts:

Pola Pengembangan Struktur dan Contoh Teks Cerita Fantasi | Orientasi, Komplikasi, Resolusi

Pola Pengembangan Struktur  dan Contoh Teks Cerita Fantasi | Orientasi, Komplikasi, Resolusi


Masing-masing teks cerita fantasi memiliki awal cerita yang berbeda, ada yang diawali dengan mendeskripsikan keadaan atau latar, ada pula yang tiba-tiba diawali dengan percakapan antar-tokoh dalam cerita. Hal itu sangat memungkinkan terjadi dalam sebuah teks cerita, termasuk di dalamnya adalah teks cerita fantasi.

Berikut ini jenis-jenis pola pengembangan teks cerita fantasi dilihat dari bagian atau struktur teksnya.

1) Pola Pengembangan Bagian Orientasi dalam Teks Cerita Fantasi
Ada tiga jenis pola pengembangan orientasi yang akan dibahas dalam artikel ini yaitu,  pola pengembangan a) deskripsi latar; b) pengenalan tokoh; dan c) pengenalan konflik.


Ini dari bagian orientasi adalah pengenalan. Mengenalkan cerita secara umum yang meliputi tokoh, konflik, dan latarnya baik latar waktu mupun tempat. Maka dari itu, pola pengembangannya juga tidak jauh dari bagian-bagiannya.

POLA PENGEMBANGAN DESKRIPSI LATAR

Yang dimaksud dengan pola pengembangan deskripsi latar adalah, sebuah cerita fantasi dibuka dengan cerita tentang latar peristiwa. Baik latar waktu maupun latar tempat. 

Contoh:

Tiga rumah bergaya kerucut menyambut mataku. Ketika aku memamndanginya satu persatu, ternyata rumah itu memiliki model yang sama. Hanya satu hal yang membedakan  ketiga rumah itu. Warna pintunya. Setiap pintu mengikuti gradasi warna seperti yang kulihat di custom color laptopku.

Contoh paragraf pembuka bagian resolusi di atas menggambarkan kondisi tempat terjadinya peristiwa. Pembukaan itu menggambarkan kondisi lingkungan, sehingga pembaca mengetahi dengan jelas gambaran tempat terjadinya peristiwa. Jadi, pola pengembangannya yang di awali cerita di atas termasuk pola pengembangan deskripsi latar tempat.

Contoh:
Awan gelap sudah menggelayut di semua sisi langit. Ini bulan sembilan, tapi hujan sudah mengintai dan siap turun setiap waktu. Seperti siang ini, yang sudah tampak seperti sore bahkan hendak gelap. Dari ujung barat hingga ujung timur, awan tebal disertai angin kencang menambah suasana menakutkan.

Contoh di atas menggunakan pola pengembangan deskripsi latar waktu dan suasana. Paragraf orientasi di atas dibuka dengan penggambaran dengan suasana dan menyebutkan waktu bahwa siang hari dan pada bulan sembilan alias bulan September.

POLA PENGEMBANGAN PENGENALAN TOKOH

Sebuah teks cerita fantasi bisa dibuka dengan pengenalan tokoh. Jika sebuah teks cerita fantasi diawali dengan penggambaran ciri, nama, watak, dan sifat tokoh maka bisa dipastikan menggunakan pola pengembangan pengenalan tokoh untuk bagian resolusinya.

Berikut ini contoh paragraf resolusi yang dikembangnakn dengan pola pengembangan pengenalan tokoh:

Alien itu berhidung mancung. Dengan hidungnya yang menjulang, ia mengendus sekeliling. Sepertinya ia bingung dan mencoba mengenali tempatnya yang baru. Matanya yang sebesar biji kemiri berkedip-kedip memamerkan matanya yang kehijauan. Aku tahu dia bukan manusia sepertiku. Tapi a datang bukan untuk mengganggu.

Paragraf orientasi di atas menggambarkan dan mengenalkan tokoh dalam cerita, yaitu tokoh alien. Melalui paragraf tersebut, dapat diketahui bahwa alien itu memiliki mata hijau, kecil, dan berhidung mancung.

Perhatikan pula pola pengembangan pengenalan tokoh berikut ini:

Cak Rat adalah anak yang rajin. Setiap pagi dia selalu membantu ibunya sebelum berangkat. Dia selalu cekatan, bahkan bisa melakukan pekerjaan dengan kecepatan di atas orang normal. Jika mencuci piring dia bisa lebih cepat sepuluh kali daripada kakaknya. Setumpuk piring bisa selesai ia cuci hanya dalam satu kedipan mata. Tapi dia tidak pernah diizinkan untuk menyapu, ketika menyapu dengan kecepatan tinggi bukannya bersih, Cak Rat bisa menerbangkan semua debu di dalam rumah.

Contoh paragraf teks cerita fantasi di atas menggunakan pola pengenalan tokoh. Melalui paragraf di atas, pembaca mengetahui bahwa ada tokoh bernama Cak Rat yang memiliki kekuatan super berupa kecepatan yang sangat tinggi. Cak Rat juga merupakan orang yang rajin membantu orang tua.

POLA PENGEMBANGAN PENGENALAN KONFLIK

Sebuah teks cerita fantasi bisa dibuka dengan pemaparan konflik atau masalah yang dialami para tokohnya. Berangkat dari konflik itu pula cerita dapat dikembangkan menjadi cerita yang utuh.

Contoh Orientasi dengan Pola Pengembangan Pengenalan Konflik:

�Kau harus membawanya kembali!� Erza berteriak kalang kabut. Aku gugup. Bingung. Tak tahu apa yang harus kuperbuat, sedangkan manusia dengan wajah setengah kera itu memandang sekeliling.

Dari cerita di atas dapat diketahui bahwa, yang ditampilkan terlebih dahulu adalah masalah. Masalahnya adalah ada orang purba yang terbawa ke masa kini melalui lorong waktu. Jika tidak dikembalikan maka manusia purba itu bisa mati. Itu adalah masalah yang besar.

Contoh lain teks cerita fantasi yang resolusinya dimulai dari pola pengembangan pengenalan konflik:

�Toloooongg.....� Seorang ibu berteriak sangat kencang. Najib yang mendengar segera menuju ke arah teriakan. Ababal yang ada di samping mengikuti Najib dengan segera.
�Ada apa?� Ababal bertanya sambil melihat sekelilingnya.
�Tadi ular raksasa berkepala naga datang. Dia menculik anak saya. Aku takut dia memaknnya.� Ibu bercerita sambil meneteskan mata.
�Tenang, Bu. Dengan kekuatan Bahasa, kami akan mengalahkan naga itu,� Najib Menenangkan.
�Iya, Bu. Kami punya kekuatan Sudah jatuh tertimpa tangga yang pasti bisa mengalahkan naga itu.� Ababal segera mengeluarkan pena dari sakunya. Mengubahnya menjadi senjata.

Cotoh Cerita fantasi di atas menggunakan pola pengembangan pengenalan konflik. Konflik yang ditampilkan adalah adanya anak yang sedang dibawa (diculik) oleh seekor naga. Kemudian hendak diselamatkan oleh Najib dan Ababal.

2) Pola Pengembangan Bagian Komplikasi dalam Teks Cerita Fantasi
Ada tiga pola pengembangan yang bisa dgunakan dalam rangkakaian peristiwa atau komplikasi. Jadi, masalah yang ditimbulkan bisa melalui beberapa hal berikut ini yaitu: dikembangkan dengan cara 1) menghadirkan tokohlain; 2) mengubah latar; dan 2) melintasi waktu.

MENGHADIRKAN TOKOH LAIN

Pola pengembangan masalah dengan menghadirkan tokoh lain maksudnya, masalah yang ada dikarenakan munculnya tokoh lain dalam sebuah cerita. Perhatikan contoh berikut ini:

Tiba-tiba seorang alien yang berukuran lebih besa datang. Perutnya buncit dan bibirnya berwarna merah. Matanya merah. Alien berhidung besar itu tiba-tiba mengeluarkan cahaya merah dari tangannya yang membuat alien kecil kepanasan.

Bagian cerita di atas merupakan komplikasi. Jika dirunut dengan bagian orientasi yang ada di depan tadi, sebelum adanya alien berhidung besar, alien berhidung mancung hidup damai dengan manusia. Tapi setalah adanya tokoh lain, yaitu alien berhidung besar maka muncullah permasalahan. Permasalahan itu yang bisa digunakan untuk mengembangkan cerita.

Contoh lain komplikasi yangdengan menghadirkan (memunculkan) tokoh lain bisa dilihat dalam teks berikut:

Jadmiko sedang duduk bersantai di depan rumahnya. Tiba-tiba bumi bergoncang, di tengah halaman sepak bola di depan rumahnya muncul lubang besar. Dari dalamnya keluar rayap raksasa dengan mulut menganga. Rayap itu ditunggangi oleh seorang putri yang cantik jelita tapi memiliki taring.

�Kalian semua harus pergi dari sini!� Suara putri bertaring itu nyaring menggelegar. �Ini adalah daerah kekuasaanku.�

Dari contoh di atas dapat diketahui bahwa masalah muncul beriringan dengan munculnya tokoh putri bertaring.


DIKEMBANGKAN DENGAN MENGUBAH LATAR

Latar cerita (baik tempat, suasan, maupun waktu) yang awalnya damai dan aman bisa digunakan untuk menimbulkan masalah, yaitu ketika berubah menjadi kondisi yang tidak nyaman. Hal ini bisa dilihat dalam contoh berikut ini:

Laut yang tadinya tenang dan berwarna biru muda kehijauan bergelombang berbuih. Gerakan air itu menandakan sedang ada yang terjadi di dunia samudera. Aku harus memerikansa apa yang terjadi. Aku tak ingin melihat warga bumi terluka karena pertempuran samudera.

Contoh cerita di atas dikembangkan dengan pola mengubah latar. Tempat yang awalnya aman menjadi sangat berbahaya.

Contoh selanjutnya cerita yang menggunakan pola pengubahan latar untuk memunculkan konflik atau komplikasi.

Pantai Payangan yang awalnya menjadi tempat yang nyaman tiba-tiba bergoncang hebat. Bukit sambojo yang menjadi salah satu tempat menikmati keindahan laut selatan Jember ini bergerak. Bebatuan berguguran. Dari arah selatan badai terbentuk dengan tiba-tiba. Ini adalah tanda ular raksasa pantai selatan akan segera bangkit.

Cerita di atas dikembangkan dengan cara pengubahan latar, yang awalnya pemandangan indah menjadi menakutkan karena adanya ancaman dari ular raksasa.

DIKEMBANGKAN DENGAN MELOMPATI ZAMAN

Pola pengembangan bagian komplikasi sebuah teks cerita fantasi yang terakhir adalah pola pengembangan lompatan waktu. Masalah bisa muncul karena tokoh dalam cerita tiba-tiba melintasi waktu kembali ke masa lalu atau bahkan menuju ke masa depan.

Contoh pola pengembangan komplikasi dengan melompati zaman terdapat pada teks cerita fantasi  Belajar dengan Gajah Mada.

Berikut ini penggelan cerita yang juga menggunakan pola pengembangan lintas waktu untuk memunculkan komplikasinya:

Di tengah saya asyik mengamati candi, tiba-tiba bumi bergoncang dan bluuum! Saya terdorong ke sebuah tempat kemilau yang serba keemasan. Baunya harum dan indah. Sebuah kerajaan megah ada di hadapanku.

Contoh yang lain adalah cerita dari Anak Rembulan. Tokoh nono yang bisa kembali ke zaman penjajahan Belanda. Juga cerita Ruang Dimensi Alpha yang membawa tokoh Doni kembali ke zaman purba.

Berikut ini conth lain teks cerita fantasi yang menggunakan pola pengembangan lintas waktu.

Cak Rat terbangun karena pagi sekali. Sebelumnya dia tidur agak sore selepas mengikuti lomba pengetahuan sejarah yang diadakan di sekolahnya. Tapi pagi ini dia merasa aneh. Cak Rat mendengar suara tembakan. Begitu melihat ke luar jendela ternyata banyak tentara Jepang di jalan. Menuju ke kamarnya. Cak Rat sementara masih bingung, baru tadi dia  belajar sejarah sekolahnya, kini dia menjadi bagian dari sejarah bangsa Indonesia.

Teks cerita di atas menggunakan pola pengembangan komplikasi karena tokoh Cak Rat melintasi waktu yang tidak terduga. Awalnya dia sekolah (berarti suah merdeka) kemudian kembali ke zaman penjajahan Jepang (ditandai adanya tentara Jepang).


3) Pola Pengembangan Bagian Resolusi dalam Teks Cerita Fantasi

Bagian resolusi sebuah teks cerita fantasi bisa dikembangkan dengan tiga pola yaitu dengan 1) lompatan waktu, 2) hubungan sebab-akibat yang unik, dan 3) dikembangkan dengan kejutan atau kejadian tidak terduga.

RESOLUSI DENGAN POLA PENGEMBANGAN LOMPATAN WAKTU
Bagian resolusi adalah bagian penyelesaian cerita. Sebuah masalah dalam sebuah cerita fantasi bisa diselesaikan dengan berbagai cara, jika ceritanya berkaitan dengan perjalanan lintas waktu, maka penyelesaiannya juga bisa menggunakan melompati waktu.

Perhatikan conoh berikut ini:

Dua tahun kemudian, Farta telah sampai di galaksi Andromeda dan bertemu dengan Ozi. Ia akhirnya menemukan saudaranya di planet yang berbeda. Perjalanannya tidak sia-sia.

Berdasarkan cerita di atas, pemecahan masalah baru ditemukan setelah dua tahun kemudian. Jadi, resolusinya (pemecahan masalahnya) baru ditemukan setelah melintasi waktu yang cukup lama.

Contoh teks cerita fantasi yang sesuai dengan pola pengembangan lompatan waktu adalah begini:

Setelah berjalan terus-menerus dari hutan satu ke hutan lain, akhirnya Abdikos bisa menemukan pusat bumi selamat seratus tahun. Dia sendiri bahkan tidak mengetahui pusat bumi itu di mana. Karena peta GPS yang ia bawa tidak bisa mendektsi keberadaannya sendiri. Dari puasat bumi itu, dia bisa mendapatkan sebuah keris dengan gagang emas yang membawanya kembali ke halaman rumahnya.

Lompatan waktu yang terjadi dalam kutipan cerita di atas adalah lompatan waktu ke depan. Yaitu setelah seratus tahun. Waktu yang dilompati tidak perlu diceritakan, tapi langsung pada akhir ceritanya.

RESOLUSI DENGAN PENGEMBANGAN SEBAB-AKIBAT YANG UNIK

Yang dimaksud dengan pola pengembangan sebab akibat yang unik adalah adanya hal yang ganjil tapi masih bekaitan. Jadi, sebuah resolusi cerita fantasi bisa ditulis berdasarkan hal tersebut.

Contoh hubungan sebab-akibat yang unik yang mengakhiri dan menjadi resolusi sebuah cerita dapat dibaca berikut ini:

Setelah saya menyebutkan semua perilaku baik yang pernah saya lakukan, pintu terbuka. Dan tanpa kuduga saya sudah berada di depan meja belajarku. Akhirnya, Doni bisa kembali ke dunia asalnya.

Cerita di atas ditutup dengan hubungan sebab akibat yang unik. Sebab tokoh Doni menyebutkan kebaikannya, akibatnya dia bisa kembali ke dunia asalnya. Contoh lain berkaitan dengan resolusi sebab-akibat yang unik terdapat pada cerita Belajar dengan Gajah Mada. Ketiga tokohnya pada cerita tersebut baru bisa kembali setelah menyebutkan kebaikan terhadap orang lain.

RESOLUSI DIKEMBANGKAN DENGAN POLA KEJUTAN

Yang dimaksud dengan kejutan adalah hal yang kemungkinan besar tidak diduga oleh pembaca cerita. Akhirnya merasa terkejut. Jadi, sebuah akhir cerita fantasi bisa diakhiri dengan hal-hal seperti ini.

Misalnya dalam contoh berikut ini:

�hoooaaiii..� Putri Candy menguap.
Putri terbangun dari tiga tahun tidur panjangnya.

Akhirn cerita di atas merupakan hal yang membuat terkejut karena tidak diduga sebelumnya, baik oleh tokoh dalam cerita maupun oleh pembaca.

Contoh resolusi yang dikembangkan dengan pola keterkejutan juga bisa dilihat dalam cerita fantasi yang berjudul �Tamasya ke Bulan�dalam blog ini.


Demikian penjelasan tentang pola pengembangan orientasi, komplikasi, hingga resolusi dalam struktur teks cerita fantasi. Semoga bermanfaat!

Related Posts:

Biografi Singkat Gajah Mada, Candi Trowulan dan Teks Cerita Fantasi


Teks cerita fantasi bersifat khayali, artinya bisa saja sebuah ilusi imajiner hasil karangan pengarangnya tanpa bisa terjadi sama sekali. Namun, dalam sebuah teks cerita fantasi yang berupa teks narasi ada kalanya ada irisan dengan keadaan nyata. Salah satu teks cerita fantasi yang memiliki kaitan atau beririsan dengan keadaan nyata adalah cerita yang berjudul Belajar dengan Gajah Mada. 


Related Posts:

Biografi Singkat Gajah Mada, Candi Trowulan dan Teks Cerita Fantasi

Teks cerita fantasi bersifat khayali, artinya bisa saja sebuah ilusi imajiner hasil karangan pengarangnya tanpa bisa terjadi sama sekali. Namun, dalam sebuah teks cerita fantasi yang berupa teks narasi ada kalanya ada irisan dengan keadaan nyata. Salah satu teks cerita fantasi yang memiliki kaitan atau beririsan dengan keadaan nyata adalah cerita yang berjudul Belajar dengan Gajah Mada. 

Hal-hal nyata yang ada dalam teks cerita itu adalah adanya Candi Trowulan, Sumpah Palapa yang diucapkan Gajah Mada, dan adanya tiga anak yang sedang belajar ke Candi Trowulan.

Berikut ini hubungan Cerita tersebut dengan Kenyataan yang pernah terjadi.

Gajah Mada

Gajah Mada adalah salah satu tokoh Jawa di zaman kerajaan, tepatnya zaman kerjaan Majapahit. Gajah Mada menjadi maha patih Majapahit ketika kerajaan yang berpusat di Jawa bagian timur mendampingi raja yang bernama Hayam Wuruk. 

Gajah Mada adalah tokoh yang dapat menyatukan hampir seluruh wilayah nusantara di bawah kekuasan Majapahit. Bahkan disebut-sebut bahwa luas kerajaan Majapahit di masa kepemimpinan Hayam Wuruk yang diwakili oleh Gajah Mada mencapai seluruh wilayah Asia Tenggara sampai sebagaian wilayah India bahkan sampai ke wilayah afrika bagian timur. 

Oleh karena kesuksesannya tersebut, Gajah Mada menjadi patih (wakil raja) kerajaan Majapahit yang paling terkenal. 


Sumpah Palapa

Sumpah palapa (ini juga disinggung dalam cerita Fantasi 'Belajar dengan Gajah Mada') merupakan sumpah (janji) yang diucapkan oleh Gajah Mada yang menyatakan bahwa dia tidak akan memakan makanan yang enak sebelum bisa menyatukan seluruh wilayah nusantara ke dalam bendera Majapahit.

Candi Trowulan

Kompleks Trowulan yang berada di Mojokerto merupakan pusat pemerintahan kerjaan Majapahit. Diyakini bahwa ibukota kerajaan Majapahit ada di Mojokerto. Dengan pusat istananya terdapat di Trowulan. 

Maka ada hubungan jika dalam cerita teks fantasi disebutkan bahwa ketika berada di Trowulan bisa kembali ke masa lalu dan bertemu dengan Gajah Mada.

Related Posts:

Contoh Parafrase Puisi Taufik Ismail "Jalan Segara"


    Jalan Segara
                Karya: Taufik Ismail

Di sinilah penembakan
Kepengecutan
Dilakukan

Ketika pawai bergerak
Dalam panas matahari

Dan pelor pembayar pajak
Negeri ini

Ditembuskan ke punggung
Anak-anaknya sendiri


Parafrase merupakan salah satu cara untuk memahami sebuah puisi. Puisi adalah karya sastra dengan pilihan kata yang sangat padat dan singkat sehingga sangat sukar alias

Related Posts:

Contoh Parafrase Puisi Taufik Ismail "Jalan Segara"

    Jalan Segara
                Karya: Taufik Ismail

Di sinilah penembakan
Kepengecutan
Dilakukan

Ketika pawai bergerak
Dalam panas matahari

Dan pelor pembayar pajak
Negeri ini

Ditembuskan ke punggung
Anak-anaknya sendiri



Parafrase merupakan salah satu cara untuk memahami sebuah puisi. Puisi adalah karya sastra dengan pilihan kata yang sangat padat dan singkat sehingga sangat sukar alias sulit jika harus memahami karya sastra tersebut tanpa dilakukan parafrase.

Ada kata yang sangat sulit dipahami, maka perlu ditambah beberapa kata yang mungkin ditambahkan, agar memahami maksud puisi bisa dilakukan dengan mudah.

Maka dari itu, parafrase adalah cara memahami puisi dengan menambahkan kata pada baris puisi agar menjadi kalimat yang utuh dan mudah untuk dipahami.
   
 Jalan Segara

Di sinilah (di Jalan Segera) penembakan (itu terjadi)
(sebuah bentuk) Kepengecutan
(yang) Dilakukan (oleh aparat).

Ketika pawai (dan demonstrasi) bergerak
Dalam (cuaca yang) panas (dan) matahari (menyengat).

Dan pelor (yang dibeli oleh) pembayar pajak
(seluruh warga)Negeri ini

(pelor itu ditembakkan dan) Ditembuskan ke punggung
Anak-anak(muda)nya sendiri


Dari proses parafrase di atas, dapat diketahui dengan lebih mudah makna puisi Jalan Segara karya Taufik Ismail tersebut. Maka, bisa kita ubah puisi tersebut menjadi satu paragraf yang utuh dan mudah dipahami.

Berikut paragraf hasil parafrasenya:

Di Jalan Segara ini terjadi tindakan pengecut yaitu penembakan oleh aparat terhadap pawai demonstrasi pada siang hari. Disebut pengecut karena seharusnya peluru yang dibeli dari pajak seluruh rakyat tidak untuk membunuh warga negara sendiri.

Analisis Diksi:

Kepengecutan: Merujuk pada satu sikap yang sama sekali tidak jantan. Betapa tidak, demonstrasi yang seharusnya hanya berupa penyampaian pendapat justru dibalas dengan tembakan peluru tajam.

Pelor Pembayar Pejak,

Jika diamati, mengandung perulangan bunyi huruf P pada masing-masing kata tersebut. Ini adalah aliterasi P, menambah kekuatan bunyi puisi Jalan Segara milik Taufik Ismail ini.

Anak-anaknya sendiri

Kata 'anak-anak' dipilih karena lebih memiliki kekuatan yang lebar, luas, sekaligus dalam. Dalam kata 'anak-anak' menunjukkan bahwa seharusnya pihak tersebut merupakan pihak yang harus dilindungi, bukannya justru ditembak.

Kata 'anak-anak' juga mengindikasikan bahwa mereka masih memiliki masa depan yang panjang. Tidak hanya untuk dirinya sendiri, anak-anak adalah pemilik masa depan bangsanya.

Demikian sedikit analisis puisi Jalan Segara yang ditulis oleh Taufik Ismail dari segi makna yang diambil dari parafrase dan diksinya.

Related Posts:

Resolusi (Penyelesaian Masalah) Cerita 'Belajar dengan Gajah Mada' | Sebuah Analisis Struktur Teks Cerita Fantasi


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dalam Komplikasi dan Rangkain Peristiwa Teks Cerita Fantasi 'Belajar denga Gajah Mada' bagian teks cerita fantasi yang berisi komplikasi tidak memuat penyelesaian masalah. Penyelesaian masalah terdapat dalam Resolusi.

Maka dari itu, resolusi berisi dua hal:
a) Penyelesaian masalah yang tergantung dari bagian komplikasi.
b) Akhir cerita yang biasanya

Related Posts:

Resolusi (Penyelesaian Masalah) Cerita 'Belajar dengan Gajah Mada' | Sebuah Analisis Struktur Teks Cerita Fantasi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dalam Komplikasi dan Rangkain Peristiwa Teks Cerita Fantasi 'Belajar denga Gajah Mada' bagian teks cerita fantasi yang berisi komplikasi tidak memuat penyelesaian masalah. Penyelesaian masalah terdapat dalam Resolusi.

Maka dari itu, resolusi berisi dua hal:
a) Penyelesaian masalah yang tergantung dari bagian komplikasi.
b) Akhir cerita yang biasanya bahagia.



Berikut ini adalah hasil analisis teks cerita fantasi bagian resolusi.

Terlebih dahulu kita lihat dan baca bagian resolusi teks cerita 'Belajar Bersama Gajah Mada' berikut ini:

Selesai Dani menyelesaikan kalimatnya,  terdengar dentuman keras. Buuuum...! Seakan ada yang mengangkat mereka bertiga tiba-tiba sudah kembali berada di area Candi Trowulan  tempat mereka melakukan pengamatan. Ketiganya mengusap mata. Seakan tidak percaya mereka saling berangkulan.  

�Benar kata Gajah Mada tadi...� Handi berucap lirih. 

�Iya kita tidak cukup hanya hanya dengan pintar� Ardi berkata hampir tak terdengar. 

�Ya kita harus memiliki perilaku yang baik...� Dani berteriak lantang sambil menyeret kedua temannya  menuju area candi yang harus diamati. Mereka bertiga bertekad menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Seperti biasanya mereka bekerja keras untuk menghasilkan sebuah karya.

Penyelesaian masalah dalam cerita di atas adalah berupa kembalinya tiga tokoh anak yang ada dalam cerita tersebut yaitu Dani, Ardi, dan Handi, ke Candi Trowulan setelah terjebak di masa lalu dan bertemu dengan Gajah Mada.

Ardi, Dani, dan Handi bisa pulang setelah bisa menjawab pertanyaan 'apa yang dilakukan' oleh Gajah Mada. Jaaban terakhir benar karena ketiganya tidak mementingkan diri sendiri, melainkan juga harus menghormati orang lain.

Di akhir cerita, ketiganya mengambil kesimpulan bahwa, kita semua harus memiliki perilaku yang baik. Jadi, pintar saja tidak diperbolehkan.

Untuk lebih memudahkan memahami teks cerita fantasi bisa dibaca juga: Biografi Singkat Gajah Mada, Trowulan,  dan Hubungannya dalam Cerita Fantasi 'Belajar dengan Gajah Mada'.

Related Posts:

Komplikasi dan Rangkaian Peristiwa Cerita 'Belajar dengan Gajah Mada' | Analisis Teks Cerita Fantasi


Teks cerita fantasi memiliki struktur sebagai berikut: Orientasi, Komplikasi, dan Resolusi. Orientasi adalah bagian awal cerita yang berisi pemaparan secara umum tokoh, watak, latar, dan gambaran umum peristiwa.

Selanjutnya bagian Komplikasi adalah bagian yang memaparkan (menceritakan) peristiwa-peristiwa yang dialami oleh tokoh dalam sebuah teks cerita fantasi. Rangkain-rangkaian peristiwa ini

Related Posts:

Komplikasi dan Rangkaian Peristiwa Cerita 'Belajar dengan Gajah Mada' | Analisis Teks Cerita Fantasi

Teks cerita fantasi memiliki struktur sebagai berikut: Orientasi, Komplikasi, dan Resolusi. Orientasi adalah bagian awal cerita yang berisi pemaparan secara umum tokoh, watak, latar, dan gambaran umum peristiwa.

Selanjutnya bagian Komplikasi adalah bagian yang memaparkan (menceritakan) peristiwa-peristiwa yang dialami oleh tokoh dalam sebuah teks cerita fantasi. Rangkain-rangkaian peristiwa ini semakin meruncing (masalah semakin tegang dan krusial).


Setelah permasalahan sampai pada puncaknya, (biasanya tokoh utama akan kalah atau akan mati), ditutup dengan resolusi yaitu bagian akhir cerita. Jika akhirnya bahagia, maka tokoh utama mampu menyelesaikan masalah dan akan hidup bahagia. Sementara jika akhir buruk, tokoh utama dalam cerita bisa saja diceritakan gagal menyelesaikan misi atau bahkan diakhiri dengan meninggalnya tokoh utama.

Masing-masing teks cerita fantasi memiliki bagian-bagian di atas. Termasuk di antaranya adalah teks cerita fantasi yang berjudul, 'Belajar dengan Gajah Mada'. Komplikasi dalam teks cerita fantasi ini berisi masalah-masalah yang berupa pertanyaan-pertanyaan dan jawaban dari para tokohnya.

Berikut ini daftar masalah yang menjadi bagian komplikasi teks cerit fantasi 'Belajar dengan Gajah Mada':

1) Dani, Ardi, dan Handi masuk ke lorong waktu yang ada di Candi Trowulan.
2) Terdengar suara yang mengatakan bahwa Dani, Ardi, dan Handi dipanggil oleh leluhur.
3) Gajah Mada menanyakan hal yang telah dilakukan Dani, Ardi, dan Handi.
4) Jawaban Dani, Ardi, dan Handi tidak bisa diterima karena hanya mementingkan kepintaran.
5) Jawaban kedua Dani, Ardi, dan Handi tidak bisa diterima oleh Gajah Mada hanya mementingkan kebaikan diri sendiri.
6) Karena masih belum bisa menjawab, maka Ardi, Dani, dan Handi tidak bisa dikembalikan ke masanya.

Daftar masalah di atas dapat dirujuk bagian komplikasi dalam teks cerita fantasi 'Belajar dengan Gajah Mada' berikut ini:

Bagian Komplikasi Teks Cerita Fantasi Belajar dengan Gajah Mada

 �Tolooong,� tiba-tiba terdengar suara Handi  berteriak minta tolong. Dani dan Ardi yang berada tidak jauh dari tempat itu segera berlari menghampiri. Betapa kagetnya mereka berdua melihat Handi berada di sebuah lubang dan hanya kelihatan tangannya. Dengan reflek Ardi dan Dani menarik berusaha menolong Handi. Tapi �Aaahh...! terdengar teriakan keras dan mereka bertiga terseret masuk ke lubang itu. 

 �Dimana kita??� Ardi bertanya sambil menatap tembok sekelilingnya yang memancarkan kemilau keemasan. 

�Tempat apa ini?� Handi dan Dani bertanya hampir bersamaan. 

Tiba-tiba, di hadapan mereka, muncul laki-laki bertubuh kekar. 

�Kalian bertiga saya panggil untuk menemui leluhurmu!� laki-laki tegap itu berujar dengan penuh wibawa.  Ketiga anak itu terbelalak. 

�Sii aa .. pa Bapak?� sambil gemetar Handi memberanikan diri untuk bertanya. 

�Aku yang berjanji tak akan makan buah palapa sebelum Nusantara bersatu,�  jawab laki-laki itu dengan mata tajam menatap ke arah  tiga anak yang masih ketakutan itu.  

�Gaajah Maada ...!� suara ketiganya seperti tercekat. 

�Ya benar akulah Gajah Mada yang sejak muda berusaha keras berlatih untuk menjadi orang berguna,� suara laki-laki itu dengan sangat berwibawa. 

�Apa yang sudah kamu lakukan untuk menyiapkan dirimu agar menjadi orang berguna,� mata laki-laki itu lekat menatap  Handi. Kemudian dia beralih memegang bahu Ardi dan Dani. �Saya  berusaha menjadi juara kelas dengan belajar tiap hari,� Ardi menjawab agak terbata-bata.

 �Saya belajar tiap malam sehingga saya selalu rangking satu di sekolah,� Handi menyahut.

 �Saya les semua mata pelajaran sehingga selalu mendapat prestasi Matematika tertinggi di kelasku,�  Dani menimpali jawaban teman-temannya. 

�Belum cukup, kalian semua harus menambahkan jawaban lagi dengan benar untuk dapat dikembalikan ke tempat semula,�  laki-laki itu semakin mendekat. Ketiga anak itu berpikir keras untuk mengungkapkan hal terbaik apa yang telah diperbuat selama ini. Setelah satu jam berpikir keras Handi membuka pembicaraan. 

�Saya selalu berusaha untuk tidak terlambat  datang ke sekolah dan menyelesaikan tugas tepat waktu,�  Handi  memulai mengajukan ide.

�Saya  berusaha bekerja keras dan tidak mencontek waktu ujian,� kata-kata  Ardi meluncur deras. 

�Saya mendengarkan teman yang berbeda pendapat dan meresponnya dengan santun,� Dani bertutur dengan lancar. 

Nah, jika dirangkum dalam sebuah daftar peristiwa atau masalah, maka urutannya seperti yang telah disampaikan di atas.

Bagian komplikasi hanya berisi masalah, tidak berisi penyelesaiannya. Maka penyelesaian terdapat pada bagian resolusi, yang terdapat dalam postingan selanjutnya yaitu: Resolusi dan Penyelesaian Teks Cerita Fantasi 'Belajar dengan gajah Mada'

Silahkan unduh, baca, dan kreasikan teks fantasimu sendiri ya....

Related Posts:

Rangkaian Peristiwa dan Watak Tokoh Doni dalam Cerita Fantasi "Ruang Dimensi Alpha" | Analisis Unsur Intrinsik Cerita


Teks Cerita Fantasi 'Ruang Dimensi Alpha' merupakan salahsatu contoh teks cerita fantasi yang terdapat dalam Buku Teks Siswa Pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas VII kurikulum 2013 edisi revisi 2016 dan 2017. Teknik analisis cerita yang digunakan dalam tulisan ini adalah analisis unsur intrinsiknya. Unsur intrinsik adalah unsur yang terdapat dalam cerita itu sendiri tanpa mempertimbangkan

Related Posts:

Rangkaian Peristiwa dan Watak Tokoh Doni dalam Cerita Fantasi "Ruang Dimensi Alpha" | Analisis Unsur Intrinsik Cerita

Teks Cerita Fantasi 'Ruang Dimensi Alpha' merupakan salahsatu contoh teks cerita fantasi yang terdapat dalam Buku Teks Siswa Pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas VII kurikulum 2013 edisi revisi 2016 dan 2017.

Teknik analisis cerita yang digunakan dalam tulisan ini adalah analisis unsur intrinsiknya. Unsur intrinsik adalah unsur yang terdapat dalam cerita itu sendiri tanpa mempertimbangkan unsur lain yang ada dan membangun cerita.

Berikut ini adalah unsur-unsur intrinsik cerita fantasi Ruang Dimensi Alpha yang meliputi: tokoh, watak, dan alur peristiwanya.

Dalam teks cerita fantasi tersebut terdapat tiga tokoh yaitu Doni, Ardi, dan Erza. Doni merupakan tokoh utama dalam teks cerita tersebut.

Adapun peristiwa-peristiwa yang dialami Doni antara lain adalah hal berikut:

1) Doni bingung karena membawa Manusia Purba dari masa lalu.
2) Doni dilarang oleh Erza dan Ardi ketika ingin kembali ke zaman purba.
3) Doni tetap ingin mengembalikan manusia purba agar tidak mati.
4) Doni mengantarkan manusia purba kembali melalui gelombang.
5) Doni hampir kehabisan waktu dan bergegas lari kembali melalui lorong waktu.
6) Doni berhasil kembali meskipun kelelahan dan laboratorium rusak.
7) Doni dimaakan oleh Ardi dan Erza.
8) Doni dan teman-temannya bisa melihat manusia purba tersenyum dari zaman purba.

Watak Tokoh
Setelah mengtahui rangkaian peristiwanya, maka dapat diketahui pula watak ketiga tokoh dalam teks cerita fantasi di atas.

Berikut ini adalah watak tokoh beserta bukti dan alasan yang terdapat dalam teks cerita 'Ruang Dimensi Alpha'.

Erza,
Wataknya: Peduli.
Bukti pada teks:
Kulihat Erza membawa air minum untukku.

Dari bukti di atas dapat diketahui bahwa Erza peduli terhada keadaan Doni yang baru pulang dari perjalanan lintas waktu.

Doni,
Watak: Bertanggung jawab.
Bukti pada teks:
"Setiap makhluk hidup berhak untuk hidup. Aku yang membawanya, aku juga yang harus mengembalikannya"

Dari bukti di atas dapat diketahui bahwa Doni memiliki tanggung jawab, berani menanggung risiko tindakan yang telah dilakukannya.

Ardi,
Watak: Pemaaf dan Setia kawan.
Bukti pada teks:
"Gak apa-apa asalkan dirimu selamat," Ardi memelukku (Doni) dengan erat.

Dari bukti di atas, dapat diketahui bahwa Ardi mau memaafkan Doni meskipun telah merusak labiratoriumnya.

Dari penjelasan di atas sudah barang tentu kita dapat lebih memahami teks cerita fantasi yang berjudul 'Ruang Dimensi Alpha' Karya Ratna Juwita.

Related Posts:

Latar Waktu dalam Teks Cerita Fantasi

Teks Cerita Fantasi adalah teks cerita yang berisi kisah dengan tokoh, latar, dan peristiwa yang ajaib, tidak masuk akal, tapi menarik. Sama halnya dengan kaarya sastra lain yang berupa cerita, ada rangkaian peristiwa atau kejadian yang dialami oleh para tokohnya.

Latar waktu yang digunakan dalam sebuah teks cerita fantasi ada dua jenis. Latar waktu yang pertama adalah latar waktu yang sezaman.

Related Posts:

Latar Waktu dalam Teks Cerita Fantasi

Teks Cerita Fantasi adalah teks cerita yang berisi kisah dengan tokoh, latar, dan peristiwa yang ajaib, tidak masuk akal, tapi menarik. Sama halnya dengan kaarya sastra lain yang berupa cerita, ada rangkaian peristiwa atau kejadian yang dialami oleh para tokohnya.

Latar waktu yang digunakan dalam sebuah teks cerita fantasi ada dua jenis. Latar waktu yang pertama adalah latar waktu yang sezaman. Latar waktu yang kedua yang digunakan dalam teks cerita fantasi adalah latar lintas waktu.

Latar waktu sezaman dalam teks cerita fantasi berarti, peristiwa atau kejadian yang dialami oleh para tokohnya hanya dalam satu waktu. Misalnya dalam cerita fantasi 'Kekuatan Ekor Biru Nataga' latar waktu yang digunakan adalah latar waktu sezaman. Alasan atau buktinya adalah seluruh rangkaian peristiwa, mulai saat Pasukan Siluman Serigala menyerang hingga dikalahkan oleh kekuatan api ekor Nataga terjadi dalam satu waktu.

Selanjutnya, jenis cerita fantasi berdasarkan latar yang kedua yaitu lintas waktu. Dalam cerita fantasi yang memiliki latar waktu lintas zaman, ditunjukkan dengan adanya peristiwa perpindahan dari zaman sekarang ke zaman dahulu atau sebaliknya. Bahkan bisa juga pindahwaktunya ke masa depan.

Contoh latar waktu lintas zaman terdapat pada teks cerita fantasi yang berjudul 'Anak Rembulan'. Bukti bahwa cerita tersebut menggunakan latar lintas zaman adalah adanya perpindahan waktu yang dialami tokoh Nono.


Pada mulanya, Nono adalah seorang anakbl biasa yang sedang berlibur ke rumah kakeknya. Ketika bermain di Kali Njari tiba-tiba dia ada di zaman penjajahan Belanda. Tidak hanya itu, Nono bahkan menjadi pemimpin perang.


Demikian penjelasan jenis cerita fantasi berdasarkan latar waktu yang menjalin rangkaianperistiwa. Senoga bermanfaat. Salam pustamun.

Related Posts:

Pengertian, contoh, dan Jenis-Jenis Kontaminasi dalam Bahasa Indonesia



Pengertian Kontaminasi

Kontaminasi adalah sebuah istilah yang memiliki makna dasar pengotoran atau pencemaran, atau bercampurnya seuatu dengan unsur lain. Dalam istilah bahasa, kontaminasi adalah penggabungan beberapa bentuk kata, frasa, susunan, dan kaidah bahasa yang satu dengan bahasa lain sehingg menimbulkan bentuk baru yang sebenarnya tidak lazim. 

Contoh sederhna dalam bahasa Indonesia,

Related Posts:

Pengertian, contoh, dan Jenis-Jenis Kontaminasi dalam Bahasa Indonesia

Pengertian Kontaminasi
Kontaminasi adalah sebuah istilah yang memiliki makna dasar pengotoran atau pencemaran, atau bercampurnya seuatu dengan unsur lain. Dalam istilah bahasa, kontaminasi adalah penggabungan beberapa bentuk kata, frasa, susunan, dan kaidah bahasa yang satu dengan bahasa lain sehingg menimbulkan bentuk baru yang sebenarnya tidak lazim. 
Contoh sederhna dalam bahasa Indonesia, ada kata nyuci yang merujuk pada kata mencuci. Dalam kaidah bahasa Indonesia tidak dikenal prefiks (imbuhan awal) nassal melainkan ada prefiks meN- (baca: meNasal). Sehingga bentuk bakunya adalah mencuci bukan menyuci. Gejala inilah yang disebut dengan kontaminasi, pencampuran kaidah dalam bahasa asing maupun daerah ke dalam kaidah penulisan dan penggunaan bahasa Indonesia. Dalam contoh nyuci berarti bahasa Indonesia terkontaminasi kaidah bahasa Jawa.

Istilah lain yang semakna artinya dengan kontaminasi adalah kerancuan dan kekacauan. Yang dirancukan adalah susunan, penggunaan kata, penggunaan frasa, penggabungan, serta rangkaian kalimat. 
Maka dari itu, jenis-jenis kontaminasi dapat dibedakan berdsarkan struktu yang terkontaminasi. Yaitu:
1) Kontaminasi kalimat,
2) Kontaminasi susunan kata, dan 
3) Kontaminasi bentukan kata.
Penjelasan Jenis-Jenis Kontaminasi
1. Kontaminasi Kalimat.
adalah sebuah gejala kontaminasi yang timbul karena tiga kemungkinan:
kemungkinan pertama, Orang kurang menguasai penggunaan bahasa yang tepat, baik dalam menyusun kalimat, frasa maupun dalam menggunakan imbuhan kompleks (lebih dari satu imbuhan) untuk membentuk kata.
Kemungkinan kedua,  Kontaminasi terjadi karena tidak sengaja. Kontaminasi ini timbul karena seseorang akan menuliskan atau mengucapkan sesuatu yang terdiri dari dua konsep yang berbeda. Karena dalam pengucapan/penulisan, keduanya digabung menjadi satu. Penggabungan dua bentuk (tidak sejajar) menjadi satu menyebabkan lahirnya susunan yang kacau.
Kemungkinan ketiga, kontaminasi terjadi karena ketidak-mampuan seseorang untuk membentuk kalimat pasif atau aktif. Kondisi ini mengakibatkan munculnya kalimat yang mencampurkan bentuk kalimat pasif dan kalimat aktif.
2. Kontaminasi Kata.
Sebagai contoh, yang paling sering kita jumpai dalam bahasa sehari-hari ialah kata berulang kali dan sering kali. Kata-kata ini terjadi dari kata berlang-ulang dan berkali-kali. Perhatikan contoh berikut!
? Telah berulang-ulang kunasihati, tetapi tidak juga berubah kelakuannya (=telah berkali-kali).
Kata sering kali kontaminasi dari sering dan banyak kali atau kerap kali atau acap kali.
Selain dari kontaminasi, tampak pula gejala �pleonasme� karena sering artinya banyak kali. Jadi, sering kali berarti banyak kali-kali atau kerap kali-kali.
Ucapan jangan boleh seperti dalam kalimat, �Jangan boleh dia pergi!� dirancukan dari jangan biarkan dan tidak boleh. Begitu juga kata belum usah dirancukan dari belum boleh atau belum dapat dengan tidak usah atau usah.
3. Kontaminasi Bentukan Kata.
Adakalanya kita lihat bentukan kata dengan beberapa imbuhan (afiks) sekaligus yang memperlihatkan gejala kontaminasi. Misalnya: kata dipelajarkan dalam kalimat, �Di sekolah kami dipelajarkan beberapa kepandaian wanita�. Kata dipelajarkan dalam kalimat tersebut jelas dirancukan bentuk diajarkan dengan dipelajari. Bentukan yang tepat untuk kalimat tersebut ialah diajarkan sehingga kalimat yang benar adalah:
? Di sekolah kami diajarkan beberapa kepandaian wanita.
Kontaminasi yang lain adalah dipertinggikan. Bentuk tersebut mestinya dipertinggi atau ditinggikan. Masing-masing mempunyai arti khusus, dipertinggi = dijadikan lebih tinggi; ditinggikan = dijadikan tinggi, dibuat jadi tinggi yang tadinya rendah. Jadi, kalau awalan per- dan akhiran �kan digabungkan dalam bentukan ini menjadi dipertinggikan, maka arti khusus dipertinggikan menjadi tidak jelas.
C. Pleonasme
Pleonasme berarti pemakaian kata-kata yang berlebihan. Penampilannya bermacam-macam. Ada penggunaan dua kata yang searti yang sebenarnya tidak perlu karena menggunakan salah satu di antara kedua kata itu sudah cukup. Ada penggunaan unsur yang berlebih karena pengaruh bahasa asing. Misalnya, di mana terbentang danau, di mana merupakan pengaruh dari bahasa asing in which (Ruskhan, 2007). Seharusnya diganti dengan di sana. Ada pula kelebihan penggunaan unsur itu karena ketidaktahuan si pemakai bahasa.
Menurut Badudu (1993) dalam Putrayasa (2009) pleonasme timbul karena beberapa kemungkinan, antara lain:
1) Dibuat dengan tidak sengaja karena tidak tahu;
2) Dibuat karena tidak tahu bahwa kata yang digunakan mengandung pengertian yang berlebih-lebihan;
3) Dibuat dengan sengaja sebagai gaya bahasa untuk memberikan tekanan pada arti.
Berikut ini beberapa contoh gejala pleonasme.
a) Di dalam satu frasa terdapat dua atau lebih kata yang searti, misalnya:
? Pada zaman dahulu kala banyak orang menyembah berhala.
(zaman = kala)
? Mulai dari waktu itu ia jera berjudi.
(mulai = dari; jadi, muali waktu atau dari waktu)
b) Kata kedua sebenarnya tak perlu lagi karena pengertian yang terkandung pada kata itu sudah terkandung pada kata yang mendahuluinya:
Naik ke atas, turun ke bawah, mundur ke belakang, maju ke muka, melihat dengan mata kepala, menendang dengan kaki, dll.
c) Bentuk jamak dinyatakan dua kali.
? Para guru-guru sedang rapat.
D. Sumber Data
Data yang diteliti dalam makalah ini berasal dari rubrik Selamat Pagi di Radar Jember edisi Juli 2010. Namun, tidak semua edisi pada bulan Juli dapat di analisis ada atau tidaknya kontaminasi. Hal ini disebabkan kurangnya terbatasnya sumber yang dapat diperoleh.
Setidaknya dari yang lima ekslempar harian Radar Jember yang diteliti, khususnya kolom Selamat Pagi, ditemukan beberapa gejala kontaminasi, antara lain:
1. �yang paling menyolok adalah dari Wushu.
(Radar Jember, 1 Juli 2010)
2. �justru malah menjadi beban dan cibiran publik
(Radar Jember, 2 Juli 2010)
3. �mereka minta agar Djalal-Kusen tidak menjadi bupatinya tim sukses saja�
(Radar Jember, 13 Juli 2010)
4. Betapa tidak, dengan kunjungan tersebut akan menambah semangat dan kepercayaan diri lebih besar dalam menghadapi MWBC 2010�
(Radar Jember, 26 Juli 2010)
5. �memang banyak disebut-sebut melibatkan kalangan politisi dan akademisi
(Radar Jember, 27 Juli 2010)
6. Namun faktanya hanya beberapa gelintir saja politisi yang berhasil ditangkap,�
(Radar Jember, 27 Juli 2010)
E. Analisis
1. Yang paling menyolok adalah dari Wushu.
Termasuk dalam Kontaminasi bentukan kata. Menyolok merupakan bentukan dari afiks meN- dan /colok/. Fonem /s/ luluh ketika mendapat awalan nassal sedangkan /c/ tidak sehingga yang benar adalah mencolok. Kemungkinan penulis kolom ini tidak tahu bahwa fonem /c/ tidak luluh atau bahkan tidak tahu bahwa menyolok berasal dari kata colok bukan solok sehingga terjadi kerancuan antara melesapkan fonem awalnya menjadi /-ny/ atau mempertahankan fonem awal dan nassal berubah menjadi /-n-/.
2. �justru malah menjadi beban dan cibiran publik.
Termasuk jenis Pleonasme ditandai adanya dua kata yang searti dalam sebuah kalimat, yaitu justru dan malah. Akan lebih baik jika digunakan salah satu saja menjadi
justru menjadi beban dan cibiran publik.
atau
malah menjadi beban dan cibiran publik.
3. �mereka minta agar Djalal-Kusen tidak menjadi bupatinya tim sukses saja�
-nya sebagai kata ganti milik orang ketiga tidak tepat digunakan pada susunan bupatinya tim sukses. Hal ini merupakan pengaruh dari bahasa Jawa bupatine tim sukses, bukune aku, dalam tata bahasa Jawa kata ganti milik /e/ yang disertai yang digantikan adalah benar. Tapi tidak begitu dengan bahasa Indonesia. Seharunya -nya dibuang menjadi
�meminta Djalal-Kusen tidak menjadi bupati tim sukses saja�
4. Betapa tidak, dengan kunjungan tersebut akan menambah semangat dan kepercayaan diri lebih besar dalam menghadapi MWBC 2010�
Kontaminasi di atas terbentuk ketika penulis akan menulisakan kalimat tersebut terlintas dalam ingatannya dua pengertian atau dua bentukan yang sejajar yang muncul sekaligus sehingga sebagian diambil dari bentukan pertama dan sebagian lain dari bentukan yang kedua.
Bentukan pertama yang mungkin muncul dalam pikiran penulis adalah:
Dengan dikunjungi (bupati) semangat dan kepercayaan diri menjadi lebih besar dalam menghadapi MWBC 2010�
Bentukan kedua adalah:
Kunjungan tersebut akan menambah semangat dan kepercayaan diri dalam menghadapi MWBC 2010�
Seharusnya dipilih salah satu saja dari kedua bentukan kalimat tersebut agar kalimat mudah dipahami oleh pembaca.
5. �memang banyak disebut-sebut melibatkan kalangan politisi dan akademisi.
Termasuk dalam Pleonasme karena adanya bentuk jamak yang dinyatakan dua kali. Seharusnya kata banyak dan disebut-sebut tidak digunakan semua. Cukup dipilih salah satu saja. disebut-sebut juga berarti disebut berulang-ulang yang juga berarti banyak disebut. Jadi, cukup ditulis
� memang disebut-sebut melibatkan�
atau jika tetap ingin tetap menggunaka kata banyak maka kata disebut tidak perlu diulang sehingga menjadi
� memang banyak disebut melibatkan�
6. Namun faktanya hanya beberapa gelintir saja politisi yang berhasil ditangkap�
Termasuk jenis Pleonasme ditandai adanya dua kata yang searti dalam sebuah kalimat. Kata hanya dan saja memiliki makna yang sama. Hanya diam memiliki arti yang sama dengan diam saja. Untuk mencegah gejala pleonasme atau berlebih-lebihan, hendaknya dipakai satu saja. menjadi
hanya beberapa gelintir politisi yang berhasil ditangkap
atau
beberapa gelintir saja politisi yang berhasil ditangkap

Related Posts:

Contoh Soal Materi Teks Fantasi Pilihan Ganda dan Uraian


Dalam sebuah pembelajaran, perlu dilakukan evaluasi sekaligus latihan agar siswa bisa lebih memahami sebuah materi. Seiring perkembangan zaman yang diikuti dengan perkembangan kurikulum di sekolah materi yang diajarkan pun berubah.

Pada kurikulum 2013 edisi revisi 2016 dan revisi 2017, materi bahasa Indonesia berubah drastis, meskipun masih terdapat irisan dengan materi pada kurikulum tingkat

Related Posts:

Contoh Soal Materi Teks Fantasi Pilihan Ganda dan Uraian

Dalam sebuah pembelajaran, perlu dilakukan evaluasi sekaligus latihan agar siswa bisa lebih memahami sebuah materi. Seiring perkembangan zaman yang diikuti dengan perkembangan kurikulum di sekolah materi yang diajarkan pun berubah.

Pada kurikulum 2013 edisi revisi 2016 dan revisi 2017, materi bahasa Indonesia berubah drastis, meskipun masih terdapat irisan dengan materi pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP 2006). Tidak hanya dari segi materi, perbedaan juga sangat mencolok antara buku teks yang beredar di sekolah. Jika pada kurikulum 2006 buku teks yang beredar sangat beragam, untuk kurikulum 2013 buku teks yang digunakan oleh siswa seragam, satu jenis. Yang dikeluarkan oleh kementerian pendidikan nasional (Kemendikbud).



Dengan seragamnya buku teks siswa, tentu latihan soal yang menjadi referensi bagi guru juga sangat terbatas. Meskipun masing-masing guru idealnya memiliki kemapuan untuk menyusun soal sendiri disesuaikan dengan kondisi siswa, namun adanya referensi bentuk dan gaya soal pasti akan memudahkan seorang guru dalam menyusun soal sesuai dengan materinya.

Selain karena kendala tidak adanya buku pembanding yang lain, dalam buku teks siswa Kurikulum 2013, sama sekali tidak ada latihan soal. Yang ada adalah latihan memahami teks. Yang banyak adalah melengkapi tabel. Selain itu, ada pula yang berbentuk soal (bahkan buku teks bahasa Indonesia kurikulum 2013 sama sekali tidak menyebut soal) tapi hanya melengkapi bagian yang rumpang.

Adanya banyak latiha dalam buku teks Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 bertujuan untuk melatih peserta didik agar lebih memahami teks, bukan sekadar bisa mengerjakan soal. Maka tidak ada latihan soal apalagi contoh soal Semester atau Ulangan Kenaikan Kelas.

Berangkat dari kondisi itu, dalam blog ini disediakan contoh soal materi teks fantasi. Teks fantasi yang digunakan adalah teks fantasi yang ada dalam buku teks.

Contoah soal yang digunaan dalam blog ini adalah contoh soal pilihan ganda dan contoh uraian.

Contoh soal pilihan ganda 1

Bacalah kutipan cerita fantasi berikut ini!

Anika menemukan tiga kotak berwarna ungu, biru, dan kuning di kamar ibunya. Kata ibunya jika ada tiga sahabat yang menyukai warna seperti pada kotak itu akan mendapatkan petualangan indah dan sekaligus mendapatkan berlian itu. Tapi waktu yang diberikan untuk ber pe tua lang hanya satu jam. Anika menyukai warna ungu. Tamika, teman dekat Anika, menyukai warna biru. Dan Chika menyukai warna kuning.

�Saya ingin mencoba petualangan indah itu Bu. Saya punya sahabat yang menyukai warna itu,� Anika meyakinkan ibunya.

Dengan kesepakatan ketiga sahabat itu berkumpul di rumah Anika. Minggu  pukul 6 mereka semua masuk ke kamar Anika yang serba Biru. Di kamar Anika serasa ada di langit.

Latar waktu dalam kutipan cerita di atas terjadi pada....

a. pagi hari
b. sore hari
c. siang hari
d. malam hari


Contoh Soal Pilihan Ganda 2

Latar tempat peristiwa ajaib terjadi di ....

a. di langit
b. di kamar ibu
c. di kamar Anika
d. Di dalam kotak

Contoh Soal Pilihan Ganda 3

Kutipan cerita di atas merupakan bagian resolusi karena....

a. memperkenalkan tokoh, watak, dan latar peristiwa secara umum.
b. menjelaskan secara detail watak tokoh.
c. ada permasalahan yang muncul dalam peristiwa tersebut.
d. permasalahan yang ada dalam cerita di atas sudah diselesaikan.

Materi Tentang Teks Cerita Fantasi lainnya dapat dilihat di sini: Klik untuk Mendownload Materi Teks Fantasi Lengkap

Bacalah Kutipan Cerita Fantasi Berikut ini!

Cimun adalah seorang anak yang suka membaca, tak pernah dia melewatkan seharipun waktunya untuk membaca. Maka dari itu, setiap istirahat, dia selalu berkunjung ke perpustakaan. Buku yang paling suka ia baca adalah sejarah. Terutama tentang sejarah nasional Indonesia, baik sejarah raja-raja dan kerajaan nusantara hingga sejarah sekitar perang kemerdekaan.

Kali ini ia membaca tentang buku teks sejarah tentang pemberontakan PKI di Madiun. Ketika membaca halaman ke-9, Cimun merasa ada yang memanggil, "Bung! Ayo sembunyi!" begitu menoleh ke belakang ternyata di tidak ada di perpustakaan sekolah. Dia melihat sekeliling sedang terjadi pertempuran sengit antara pemberontak PKI dan Tentara Republik Indonesia.

Contoh Soal Pilihan Ganda 4

Dari kutipan cerita di atas dapat diketahui tentang hal-hal berikut ini, kecuali....

a. Nama tokoh
b. Latar peristiwa
c. Masalah yang dihadapi
d. Penyelesaian


Contoh Soal Pilihan Ganda 5

Watak tokoh di atas memiliki watak yang suka membaca dengan alasan....

a. Tidak suka ke kantin.
b. Bisa pergi ke zaman pemberontakan PKI.
c. Selalu membaca setiap hari.
d. Sedang membaca buku sejarah

Contoh Soal Pilihan Ganda 6

Hal ajaib (fantasi) yang terdapat dalam kutipan cerita di atas adalah....

a. Bisa ke kantin.
b. Bisa kembali ke zaman dahulu.
c. Bisa membaca buku.
d. Bisa dipanggil 'Bung'

Demikian contoh soal pilihan ganda teks fantasi. Semoga bermanfaat.

Contoh Soal uraian dapat diunduh (download) melalui link berikut ini: Contoh Soal Uraian

Related Posts:

Ragam Alur Cerita dalam Struktur Teks Cerita Fantasi


Teks Cerita Fantasi pada dasarnya adalah teks cerita narasi. Teks cerita fantasi adalah cerita dengan titik utama terdapat bagian atau keseluruhan cerita yang tidak masuk akal. Ketidak-masuk-akalan cerita ini bisa muncul dari tokoh, persitiwa, latar, dan kejadian yang ada dalam cerita.

Sama halnya dengan teks narasi yang lain, teks cerita fantasi juga memiliki alur. Pada dasarnya bukan maslah

Related Posts:

Ragam Alur Cerita dalam Struktur Teks Cerita Fantasi

Teks Cerita Fantasi pada dasarnya adalah teks cerita narasi. Teks cerita fantasi adalah cerita dengan titik utama terdapat bagian atau keseluruhan cerita yang tidak masuk akal. Ketidak-masuk-akalan cerita ini bisa muncul dari tokoh, persitiwa, latar, dan kejadian yang ada dalam cerita.

Sama halnya dengan teks narasi yang lain, teks cerita fantasi juga memiliki alur. Pada dasarnya bukan maslah alur maju atau alur mundur. Dalam pembelajaran teks fantasi, yang disebut dengan alur adalah tahapan peristiwa dalam cerita. Baik urutan waktunya maju maupun mundur, tahapan alurnya tetap yaitu:



1. Pengenalan (Orientasi)
2. Rangkaian Peristiwa (Komplikasi)
3. Penyelesaian (Resolusi)

Tahapan di atas merupakan sebuah alur yang menyusun sebuah teks cerita fantasi. Jadi, sebuah cerita fantasi selalu diawali dengan orientasi. Di bagian tengah yang biasanya merupakan penceritaan yang cukup panjang adalah bagian-bagaian dari komplikasi. Kemudian diakhiri dengan resolusi atau penyelesaian atau akhir cerita.

Berikut ini penjelasan lengkap tenang alur dalam teks cerita fantasi:

Pengenalan (Orientasi)

Yang dimaksud dengan pegenalan atau orientasi adalah pemaparan tentang tokoh, latar, dan peristiwa secara umum. Dalam bagian ini mulai disebutkan nama-nama tokoh. Biasanya adalah tokoh utama dalam cerita fantasi. Disebutkan pula latar waktu dan latar tempat peristiwa. Kejadian yang dialami dan apa yang sedang dilakukan oleh para tokohnya.

Ragkaian Peristiwa (Komplikasi)

Yang dimaksud dnegan komplikasi dalam teks cerita fantasi adalah kumpulan atau kejadian-kejadian yang terjadi dalam cerita. Disebut komplikasi karena dalam rangkain peristiwa selalu ada permasalah yang dialami oleh tokoh dalam cerita. Jadi, dalam bagian ini terdapat beberapa peristiwa yang dialami oleh tokoh utama. Peristiwa-peristiwa tersebut semakin memuncak. DAlam puncak masalah atau klimaks, tokoh biasanya dalam kondisi tidak menyenangkan (kalah).

Penyelesaian (Resolusi)

Bagian resolusi dalam teks cerita fantasi selalu ada pada bagian belakang (akhir) cerita. Bagian akhir atau resolusi teks cerita fantasi berisi jawaban permasalahan yang sedang dilami oleh tokoh utama. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, pada bagian komplikasi ada puncak masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh tokoh utama. Pada bagian resolusi inilah sebuah permasalahan di selesaiakn.


Beberapa Jenis (Ragam) Alur dalam Teks Cerita Fantasi

Pada bagian ini, diuraikan ragam alur yang terdapat dalam teks cerita fantasi. Ragam alur atau jenis-jenis alur meliputi alur lengkap, alur dimulai dari komplikasi, alur tanpa resolusi.

Alur Lengkap

Yang dimaksud dengan alur lengkap adalah teks cerita fantasi yang memiliki seluruh tahapan alur (struktur) teks cerita fantasi. Dimulai dari orientasi atau pengenalan tokoh, latar, dan sebagainya. Kemudian dilanjutkan dengan rangkaian-rangkain peristiwa atau permasalahan yang dialami oleh tokoh. Selanjutnya diakhiri dengan resolusi atau penyelesaian masalah.

Jadi, karena seluruh bagiannya ada, maka sebuah teks cerita fantasi disebut memiliki alur yang lengkap.

Alur Dimulai dari Komplikasi (Peristiwa/Permasalahan)

Sebuah teks cerita fantasi ada kalanya langsung dimulai dengan adanya masalah. Jadi tanpa perlu diperkenalkan dulu dalam bagian orientasi. Dalam teks cerita fantasi dengan alur yang dimulai dari tengah samapi akhir ini, cerita langsung menampilkan masalah-masalah yang menampilkan sebuah masalah yang dialami oleh tokoh utama.

Alur Tanpa Resolusi

Ragam alur yang ketiga ini dapat pula disebut dengan akhir yang menggantung atau akhir yang terbuka. Karena dalam teks cerita fantasi ini, terdapat rangkaian peristiwa yang diawali dengan orientasi (pengenalan), diikti dengan rangkaian peristiwa hingga puncak masalah, hingga akhirnya pada tahap puncak masalah. Namun, dalam cerita fantasi dengan ragam alur yang ketiga ini, tidak diceritkan penyelesian masalahnya. Jadi, masih ada masalah yang terjadi dan pembaca bisa mengira-ngira sendiri akhir ceritanya.

Contoh Analisis Sebuah Cerita Fantasi dari Segi Struktur dan Alurnya

Menguraikan Ragam Alur dalam Teks Cerita Fantasi Kekuatan Ekor Biru Nataga.

Teks 'Kekuatan Ekor Biru Nataga' dipilih sebagai contoh analisis struktur dan ragam alur karena cerita tersebut terdapat dalam Buku Teks Siswa Kurikulum 2013 edisi 2016. Berikut ini hasil analisisnya alurnya.

ORIENTASI (Pengenalan)

Dalam teks cerita 'Kekuatan Ekor Biru Nataga' terdapat bagian awal yang menjelaskan keadaan Nataga. Kondisi Nataga yang sedang menyiapkan pasukan untuk berperang. Dalam bagian itu disebutkan pula bahwa Nataga memiliki pasukan yang sangat banyak. Pasukan nataga juga siap berperang hingga titik darah terakhir untuk membela tanah airnya.

KOMPLIKASI (Rangkaian Peristiwa dan Masalah)

Peristiwa 1. Pasukan Serigala sudah mulai datang tapi pasukan Nataga tetap dalam persembunyiannya.

Peristiwa 2. Pasukan Serigala sudah sampai ke Tana Modo, pasukan Nataga masih diam dalam persembunyian.

Peristiwa 3. Pasukan Nataga dan Pasukan Serigala bertempur, diserang dengan bola Api.

Peristiwa 4. Pasukan Serigala mampu menghindarai serangan bola api.

Peristiwa 5. Pasukan Serigala hampir menang karena menang jumlah.

Peristiwa 6. Nataga mendapat petunjuk untuk menggunakan kekuatan api dari ekornya.

RESOLUSI (Penyelesaian Masalah/Akhir Cerita)

Cerita berakhir ketika Nataga bisa mengalahkan pasukan serigala dengan membakarnya dengan kekautan api biru dari ekornya. Kemudian, Nataga menemui para panglima pasukannya di atas bukit yang berbahagia karena berhasil mengalahkan musuhnya.

Demikian penjelasan tentang alur dan contoh analisis terhadap teks cerita fantasi yang berjudul 'Kekuatan Ekor Biru Nataga'

Jangan lupa unduh dan baca analisis teks cerita fantasi yang lain ya....

Related Posts:

Perihal Ucapan 'Terima Kasih' dalam Bahasa Indonesia | Makna, Penulisan dan Penggunaan


'Terima Kasih' adalah sebuah ungkapan yang menunjukkan rasa hormat, rasa syukur, terhadap pihak yang telah memberikan sesuatu kepada yang mengucapkan. Ucapan terima kasih bisa disampaikan dari makhluk kepada Khalik (Tuhan) atau kepada sesama makhluk, biasanya sesama manusi.


Berikut ini penjelasan kata 'Terima Kasih' dalam bahasa Indonesia berkaitan dengan makna, pengunaan dan penulisan.



Related Posts:

Perihal Ucapan 'Terima Kasih' dalam Bahasa Indonesia | Makna, Penulisan dan Penggunaan

'Terima Kasih' adalah sebuah ungkapan yang menunjukkan rasa hormat, rasa syukur, terhadap pihak yang telah memberikan sesuatu kepada yang mengucapkan. Ucapan terima kasih bisa disampaikan dari makhluk kepada Khalik (Tuhan) atau kepada sesama makhluk, biasanya sesama manusi.

Berikut ini penjelasan kata 'Terima Kasih' dalam bahasa Indonesia berkaitan dengan makna, pengunaan dan penulisan.

Makna Ucapan Terima Kasih

Makna atau arti terima kasih ada bermacam-macam, bergantung pada konteks situasinya. Berikut ini daftar makna ucapan terima kasih sesuai dengan konteks dan intonasi pengucapan.

1. Terima kasih = rasa hormat

Contoh dalam kalimat: "Terima kasih sudah sudi meminjamkan tempat kepada kami."

ucapan di atas diucapkan dalam nada yang sangat sopan, dan diucapkan oleh orang yang telah dibantu kepada orang yang membantu.

2. Terima kasih = horee kita pulang

Kata terima kasih yang bermakna 'selesai' dan segera pulang adalah ucapan terima kasih yang terdapat pada slide terakhir sebuah pemaparan yang sangat lama dan membosankan. Biasanya dalam acara seminar dan pelatihan 'wajib' yang terlalu lama. Begitu peserta melihat tayangan 'terima kasih' maka dalam hati, bahkan dalam mulut, sontak berteriak, horee selesai....

3. Terima kasih = "oke saya terima, kamu sekarang segera pergi"

Biasanya terima kasih dengan makna di atas diucapkan oleh atasan yang judes, ketika mendapat laporan dari bawahannya dan mengharap bawahan segera pergi. Pihak atasan biasanya enggan bercakap-cakap terlalu lama dengan bawahannya karena takut dimintai ini dan itu terlalu banyak. 

5. Terima kasih ="Aku gak papa, kok. Saranmu gak berguna"

Makna terima kasih seperti ini bisa muncul dari konteks begini: seorang cewek yang sedang dikasih saran oleh orang lain, tapi yang memberi saran itu sebenarnya yang membuat masalah. Jadi diucapkan saja, makasih!

6. Terima kasih = ayolah datanglah ya....

Makna terima kasih di atas terdapat dalam surat undangan. Biasanya ada di bagian akhir (penutup surat), atas kehadirannya kami ucapkan terima kasih. Ya kalau bisa datanglah, masak gak datang. Kalau perlu bawa angpao yang banyak.

7 terima kasih = ayo terus habiskan uangmu di sini!

Makna terima kasih di atas bisa muncul dalam sebuah ucapan dalam tempat-tempat belanja. Atau tempat-tempat persewaan lainnya.

8. terima kasih = seharusnya kau tahu, awas kalau tidak.

Makna di atas adalah bentuk kegarangan dari himbauan-himbauwan di ruang publik, misalnya di ruang berpendingin ruangan terdapat tulisan 'Terima Kasih Telah Tidak Merokok", jika diterjemahkan dalam bentuk larangan bisa sangat sadis himbauan tersebut.

Makn-makna terima kasih di atas, berkaitan langsung dengan penggunaannya baik dalam ragam tulis maupun dalam ragam lisan.

Selanjutnya kita bahas tentang penulisan terima kasih. Mirip dengan padanannya dalam bahasa Inggris, thank you, terima kasih memiliki bentuk-bentuk penulisan yang beragam. Miskipun lebih beragam dalam bahasa Inggris, misalnya thank you, thank you very much, thanks a log, thanks.

Dalam bahasa Indonesia juga ada bentuk-bentuk terima kasih yang beragam. Bisa berupa terima kasih banyak, mengucapkan banyak terima kasih, berterima kasih sekali. Dalam bentuk non-formal bentuknya bisa dipotong menjadi 'makasih', 'makasih banget' dalam bentuk tulis bisa hanya ditulis 'trims'. Berbeda dengan bentuk 'thanks' dalam bahasa Inggris, kata trims hanya bisa ditulis (digunakan dalam bentuk tulis) tapi tidak bisa jika digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Itulah sedikit penjelasan tentang kata 'terima kasih' semoga bisa memberikan manfaat bagi yang memerlukan.

Sekian dan terima kasih hehehehe.

Related Posts: