Contoh Status Pamer yang Tidak Merasa Pamer

Tulisan ini saya buat karena mengalami peristiwa penting dalam hidup saya. Yaitu, diskusi dalam dan pertentangan antara paham dan tindakan yang selama ini saya hadapi.

Dalam pemaparan argumentasinya, orang yang berselisih paham dengan saya menganggap hal yang kami lakukan (saya gunakan kami karena saya bersama seorang teman) adalah mencari ketenaran. Kami masih dianggap ingin dilihat orang lain. Sementara dia mengaku sebagai orang yang hina. Dan dia bangga menjadi hina di mata masyarakat tetapi mulia di mata tuhan.

Nah, saya jadi berpikir BENARKAH?

Benarkah dia adalah orang yang baik di mata tuhan? sementara di sendiri mengaku, 'gak papa aku jelek di mata masyarakat tapi baik di mata Tuhan'. Dia sudah menjadi Tuhan? atau sudah bercengkrama dengan tuhan sehingga yakin bahwa sudah menjadi pribadi yang baik di mata Tuhan?

Benarkah di tidak membutuhkan hal ihwal pengakuan dari masyarkat? sementara kami justru diajak untuk mengikuti ajarannya.

Berkaitan dengan hal itu, ternyata banyak sekali hal yang kita lakukan di media sosial isinya adalah pamer. Seperti yang saya ungkapkan di atas bahwa ucapan orang yang sepertinya merendah justru meninggi.

Maksudnya, 'Gak papa saya hina di masyarakat' sepertinya adalah ucapan yang menghina diri sendiri. Tetapi ada pamernya, 'yang penting baik di mata Tuhan'. Menurut saya ini adalah ucapan pamer. Banyak sekali hal seperi ini yang kita lakukan.

Berikut ini contoh-contoh status pamer yang sangat mungkin pernah kita lakukan di media sosial.


Status di atas misalnya, sepertinya adalah status yang 'netral' padahal sebenarnya merupakan status yang berisi kesombongan dan usaha menunjukkan kepemilikan pribadi, yaitu 'mobil'.

Sadarkah kita pernah melakukan seperi ini?

Banyak lagi status-staus di media sosial yang seperti ini misalnya berkaitan dengan ibadah:

"Alhamdulillah, udah dhuha."

Status seperti di atas merupakan bentuk ekspresi diri yang ingin menunjukkan bahwa kita sudah atau sedang beribadah. Status-status yang mirip dengan status di atas adalah:

"Otw Teraweh"

"Alhamdulillah kuat poso"

"Mari salat duhur, kari ngenti asare"

Contoh status yang lain adalah:

"Hati tenang jika sudah berbagi."

"Semoga pemberian kami bisa bermanfaat ya."

"Menuju tadarus"

Status-status yang demikian merupakan catatan kita. Jika kita sudah berbuat baik dan mencatatnya sebagai status, mungkin malaikat sudah tidak lagi mencatatnya dalam buku amal kita.

Jika disimulasikan di akhirat kelak mungkin ada percakapan seperti ini:

Kita: "Mangapa amal baik kami di dunia tidak dicatat wahai pak malaikat?"
Malaikat: "Kenapa harus saya catat di buku saya? kamu kan sudah menulisnya sebagai status di facebook, twitter, bahkan kamu sudah punya dokumentasi yang kuat, foto di instagram?"
Kita: "Tapi malaikat?"
Malaikat: "Nah lho, jangan-jangan sebentar lagi kamu update status 'duh amalku gak dicatat sama pak malaikat' gitu?"


Related Posts:

Kumpulan Materi MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) | Menuju MPLS yang Berkualitas

Kumpulan Materi MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) | Menuju MPLS yang Berkualitas


Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS yang lebih dikenal dengan istilah MOS atau Masa Orientasi Siswa merupakan istilah baru. Istilah MPLS digunakan ketika Anies Baswedan menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.


Istilah MPLS digunanakn untuk meminimalkan praktik-praktik dan tindakan tidak mendidik yang acapkali ditemukan saat proses MOS untuk siswa baru di sekolah tingkat SMP maupun SMA.

Praktik-praktik tidak mendidik dalam MOS yang pernah dialami siswa baru biasanya berupa tindakan dan kegiatan tidak penting, misalnya:
- menggunakan plastik sebagai baju.
- menggunakan topi yang terbuat dari bola plastik.
- membuat dan menggunakan tas yang terbuat dari karung.
- menggunakan papan nama yang namanya aneh-aneh bahkan nama hewan.

Empat contoh di atas adalah contoh yang sama sekali tidak mendidik. Belum lagi tindakan (hukuman) yang diberikan oleh para seniornya kepada para juniornya. Misalnya,mencium tanah; menghitung jumlah semut; merayu pohon; jelas ini tindakan dan kegiatan yang sama sekali tidak penting.

Seharusnya, materi dalam MPLS merupakan materi yang bekaitan dengan tema besar yang harus tersampaikan dalam kegiatan MPLS di awal sekolah. Banyak materi MPLS yang sebenarnya mendidik.

Materi MPLS yang bisa mendidik antara lain:
- menggunakan plastik bekas di sekolah sebagai tas;
- membuat topi dari bahan yang tidak terpakai, bukan justru merusak bola yang sebenarnya bisa digunakan untuk berolahraga;
- menggunakan papan nama yang menggunakan nama tokoh, agar menginspirasi jasanya; nama provinsi untuk mengenalkan wilayah NKRI;

Dengan demikian, justru para peserta MPLS mendapatkan materi secara tidak langsung dari kegiatan yang dilakukan.

Hukuman-hukuman yang diberikan oleh para senior kepada juniornya juga hendaknya mendidik. Tidak lagi merayu pohon, tetapi diganti misalnya dihukum agar bisa menjual sebuah produk, ini tentu melatih untuk berwirausaha, sama-sama merayu. Jika merayu pohon sama sekali tidak berguna, maka merayu orang untuk membeli sebuah produk melatih junior untuk menjadi sales marketing yang hebat.

Hukuman menghitung semut juga bisa diganti dengan menghitung jumlah tanaman yang ada di lingkungan sekolah. Ini sangat berkaitan dengan wawasan wiyata mandala, mengetahui lingkungan sekitarnya.

Mencium tanah juga hal yang merupakan perpeloncoan, bisa diganti dengan melakukan push up sekian kali, asal tidak disertai dengan pukulan maka itu melatih fisik, bukankah kita semua sepakat bahwa di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

Melihat dari itu semua, maka hal yang perlu diperhatikan dan disampaikan dalam MPLS sebagai materi setidaknya mencakup hal berikut:

Wawasan Wiyata Mandala

Adalah wawasan mengenai kemapuan membaca situasi dan lingkungan serta menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Sebagai siswa harus menyesuaikan dengan lingkungan sekolah yang baru, sebagai warga masyarakat harus juga menyesuaikan dengan konsensus (kesepakatan) yang ada dalam masyarakat tanpa harus meninggalkan kebaikan dan kebenaran yang diyakini.

Sopan Santun (Tata Krama)

Materi ini berkaitan dengan perilaku, sikap sosial, dan cara bergaul dengan sesama teman di sekolah. Dengan adanya materi ini, setelah mengikuti MPLS siswa baru dapat mengikuti proses adaptasi yang cepat dan tepat, serta mampu menghormati guru, kakak, adik, dan teman sekelas. Hal ini sangat penting mengingat masing-masing siswa baru memiliki kebiasaan yang berbeda-beda di sekolah asalnya.

Tata Tertib Sekolah

Masing-masing siswa baru tentu tidak mengetahui tata tertib yang berlaku di sekolah barunya. Maka dari itu, materi tata tertib sekolah perlu disampaikan dalam kegiatan MPLS. Hal ini diperlukan agar guru tidak perlu lagi membacakan dan mengumumkan materi tata tertib kepada siswa ketika sudah mulai aktif mengikuti pelajaran. Maka dari itu, masing-masing pemateri yang bertanggung jawab menyampaikan materi ini perlu memastikan bahwa tata tertib sekolah sudah dipahami dan jika perlu diikuti oleh siswa baru di sekolah tersebut.

Cara Belajar yang Baik

Materi cara belajar yang baik perlu diberikan kepada peserta MPLS, khususnya MPLS di tingkat SMP. Hal ini perlu disampaikan karena model belajar dan pembelajaran serta pembagian kelas dan guru sama sekali berbeda antara SD sebagai sekolah asal dengan SMP. Maka, perlu penyesuaian cara belajar juga.

Pengenalan Tata Ruang Sekolah

Pengenalan tata ruang sekolah perlu disampaikan kepada siswa baru agar siswa baru bisa dengan mudah menemukan apa yang dicari. Jangan sampai ketika pembelajaran sudah dimulai siswa baru tidak bisa menemukan lokasi ruang guru atau lokasi lab. Hal ini  tentu akan menyulitkan bagi siswa yang bersangkutan juga menyulitkan warga sekolah yang lain.

Cara pengenalan tata ruang sekolah bisa menggunakan pengamatan langsung. Hal ini memudahkan siswa baru peserta MPLS untuk bisa langsung mengenal lingkungan sekolahnya.

Pengenalan Warga Sekolah

Warga sekolah tidak hanya siswa, tetapi juga guru dan karyawan yang ada di sekoalh. Untuk mengenalkan satu persatu guru kepada siwa baru sangat sulit dilakukan jika peserta MPLS mencapai puluhan bahkan ratusan. Maka cara yang paling efektif adalah dengan memberikan kolom tanda tangan yang sudah disertai nama dan peserta MPLS boleh meminta tanda tangan yang bersangkutan. Hal ini dilakukan agar masing-masing siswa melakukan kontak secara langsung dengan warga sekolah, baik dengan guru, karyawan, maupun warga sekolah yang lainnya.

Baca Juga: Kumpulan Pantun Perkenalan untuk MOS dan MPLS


Keberhasilan pelaksaan MPLS merupakan gerpang pertama dan utama untuk mencapai keberhasilan pendidikan selama tiga tahun di sekolah tersebut.

Related Posts:

Pantun Lucu Lebaran Hari Raya Idulfitri 2017 alias 1438 Hijriah

Lebih asyik berlebaran dengan berpantun ria. Pantun itu asyik untuk menyampaikan pesan dan permohonan maaf.

Berikut ini beberapa contoh pantun yang berkaitan dengan permintaan maaf saat momen hari raya dan lebaran.

Pantun Lebaran 1

Suara bedug sudah bertalu
Gema takbir sudah menggema
Mohon maafkanlah salahku
Baik sadar maupun lupa

Pagi berangkat salat id
Bersama teman dan orang tua
Aku memang tak punya duit
Tapi maafku seluas samudera

Biarkan ketupat berkawan lontong
Lontongnya balapan sampai ke solo
Pada kawan aku minta tolong
jangan hinakan aku yang masih jomblo

Opor ketupat makanan lebaran
Kue kering juga melimpah
Lebaran sendiri tak ada pasangan
Banyak ditanya kapan nikah

Masuk ke rumah Assalamualaikum
Belum dibuka duduk di beranda
Tak menjawab aku tersenyum
Padahal sakitnya di mana-mana

Pantun Lebaran 2

Siapa berani pantun ke mari
Agar hidup terasa bahagia
Ayo kawan kita reuni
Mengenang masa nostalgia

Menunggu magri pasti jemu
Saat puasa bulan ramadan
Mungkin saja kita bertemu
Dengan kawan dan mantan

Saat lebaran angpau diburu
diburu naik kapal selam
Tapi ingat jangan cemburu
karena mantan  hanya masa silam

kue kering juga diburu
diburu sampai ke perbatasan
Ini lebaran bukan untuk cemburu
tapi untuk saling memaafkan

Pantun Lebaran 3

Ketupat lontong sudah diisi
Setelah itu langsung dimasak
Jika kamu datang kesini
Kuberi angpau penuh sesak

Manisan lebaran terasa kenyal
warna merah tanda berani
tapi bukan rupiah berjejal
Hanya uang mopoli warna-warni

Silaturahmi tak harus baju baru
baju lama bergambar olaf
Karna kau harus tahu
Silaturahmi itu meminta maaf

Hendak mudik dihadang beruang
Beruang juga naik kendaraan
Bukan sekadar meminta uang
Tapi untuk menjalin persaudaraan


Demikian pantun lebaran dari Pustamun! Menurutmu bait mana yang paling keren? Salam Pustamun!

Related Posts:

Puisi Pendek Malam Takbir Lebaran | Obor, Bedug, dan Hari Raya

Malam lebaran adalah masa yang penuh hiruk pikuk. Baik hiruk pikuk lalu lintas jalan raya yang dipenuhi oleh para pemudik, maupun hiruk pikuk data dan informasi yang menyebar melalui berbagai saluran.

Di dunia maya biasanya juga beredar kata, ucapan, dan puisi tentang selamat lebaran dan selamat idulfitri dengan berbagai macam cara.

Akan tetapi, acapkali ucapan yang dikirimkan oleh kita dan mungkin juga kita terima biasanya itu-itu juga. Tinggal alihkan, teruskan, atau kopi paste. Maka di sini disediakan ucapan dan puisi pendek tentang lebaran dan malam takbir yang sesuai dengan kondisi terkini.

Akan lebih baik lagi jika yang kita tulis ini adalah saduran, jadi tidak copy-paste seenaknya sendiri. Ucapan hasil karya sendiri jauh lebih keren daripada hasil menjiplak karya orang lain.

Berikut ini beberapa puisi pendek tentang lebaran dan hari raya yang bisa digunakan sebagai ucapan:

Puisi Malam Takbir Lebaran 1

Takbir Bertalu

Takbir telah bertalu 
di segala penjuru
merdu

Takbir telah memanggil
jiwa yang terpencil
kecil

Takbir telah menggema
menyeru sukma
menjadi bijaksana

Takbir telah usai
usia tua dituai

Kami meminta
maaf tuhan dan sesama
atas segala 

Puisi di atas cocok digunakan untuk digunakan di malam takbir.

Puisi Malam Takbir Lebaran 2

Kita yang Membakar

Kita yang membakar
api dalam kamar
obor yang berkobar
tukar kabar

Api yang menari membakar
dosa-dosa kita pada semesta

Beduk yang berdegup
dihantam pukul 
jantung yang meredup
bersama susut ini hidup

masjid yang bergeming
bersama sepi di tanggal satu
tak sesemarak malam sebelum itu

Kita lagi yang membakar
Semangat berkobar
untuk yang maha Akbar


Demikian dua contoh puisi pendek tentang malam takbir yang berisi kata tentang obor, bedug, dan berisi hal tentang hari raya.

Bagaimana puisi rekan Pustamun? Silahkan berkarya!

Related Posts:

Daftar KI KD (Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar) Bahasa Indonesia SMP/MTs kelas 7 (VII)

Jika dalam Kurikulul 2006 (KTSP) dikenal istilah Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), maka dalam Kurikulum 2013 (KTSP) istilah yang digunakan adalah KI (Kompetensi Inti) dan KD (Kompetensi Dasar), alias KI dan KD.

Perbedaannya lagi adalah, jika dalam KTSP nomor KD seuai dengan urutan SK sementara dalam K13 nomor KD ada dua jenis, yaitu yang diawali dengan angka 3, ada pula yang diawali dengan angka 4. Jadi, ada KD 3.1 dan 4.1. Keduanya (KD 3.1 dan 4.1) adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kepala 3 menandakan bahwa inti pelajaran tersebut adalah pengetahuan, sementara kepala 4 menandakan bahwa ini pelajaran tersebut terletak pada aspek keterampilan. 


Untuk lebih jelasnnya silahkan simak dan download daftar KI dan KD pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs berikut ini.



KI KD yang terdapat di sini adalah KI dan KD mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas 7 SMP/MTs


KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMP/MTs  KELAS VII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu �Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya�. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial,  yaitu  �Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya�. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. 

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang  proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.


3.  Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

 4.  Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR

3.1    Mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca

4.1    Menjelaskan isi teks deskripsi   objek (tempat wisata, tempat bersejarah, pentas seni daerah, kain tradisional, dll) yang didengar dan dibaca secara lisan, tulis, dan visual

3.2    Menelaah struktur dan kebahasaan dari  teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan/atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca

4.2    Menyajikan data, gagasan, kesan dalam bentuk teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata,  tempat bersejarah, dan/atau suasana pentas seni daerah)  secara tulis dan lisan dengan memperhatikan struktur, kebahasaan baik secara lisan maupun tulis
3.3    Mengidentifikasi  unsur-unsur teks narasi (cerita imajinasi) yang dibaca dan didengar
4.3    Menceritakan kembali isi teks narasi (cerita imajinasi) yang didengar dan dibaca secara lisan, tulis, dan visual

3.4    Menelaah struktur dan kebahasaan teks narasi (cerita imajinasi) yang dibaca dan didengar
4.4    Menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk cerita imajinasi secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, penggunaan bahasa, atau aspek lisan 

3.5    Mengidentifikasi teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu  dan cara membuat (cara  memainkan alat musik/tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah, dll.) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar 

4.5  Menyimpulkan isi teks prosedur tentang cara memainkan alat musik daerah, tarian daerah, cara membuat cinderamata,  dan/atau kuliner khas daerah) yang dibaca dan didengar  

3.6    Menelaah struktur dan aspek kebahasaan  teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan cara membuat (cara memainkan alat musik/tarian daerah, cara membuat kuliner khas daerah, dll.)  dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar

4.6    Menyajikan  data rangkaian kegiatan  ke dalam bentuk teks prosedur (tentang cara memainkan alat musik daerah, tarian daerah, cara membuat cinderamata, dll) dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi secara lisan dan tulis

3.7    Mengidentifikasi informasi dari   teks laporan hasil observasi berupa buku  pengetahuan yang dibaca atau diperdengarkan

4.7    Menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi berupa buku pengetahuan yang dibaca dan didengar

3.8    Menelaah  struktur, kebahasaan, dan isi teks laporan hasil observasi yang berupa buku  pengetahuan  yang dibaca atau diperdengarkan 

4.8    Menyajikan  rangkuman teks laporan hasil observasi yang berupa buku pengetahuan  secara lisan dan tulis dengan memperhatikan kaidah kebahasaan atau aspek lisan  3.9  Menemukan unsur-unsur dari buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca

4.9  Membuat peta pikiran/sinopsis tentang isi buku nonfiksi/buku fiksi yang dibaca

3.10  Menelaah hubungan unsur-unsur     dalam buku fiksi dan nonfiksi  

4.10  Menyajikan tanggapan secaralisan, tulis, dan visualterhadap isi buku fiksi/nonfiksi yang dibaca

3.11  Mengidentifikasi  informasi (kabar, keperluan, permintaan, dan/atau permohonan) dari surat pribadi dan surat dinas yang dibaca dan didengar
4.11  Menyimpulkan isi (kabar, keperluan, permintaan, dan/atau permohonan) surat pribadi dan surat dinas yang dibaca atau diperdengarkan

3.12  Menelaah unsur-unsur dan kebahasaan dari surat pribadi dan surat dinas yang dibaca dan didengar

4.12  Menulis surat (pribadi dan dinas) untuk kepentingan resmi dengan memperhatikan struktur teks,  kebahasaan, dan isi

3.13   Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi  rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar

4.13  Menyimpulkan isi puisi  rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang disajikan dalam bentuk tulis dan lisan 

3.14  Menelaah struktur dan kebahasaan puisi  rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar

4.14 Menelaah struktur dan kebahasaan puisi  rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar

3.15 Mengidentifikasi informasi tentang fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar

4.15  Menceritakan kembali isi cerita fabel/legenda daerah setempat yang dibaca/didengar

3.16  Menelaah  struktur dan kebahasaan fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar


4.16  Memerankan isi fabel/legenda   daerah setempat yang dibaca dan didengar 

Berdasarkan daftar di atas, dapat diketahui bahwa dalam Pelajaran Bahasa Indonesia terdapat 16 KD.

Bagaimana menurut Pembaca Pustamun, apakah kompetensi di atas bisa diajarkan dan diterapkan dalam pendidikan di kelas?

Related Posts:

Maksud dan Arti Lebaran Ketupat dalam Masyarakat

Apa itu lebaran ketupat? Tentu pernah dengar istilah ini kan? Tapi, apa bedanya lebaran ketupat dengan istilah lebaran tanpa kata ketupat? Tentu masing-masing wilayah memiliki tradisi yang berbeda meskipun mirip dan untuk merayakan suatu keagungan yang sama.

Lebaran seperti telah kita ketahui bersama adalah istilah yang spesifik untuk menyebut Hari Raya umat Islam setelah melaksanakan ibadah Ramadan, tepatnya jatuh pada tanggal 1 Syawwal berdasarkan almanak (penanggalan) Hijriah, yaitu penanggalan yang mendasarkan perhitungannya pada rotasi bulan terhadap bumi.

Istilah lebaran juga dipakai untuk menyebut hari raya yang lain, jika dirangkai dengan kata yang lain. Misalnya ada lebaran haji untuk menyebut hari raya Iduladha atau hari raya kurban. Juga ada istilah lebaran ketupat. Ada istilah lain yang juga menggunakan kata lebaran yaitu lebaran kuda. 

Lebaran kuda adalah istilah yang digunakan untuk menyebut sesuatu yang tidak mungkin. Misalnya: Kamu mau beli mobil? Nunggu lebaran kuda? Kata lebaran kuda pada kalimat tersebut menunjukkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi.

Arti Lebaran Ketupat

Di sebagian besar wilayah Jawa, yang dimaksud dengan lebaran ketupat (dalam bahasa Jawa: riyoyo kupat atau disebut juga kupatan) adalah peringatan yang dimaksudkan untuk merayakan akhir puasanya orang-orang yang sedang berpuasa Syawwal. Puasa di bulan puasa merupakan sunnah, yang dilaksanakan pada tanggal 2 Syawal hingga 7 Swawal selama enam hari.

Meskipun tidak semua orang berpuasa sunnah, tetapi orang yang tidak berpuasa pun ikut merayakan lebaran ketupat. Dalam kepercayaan masyarakat, barang siapa ikut merayakan lebarannya orang yang berpuasa sunnah berharap juga mendapat barakah dari orang yang melaksanakan puasa sunnah Syawal.

Berbeda dengan lebaran dan lebaran haji  yang dirayakan dengan salat id di masjid dan didahului dengan malam takbir, lebaran ketupat 'hanya' merupakan tradisi, maka cara perayaannnya yaitu dengan tradisi Indonsesia (Jawa) yaitu dengan kenduri di lingkungan masing-masing.

Masing-masing orang (bapak-bapak dan kaum laki-laki) pada pagi hari berbondong-bondong ke musala atau salah satu rumah warga yang digunakan tempat kenduri bersama dengan membawa makanan. Makanan dikumpulkan di bagian tengah musala, kemudian dipimpin oleh ustaz atau yang dituakan bersama-sama membaca zikir, dan kalimah tayibah lainnya dan diakhiri dengan doa. Setelah berdoa, makanan yang dibawa diambil kembali dengan cara saling ditukar.

Sebagian orang nyangu (membawa) sendok dari rumah. Sendok digunakan untuk memakan ketupan yang biasanya dimakan dengan opor ayam. Sebagian lain memilih makan di rumah masing-masing.

Jadi, lebaran ketupat adalah sebagai 'tanda' bahwa orang yang sedang puasa sunnah syawwal sudah selesai. Sebagian lagi menganggap bahwa, lebaran ketupat  adalah tanda bahwa rangkaian lebaran idulfitri telah selesai.

Yang sekolah kembali ke sekolah, yang bekerja kembali bekerja (biasanya yang merantau juga kembali ke tempat perantauan), yang menggarap sawah juga kembali menggarap sawah dengan intensif.

Tetapi, akhir-akhir ini seiring berkembangnya era idustrialisasi, orang masuk kerja tidak menunggu selesai lebaran ketupat. Bahkan ada yang hanya cuti kerja sehari, dua hari, bahkan ada yang tidak cuti.

Mengapa Ketupat dan Mengapa disebut Lebaran Ketupat

Sebenarnya dalam lebaran ketupat yang ada dalam masyarakat suguhannya tidak hanya berupa ketupat. Ketupat biasanya juga ditemani oleh lepet, dan lontong.

Kupat atau ketupat adalah rebusan nasi yang dibungkus dengan anyaman yang terbuat dari janur (daun kelapa yang masih muda berwarna kuning).

Lepet adalah rebusan nasi ketan yang dibungkus dalam wadah yang terbuat dari lilitan janur yang berbentuk tabung.

Lontong adalah rebusan nasi yang dibungkus dengan daun. Jadi, bedanya lontong dan ketupat hanya terletak pada perbedaan wadahnya saja. Cara membuat dan isinya sama saja.

Penjelasan Filosofis

Ketupat yang dalam bahasa Jawa disebut kupat merupakan istilah yang diyakini berasal dari bahasa Arab Kaffah (variasi pembacaannya adalah: kaffatan) yang artinya sempurna atau menyeluruh. Maka kupat mengandung nilai kesempurnaan manusia dalam melaksanakan ajaranNya. 

Lepet mengandung makna filosofis lepat. Dalam bahasa Jawa lepat berarti: salah. Jadi, mengandung makna saling memaafkan kesalahan di antara sesam manusia. Juga mengandung ajaran untuk menyadari kesalahan diri sendiri dan meminta maaf kepada Tuhan.

Penjelasan Teknis

Secara teknis, Kutupat alias kupat dan lontong dipilih karena tahan lama, tidak mudah basi. Bahkan bisa bertahan hampir seminggu jika rebusannya sempurna. Bandingkan dengan nasi yang hanya bertahan sehari semalam sebelum basi dan tidak bisa dimakan.

Jika dimasak dalam bentuk ketupat dan lontong, bisa bertahan lama dan bisa dibawa sebagai bekal meskipun bekerja di tempat yang jauh. Juga bisa disimpan dalam waktu yang lebih lama untuk disuguhkan kepada tamu.

Alasan teknis yang kedua, ketupat dipilih dalam lebaran ketupat karena orang 'sudah bosan' dengan makanan lebaran idulfitri yang biasanya itu-itu juga. Maka, untuk menyiasati kebosanan menu, maka dibuatlah lontong dan ketupat yang bisa dimakan dengan opor.

Ketupat dan lontong juga enak dimakan dengan rujak pedas. Maka, tak jarang, setelah hari raya orang lebih suka membuat rujak untuk makan. Sayur dan lauknya berupa rujak, kemudian sumber karbohidratnya adalah ketupat dan lontong.

Demikian sedikit penjelasan tentang ketupat dan lebaran ketupat, jika di wilayahmu, apa yang unik dari lebaran ketupat?

Related Posts:

Arti Rukyah, Rukyat, dan Rukyatulhilal

Menjelang bulan puasa dan menjelang lebaran Idulfitri, pemberitaan media selalu diwarnai dengan informasi dan pelakasaan rukyah di beberapa tempat. Sementara sebagian kelompok lain tidak menggunakan metode rukyah, melainkan menggunakan metode hisab.

Nah, sebenarnya apa sih yang dimaksud engan kata rukyah?

Rukyah yang dalam bahasa Indonesia diserap dan diadapatasikan menjadi rukyat memiliki dua penjelasan. Jika mencari kata rukyah dalam KBBI pasti akan dirujukkan (disuruh melihat) kata rukyat. Berikut ini arti rukyat dalam KBBI.

1. perihal melihat bulan tanggal satu untuk menentukan hari permulaan dan penghabisan puasa Ramadan;

2. penglihatan; pengamatan


Rukyat adalah Melihat dengan Mata


Kata rukyat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diberi kode Ar yang berarti bahwa kata (istilah) tersebut berasal (diserap) dari bahasa Arab. Juga diberi kode n yang merupakan singkatan nomina alias kata benda. Jadi, rukyat adalah kata benda.

Mengapa ada yang menggunakan istilah rukyah (diakhiri dengan huruf h), ada pula yang menggunakan istilah rukyat (diakhiri dengan huruf t)? 

Hal ini tejadi karena dalam kaidah pelafalan bahasa Arab (sebagai bahasa sumber yang diserap ke dalam bahasa Indonesia), kata rukyah memang bisa diucapkan dengan dua cara tersebut. Bisa dibaca rukyah dan bisa dibaca rukyat. Dengan syarat dan kondisi tertentu.

Dalam bahasa Arab, kata rukyat ditulis (????) diakhiri dengan ta' marbutoh). Huruf ini ketika berhenti dibaca sebagai h, sementara ketika dirangkai dengan kata lain, maka dibaca t). Misalnya ( ????????????) dibaca ruyatulhilal arti dasarnya: melihat bulan.

Permasalahan Penyerapan

Penyerapan dari bahasa sumbe acapkali diserap secara parsial. Tidak diserap secara utuh konsep dan maksud istilah tersebut. 

Kembali ke penjelasan dalam KBBI yang ditulis di depan, rukyat dikategorikan sebagai kata benda alias nomina, padahal arti awalnya rukyat adalah melihat. Kata melihat jelas adalah kata kerja bukan kata benda.

Begitu pula dengan penjelasan pada bagian pertama:

1. perihal melihat bulan tanggal satu untuk menentukan hari permulaan dan penghabisan puasa Ramadan;

Maksudnya adalah perihal melihat bulan (satelit bumi, bukan perhituangan waktu) untuk menentukan hari permulaan dan penghabisan puasa Ramadan;

Bagian awalnyanya sudah benar, menentukan permulaan puasa Ramadan, tetapi tidak untuk menentukan penghabisan puasa Ramadan, rukyatulhilal dilakukan untuk menentukan tanggal 1. Baik tanggal 1 Ramadan maupun Tanggal  1 Syawal yaitu Hari Raya Idulfitri.

Tidak hanya itu, metode rukyat juga digunakan untuk menentukan awal bulan Dzulhijjah, Bulan Haji. Tetapi Bulan Haji yang menjadi bulan Hari Raya Iduladha, tidak sesengit perdebatan dan perbedaannya antara rukyat - hisab seperti pada Idulfitri. Hal ini dikarenakan Hari Raya Iduladha jatuh pada tanggal sepuluh bulan Zulhijjah, beda dengan Idulfitri yang tanggal 1. Jadi, penetuan tanggal 1 selalu ditunggu-tunggu dan mendapat antensi yang besar dari media dan masyarakat.

Rukyah dan Rukyat dalam Bahasa Arab

Seperti yang telah dijelaskan di atas, rukyat dalam bahasa Arab berasal dari kata ro'a (???), yang berasal dari akar kata ??? yang diubah menjadi ro'a untuk memudahkan dalam pengucapan.

Rukyat dan Rakyat

Selain kata rukyat dalam bahasa Indonesia juga ada kata rakyat keduanya mirip secara morfologi dan fonologi. Mungkin ada kaitannya.

Arti rakyat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah:

1. penduduk suatu negara
2. orang kebanyakan.
3. pasukan
4. orang bawah

Jadi, rakyat adalah orang kecil yang bisanya hanya melihat sehingga tidak berhak ikut andil dalam tindakan dan keputusan negara. Rakyat adalah objek bukan subjek. Maka rakyat hanya bisa rukyat (melihat) tidak diberi dan diminta memberi andil dalam pembangunan negara. (Mungkin).

Salam Pustamun!

Related Posts:

Arti 'Walillahilham' dalam Bacaan Takbir Lebaran

Menjelang akhir bulan puasa, suasana pasar, toko baju, dan jalan raya semakin ramai. Sementara masjid, semakin sepi. Mungkin ini terjadi di seluruh Indonesia. Mungkin.

Namun, di akhir bulan Ramadan, masjid pasti kembali semarak. Setelah Pemerintah menetapkan 1 Syawal, pasti masjid riuh rendah dengan bacaan takbir;

Masjid Arrohmatul Magfuroh di Dusun Mangaran Sukamakmur
Tempat yang selalu dijadikan Start dan Finish Takbir Keliling




Allahuakbar
Allahuakbar
Allahuakbar
Laa ilaha illa Allahu Wallahu Akbar
Allahuakbar Walillahilham

Tulisan takbir di atas merupakan transliterasi dari kalimat dalam bahasa Arab berikut ini:

????? ?????
???? ????
???? ????
?? ??? ???? ????? ????
???? ???? ???? ?????

Jadi, jika ditulis lengkap walillahilham bacaan yang benar adalah walillahilhamdu berasal dari kata wa, allah, dan alhamdu. Dibaca walillahilhamd (bukan walillahilhamdu) karena ada di akhir kalimat dan dibaca wakaf (berhenti). Maka dari itu, ada sebagian orang yang membaca walillahilhamdu menjadi walillahilhamed.

Jadi, bacaan di atas adalah bacaan minimal kalimat takbir yang biasa dibaca ketika malam takbir menjelang hari raya, baik hari raya idulfitri maupun hari raya iduladha.

Arti Walillahilhamdu

Seperti telah dijelaskan di atas, kata walillahilhamdu berasal dari tiga kata. Maka untuk memudahkan memahami artinya maka perlu dijelaskan artinya satu persatu.

Wa (?) artinya 'dan', merupakan kata hubung dalam bahasa Arab.

lillahi (???) artinya 'kepada/untuk Allah'. Lafal Arab di samping tidak dibaca 'allah'  karena tidak ada alif di awal. Langsung huruf lam.

alhamdu (?????) artinya segala puji. Karena dibaca serangkai dengan lillahi maka pengucapan alhamdu menyesuaikan, al di depan melesap (luluh) dirangkai langsung dengan harakat huruf hi sehingga menjadi hilhamdu

Jadi, jika dirangkian arti walillahilhamdu adalah: dan bagi Allahlah segala bentuk pujian.


Dengan memahami dan mengerti arti bacaan takbir, semoga kita semua semakin khusuk dan percaya diri dalam membaca takbir di malam takbir menjelang hari raya. Tidak hanya mengandalkan kaset-kaset yang diputar keras-keras di masjid dana jalan-jalan. Tetapi semoga kita bisa memperbanyak bacaan takbir yang berasal dari hati sembari mengagungkan tuhan dan bersyukur atas segala nikmatnya.

Demikian penjelasan arti dan makna walillahilhamdu yang tedapat dalam bacaan takbir.

Mari bertakbir!

Allahuakbar
Allahuakbar
Allahuakbar

Laa ilaaha Illa Allahu
Wallahuakbar

Allahuakbar Walillahilhamdu

Allahuakbar
Allahuakbar
Allahuakbar

Laa ilaaha Illa Allahu
Wallahuakbar

Allahuakbar Walillahilhamdu

Allahuakbar
Allahuakbar
Allahuakbar

Laa ilaaha Illa Allahu
Wallahuakbar

Allahuakbar Walillahilhamdu

Related Posts:

Aplikasi Penyusunan Jadwal Pelajaran Ms Excel Siap Pakai

Aplikasi penyusunan Jadwal mutlak dibutuhkan oleh guru yang bertugas menyusun jadwal. Meskipun tidak memudahkan seratus persen, penggunaan aplikasi pembantu penyusunan jadwal pelajaran sekolah memiki andil besar dalam proses penyusunan jadwal.

Banyak jenis aplikasi yang ditawarkan di internet dengan berbagai dasar pembuatannya. Yang ditawarkan di sini adalah aplikasi penyusunan jadwal pelajaran berbasis microsoft excel (Ms Excel). Aplikasi Ms Excel dipilih dengan berbagai alasan:

1. Saya hanya bisa excel, tidak paham program yang lain. Ini alasan utama karena aplikasi ini saya susun sendiri untuk kepentingan sekolah saya. Sekalian saja saya bagikan melalui blog ini. Mungkin bisa dimanfaatkan oleh rekan-rekan sesama guru.

2. Aplikasi excel sangat mudah diedit. Memang aplikasi penyusunan jadwal ini saya protect beberapa bagiannya. Bukan untuk meminta sumbangan, tetapi untuk melindungi beberapa rumusnya. Maka saya beri bocoran password 'protect sheet'nya yaitu: "pustamun" (tanpa petik).

3. Aplikasi Ms Excel merupakan aplikasi standar bawaan dekstop maka pasti bisa dibuka di hampir seluruh komputer di sekolah.

4. Hampir semua guru paham dan bisa menggunakan Excel, maka ini adalah tabel yang biasa dipakai tapi memliki kondisi-kondisi tertentu yang memudahkan.

Sebelum Mengunduh (Download) Aplikasi Penyusunan Jadwal Pelajaran, berikut dijelaskan bagian dan cara kerja bagian-bagiannya:

Aplikasi Penyusunan Jadwal Pustamun Siap Pakai

Ini adalah nama file aplikasi Excel yang saya buat. Tampilannya sederhana.

Berikut ini bagian-bagian MS Excel dan keterangan singkat tentang aplikasi penyusunan jadwal yang saya buat.

Perlu diketahui bahwa, aplikasi ini siap pakai, karena sudah saya beri contoh penggunannya, saya gunakan di sekolah saya, dan efektif.

Tapi perlu diketahui bahwa, aplikasi ini menyediakan sembilan kolom (9 Rombel) karena di sekolah kami, hanya ada 7A sampai 9C. Jika sekolah anda memiliki banyak rombel, perlu penyesuaian sedikit.

Tampilan Muka Apilkasi Penyusunan Jadwal Siap Pakai

Di bagiah 'Muka' atau 'Beranda' Aplikasi terdapat beberapa tombol  yang mengarah ke bagian yang perlu diisi (berwarna Hijau), dan tombol yang disediakan untuk pengguna apliksi penyusunan jadwal yang mungkin membutuhkan bantuan dan informasi lain, atau memiliki pertanyaan (tombol biru)

Untuk memulai menggunakan aplikasi, silahkan klik tombol 'Isi Identitas' hal ini bisa dipakai bisa tidak. Bisa disiisi lengkap, atau sekenanya karena jadwal digunakan di internal sekolah.

Setelah identitas diisi, silahkan kembali ke 'Home' kemudian klik tombol 'Kode Guru'. Kode guru bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

Isi Kode Guru dan Jumlah Jam Mengajara di Masing-Masing Kelas
Dalam tampilan aplikasi jadwal, seperti pada gambar di atas, yang perlu diisi adalah nomor urut, nama guru, kode guru, mata pelajaran, jumlah JP (Jam Pertemuan) dalam satu kelas. Misalnya dalam kelas 7A pelajaran Bahasa Indonesia ada 6 JP, maka ditulis 6. Dan seterusnya.

Kolom jumlah jam di tiap-tiap kelas disesuaikan dengan beban mengajar masing-masing guru.

Penggunaan Kode usahakan sama, jika satu guru menggunakan dua kode, misalnya dalam Contoh Budi Hermanto menggunakan Kode A1 dan A2, ini menyulitkan untuk mendeteksi jadwal yang benturan bagi guru yang bersangkutan.

Setelah semua kode guru dan beban mengajar di tiap-tiap kelas selesai diisikan, dan dianggap benar maka bisa melangkah ke tahap selanjutnya yaitu tombol "ISI Tabel". Untuk mengecek apakah jumlah jam sudah sesuai untuk masing-masing kelas bisa dilihat di baris terakhir yaitu Total Jam. Untuk sekolah yang menerapkan K13, jumlah jam mengajar adalah 38 JP (masih belum termasuk muatan lokal).

Tahap selanjutnya, mengisi tabel aplikasi. Pastikan isi ke dalam kolom kelas. Untuk bagian yang awal isikan secara acak saja, tinggal menyeseuaikan dengan jam atau hari yang diinginkan oleh yang bersangkutan.

catatan tambahan: Ingat pelajaran Penjaskes harus diletakkan di awal pelajaran.

Dalam proses pengisian pastikan tidak menggunakan teknik Copy-Paste alias Salin-Tempel. Penggunaan cara ini bisa merusak rumus kondisi yang sudah terdapat dalam aplikasi penyusunan jadwal pelajaran otomatis ini.

Jika jumlah jam yang diisikan masih dua, padahal yang diminta adalah empat, maka warna kolomnya adalah hijau. Sementara jika jumlah kode guru yang dimasukkan melebihi jumlah yang seharusnya maka kode tersebut akan berubah menjadi kuning.

Sementara, jika ada kode guru yang sama yang lurus dalam satu waktu, maka keduanya akan berubah menjadi merah. Tinggal menggeser, agar tidak kres.


Kode Warna yang Membantu Penyusunan Jadwal Pelajaran
Dalam tahap ini, penyusun jadwal pelajaran harus jeli dan berhati-hati, open, dan telaten. Karena harus mengisi satu persatu selama sekian jam sekian hari.

Jika semua tabel sudah diisi, tidak ada yang hijau, tidak ada yang kuning, maka jadwal itu sudah pas sesuai dengan jumlah beban JP dalam kurikulum dan Jumlah JP masing-masing guru.

Untuk membantu mengetahui hal itu, misalnya kita mengentri kode M untuk pelajaran Agama, maka dalam kolom di samping, akan muncul keterangan. Jika masih kurang maka ada keterangan  "Kurang" jika lebih maka akan muncul secara otomatis keterangan "Lebih", Jika jumlahnya sesuai maka akan muncul keterangan "fix". Pada baris sesuai dengan kode guru dan mapelnya.

Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar berikut ini:

Untuk kolom "Cari Kode" yang berwarna biru-putih di atas, befungsi untuk mencari kode guru yang tampil dalam tabel aplkasi jadwal.

Kolom yang disediakan ada tiga, untuk berjaga mungkin ingin membandingkan satu guru dengan guru yang lain.


Tabel dalam Aplikasi Penyusunan Jadwal untuk Mengetahui Jam Kosong

Dalam tabel di atas, juga terdapat dua warna yaitu hijau dan oranye. Kolom  hijau menandakan bahwa pada hari tersebut guru yang bersangkutan tidak memliki jam mengajar, alias libur.

Sementar kode warna putih menunjukkan bahwa guru yang bersangkutan hanya memiliki satu JP di hari yang sesuai dengan kolom.

Tampilan Jadwal yang Siap Cetak 
Dalam aplikasi juga disediakan tombol 'Cetak Jadwal' Tombol tersebut merujuk pada tampilan jadwal yang 'enak dibaca' oleh siswa dan guru. Dalam cetak jadwal juga disediakan tombol pencarian yang bisa digunakan oleh guru mencari kodenya yang memunculkan warna yang berbeda di antara jadwal yang lain sehingga mudah untuk ditemukan.


Memang aplikasi ini tidak dibuat oleh orang yang profesional dan memiliki lisensi di bidang komputer, maka sangat memungkinkan terjadi kekurangan di sana-sini. Namun tidak ada salahnya pula membagikan, seiapa tahu yang membutuhkan.

Related Posts:

Penulisan 'idulfitri' yang Benar dan yang Salah dan Istilah Salah Kaprah Lainnya

Sedikit pengantar, tulisan ini saya tulis menjelang idul fitri, eh tulisan yang benar idulfitri.

Dalam masyarakat Jawa dikenal idiom 'salah kaprah'. Salah artinya salah, kaprah memiliki dimensi makna berlaku, diterima, dan digunakan oleh masyarakat luas sehingga dianggap benar. Dalam beberapa hal, ke-salah-kaprah-an tersebut sudah tidak lagi dianggap sebuah kesalahan melainkan dianggap sesuatu yang sudah benar.

Contoh salah kaprah dalam bahasa Jawa, ada ungkapan nggodok kopi (menanak kopi). Sebenarnya yang dimaksud adalah memasak air (merebus air) setelah mendidih air tersebut digunakan untuk menyeduh kopi. Bukan kopi yang sedang direbus. Hal ini berlaku jua dalam ngulek sambel, menanak nasi (seharusnya: menanak beras untuk dijadikan nasi)

Tulisan Idulfitri yang Benar dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab


Dalam frasa menanak nasi dapat diketahui bahwa kasus 'salah kaprah' ini, juga menjangkiti bahasa Indonesia.

Kesalah-kaprahan seperti di atas terjadi karena penutur bahasa menginginkan istilah yang lebih singkat dari pada maksudnya. Hal tersebut diimbangi dengan diterimanya istilah yang diungkapkan oleh lawan tuturnya. Karena sudah sama-sama mengerti antara penutur (pembicara) dan mitra tutur (pendengar), maka istilah itu cukup untuk menyampaikan informasi, maka dianggap benar.

Ada pula istilah salah kaprah yang muncul karena ketidakpahaman dan ketidaktahuan dari penutur tentang istilah yang sedang dituturkannya.

Misalnya, penutur bahasa Indonesia ingin menggunakan istilah keren yang benuansa barat. Maka muncul istilah 'servis'. Jelas, kata tersebut diserap dari bahasa Inggris 'service' yang jika ditejemahkan secara sederhana artinya sama dengan 'layanan'. Maka, dalam istilah Indonesia juga dikenal istilah 'diservis' yang artinya 'dilayani'.

Tetapi, istilah tersebut berkembang cukup 'liar' sehingga arti kata servis yang digunakan dan dipahami oleh masyarakat luas menjadi 'perbaikan' atau 'memperbaiki'. 

Hal itu bisa kita lihat dalam tulisan yang terpampang dalam spanduk dan papan nama, misalnya ada tulisan Melayani Jual Beli dan Servis HP. Kata servis dalam kalimat tersebut 'dimaknai' perbaikan. 

Padahal, dalam bahasa Inggris, arti perbaikan adalah reparasi. 

Masing tidak parah jika ditulis servis ada pula sebuah bengkel yang menulis sevice. Sudah ditulis dalam ejaan Inggris, maknaya juga yang dimaksud adalah perbaikan. Ini salah kuadrat.

Istilah servis sebagai istilah salah kaprah terjadi karena penutur Bahasa Indonesia tidak memahami bahasa sumber, yaitu bahasa Inggris.

Karena sudah menjadi istilah yang salah tapi kaprah, jangan pula kita terlalu banyak protes dengan kesalahan-kesalahan itu. Diterima saja, tapi harus disadari bahwa itu salah. Sehingga kita tidak perlu mengulangi kesalahan yang sama.

Kasus salah kaprah yang lain adalah penulisan idul fitri. Bahkan google pun yang dianggap sebagai mesin serba tahu, juga tidak mengetahui bahwa tulisan idul fitri merupakan penulisan yang salah. Ketika kita mengetik idulfitri di kotak telusur, maka oleh mesin pencari ini akan diberi tawaran perbaikan "Mungkin yang anda maksud idul fitri".

Idulfitri merupakan istilah yang diserap dari Bahasa Arab menjadi bahasa Indonesia. Karena sudah terbiasa menulis idul fitri, baik media ataupun yang lainnya, maka dianggap penulisan idulfitri denan menggunakan spasi dianggap benar. Semua menganggap benar. Bahakan guru bahasa Indonesia di sekolah juga menganggap benar.

Padahal dalam kaidah penyerapan istilah yang berlaku dan dijadikan pedoman dalam pembentukan istilah yang berasal dari bahasa asing, harus sudah disesuaikan dengan lidah dan kaidah bahasa Indonesia. Jika diserap menjadi idul dan fitri maka seolah-olah terdiri dari dua istilah, padahal itu adalah satu istilah yang bersinonim dengan lebaran. Maka perlu ditulis dalam satu rangkaian karena merupakan satu istilah.

Tulisan yang benar adalah idulfitri tanpa spasi.

Nah, dalam kasus salah kaprahnya idulfitri ini, menunjukkan bahwa bangsa Indonesia masih belum memahami bahasanya.

Mengaku cinta Bahasa Indonesia?
Mari terus pahami agar semakin cinta. 

Salam Pustamun!

Related Posts:

Arti 'Burung' dalam Bahasa Indonesia

Pernah dengar kata 'burung'?

Apa konstruksi makna yang ada pada benak Anda ketika mendengar kata 'burung'?

Dalam bahasa Indonesia yang telah dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah burung memiliki tiga penjelasan, yaitu:

  1. n binatang berkaki dua, bersayap dan berbulu, dan biasanya dapat terbang;  
  2. n sebutan jenis unggas (biasanya yang dapat terbang)    
  3. n cak kemaluan laki-laki 
(Lihat: kbbi.kemdikbud.go.id)
Pengambaran Sederhana Animasi Burung di Senja Hari


Dua arti yang pertama, merujuk pada istilah biologi yang berkaitan dengan ilmu hewan (zoologi). Yaitu menjelaskan tentang burung yang bersinonim dengan unggas. 

Dimensi maknanya, burung adalah hewan yang bisa terbang. Meskipun bersayap dan berkaki dua, tetapi tidak bisa terbang, tidak disebut burung. Meskipun dari ordo avian.

Burung memiliki makna simbolis yang kuat. Tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak negara. Di Indonesia, burung menjadi lambang negara, Burung Garuda, meskipun merupakan makhluk mitologi, burung garuda tidak ada wujud aslinya.

Sebagian partai juga menggunakan 'burung' sebagai lambang. Misalnya Partai Demokrat, menggunakan burung elang yang membawa lambang mercy Partai Demokrat. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang kelahirannya dibidani oleh Prabowo Subionto juga menggunakan gambar kepala burung (garuda) sebagi simbol partainya.

Tidakn sedikit pula produk yang menggunakan burung sebagai logo dan simbolnya. Transjakarta menggunakan elang bondol sebagai logonya, produk kacang ada yang menggunakan burung sebagai namanya, maskapai penerbangan Indonesia juga menggunakan burung sebagai namanya, karena identik dengan terbang. Ada maskapai Garuda, dan Merpati.

Burung, juga digunakan di negara lain. Mitologi Yunani yang akhirnya menyebar ke seluruh dunia melalui beragam rekonstruksi seni baik berupa tulisan maupun film dan teater. Dalam mitologi eropa ini, dikenal burung phoenix, burung api yang abadi.

Negara adidaya, Amerika Serikat juga menggunakan burung sebagai lambang negaranya. Elang Amerika. 

Penggunaan 'burung' sebagai lambang oleh masyarakat modern, juga menjadi tindak lanjut 'penghormatan' terhadap burung oleh leluhur-leluhurnya. Dalam cerita rakyat  bangsa Indonesia dikenal tokoh 'Jatayu'. Tokoh burung raksasa dalam pewayangan, yang berhati mulia dan sudi menolong orang yang baik. Karena bagian dari pewayangan, tokoh 'Jatayu' pasti juga dikenal di India. 

Jadi, intinya, burung sebagai makhluk yang dihormati dikenal dan digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Mengapa 'burung' digunakan sebagai simbol atau lambang, tentu karena memiliki makna yang baik. Berikut ini makna penggunaan burung sebagai simbol atau lambang atau logo.

1. Burung adalah hewan yang bisa terbang. Terbang tinggi sekali menguasai angkasa. Maka penggunaan burung sebagai lambang menjadi simbol harapan bahwa sesuatu tersebut (organisasi, partai, produk, perusahaan) bisa terbang tinggi menembus angkasa.

2. Burung adalah hewan dengan pengelihatan tajam, maka diharapkan membawa makna menjadi sebuah badan yang disimbolkan tersebut sebagai lembaga atau badan yang awas terhadap perkembangan zaman.

3. Burung adalah hewan yang setia (merpati), digunakan sebagai simbol kesetiaan.

4. Burung adalah hewan yang abadi (phoenix) maka diharapkan menjadi simbol keabadian bagi penggunanya.

5. Burung juga menjadi simbol bagi keindahan dan kemerduan, maka juga digunakan sebagai logo perusahaan komunikasi 'twitter'.

Makna Negatif Burung

Burung selain memiliki makna positif, juga memiliki konotasi negatif sebagai kata ganti untuk kemaluan orang laki-laki. Lambang burung juga digunakan oleh para kartunis untuk menggambarkan kondisi 'alat kelamin' yang kesakitan.

Masih banyak pula konteks yang menunjukkan penggunaan kata 'burung' sebagai alat kelamin laki-laki. Mungkin tidak perlu dibahas di sini. 

Arti Burung dalam Bahasa Lain

Kata yang dieja 'burung' tidak hanya dikenal dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa daerah, bahasa Madura, juga dikenal istilah 'burung'.

Tolos apa burung? Jika kalimat di samping diucapkan oleh orang Madura, maka artinya adalah: Jadi apa gagal?

Related Posts:

Mata Pelajaran dalam Struktur Kurikulum 2013 (Kurtilas/K13) SMP Revisi 2016 | Jumlah Jam Pertemuan (Pelajaran)

Struktur Kurikulum adalah alokasi waktu yang ada dan menjadi muatan dalam Kurikulum 2013. Perbedaan antara kurikulum KTSP 2006 dengan Kurikulum 2013 (K13) yaitu adanya perbedaan jumlah jam pada masing-masing mata pelajaran (Mapel).

Struktur Kurikulum 2013 Berdasarkan Panduan Kemendikbud
Perbedaan itu seperti pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang pada KTSP 2006 sebanyak 4 Jam Pelajaran (Pertemuan) dalam seminggu, sementara pada kurikulum 2013 (K13) jumlah jam mata pelajaran Bahasa Indonesia berubah menjadi 6 Jam Pertemuan dalam seminggu.

Ada pula perubahan mata pelajaran. Pada Kurikulum KTSP 2006 ada mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dengan jumlah jam mata pelajaran sebanyak 2 JP (Jam Pertemuan). Pada kurikulum 2013 (K13) tidak ada lagi mata pelajaran TIK karena dikombinasikan dengan pelajaran lain.

Namun, ada pula pelajaran yang ditambahkan dalam Kurikulum 2013, yaitu pelajaran Prakarya. Dengan jumlah jam sebanyak 2 JP (Jam Pertemuan).

Berikut daftar lengkap Struktur Kurikulum 2013 (K13) untuk Tingkat SMP:
No
Mata Pelajaran
Alokasi Waktu dalam Seminggu

KELOMPOK A

1
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
3 JP
2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3 JP
3
Bahasa Indonesia
6 JP
4
Matematika
5 JP
5
Ilmu Pengetahuan Alam
5 JP
6
Ilmu Pengetahuan Sosial
4 JP
7
Bahasa Inggris
4 JP

KELOMPOK B

1
Seni Budaya
3 JP
2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (PJOK)
3 JP
3
Prakarya
2 JP
Jadi, jumlah total jam pelajaran dalam seminggu pada Kurikulum 2013 (K13) adalah 38 JP. Jumlah ini adalah jumlah minimal. Jam Pelajaran masih bisa ditambah dengan muatan lokal sesuai dengan kearifan dan kebutuhan sekolah.

Jumlah total jam pelajaran tersebut masih bisa bertambah jika materi muatan lokal dipisah menjadi mata pelajaran sendiri.

Muatan lokal harus ada, tetapi tidak harus menjadi mata pelajaran. Muatan lokal dapat dikombinasikan dan dimasukkan ke dalam pelajaran kelompok B.

Misalnya, pelajaran tentang alat musik daerah, dapat dimasukkan materinya ke dalam pelajaran seni budaya.

Misalnya muatan lokal membatik sebagai batik khas wilayah atau daerah tempat sekolah, bisa dimasukkan ke dalam pelajaran Prakarya.

Muatan lokal juga bisa dimasukkan ke dalam pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan jika muatan lokal yang ingin dibelajarkan kepada siswa berupa Pencak Silat dan Sepak Takraw.

Jadi muatan lokal bersifat fleksibel dalam Kurikulum 2013. Adapun kelompok muatan lokal yang dapat berdiri sendiri sebagai mata pelajaran adalah muatan lokal bahasa, baik bahasa daerah maupun bahasa asing.

Muatan lokal juga dapat berupa 'pelajaran khusus' yang sesuai dengan lembaga pendidikan. Misalnya di sekolah dalam naungan LP Maarif NU, memungkinkan dimasukkan mata pelajaran Asawaja/Ke-NU-an.

Di sekolah-sekolah Muhammadiyah, dimasukkan pelajaran Ke-Muhammadiyah-an. Begitu pula dalam yayasan-yayasan yang lain, bisa dimasukkan Ke-PGRI-an, misalnya.

Bandingkan dengan stuktur kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006 berikut ini!

NO
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU DALAM SEMINGGU
1
Pendidikan Agama Islam
2 JP
2
Pendidikan Kewarganegaraan
2 Jp
3
Bahasan Indonesia
4 Jp
4
Matematika
4 Jp
5
Bahasa Inggris
4 Jp
6
Ilmu Pengetahuan Alam
4 Jp
7
Ilmu Pengetahuan Sosial
4 Jp
8
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
2 Jp
9
Seni Budaya
2 Jp
10
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
2 Jp

 Total
 30 Jp

Mungkin Anda Membutuhkan: APLIKASI SEDERHANA PEMBANTU PENYUSUNAN JADWAL 

Pembagian Jam Per Mapel

Untuk pelajaran Bahasa Indonesia yang terdiri dari 6 JP dalam seminggu, harapannya dalam satu kali pertemuan adalah 3 jp. Jadi, ada dua kali pertemuan dalam seminggu. Masing-masing pertemuan 2 JP.

Untuk pelajaran Matematika yang tediri dari 5 JP, pembagiannya adalah 3 JP dan 2 JP sehingga menjadi dua pertemuan.

Hal yang sama juga pada pelajaran IPA. Jika memungkinkan pembagiannya adalah 3 JP dan 2 JP. Untuk pelajaran yang memiliki 4 JP dalam seminggu, dibuat menjadi dua kali tatap muka. Sementara semua pelajaran yang terdiri dari 3 JP diharapkan dilaksanakan menjadi 1 pertemuan saja dalam seminggu.

Namun, jika tidak memungkinkan karena pembagian jam mengajar juga harus disesuaikan dengan kondisi SDM di Sekolah masing-masing. Maka memerlukan kebijakan dari Kurikulum dan Kebijaksanaan dari guru mapel untuk menyesuaikan.

Misalnya Pelajaran IPA yang tediri dari 5 JP, jika tidak bisa dilakukan 2JP dan 3 JP bisa saja dilaksanakan dengan struktur 1 Jp dan 4 Jp dalam masing-masing pertemuan.

Tidak harus memaksakan pola yang diharapkan. Meskipun akan berdampak dalam proses pembelajaran, tetapi sebagai seorang guru, bagaimanapun pola pembagian jamnya, intinya pembelajaran dalam kelas harus tetap berjalan kondusif.

Semoga tulisan tentang struktur kurikulum 2013 (K13) Berserta jumlah pelajaran dan jumlah jam pelajarannya ini dapat dimanfaatkan sekaligus menjadi rangkuman dari isi peraturan yang tekait. Dengan demikian guru sebagai guru mapel maupun bidang Urusan Kurikulum di sekolah dapat mudah mengetahui jumlah jam pelajarannya.

Jika masih ada ketentuan pembagian jam pelajaran dalam Kurikulum 2013 yang masih belum dipahami, juga berkaitan dengan perangkap pembelajaran, penilaian dan sebagainya dalam K13, bisa dibaca dalam Permendikbud no 21, 22, 23, dan 24.

Silahkan baca dan cek peraturan tentang kurikulum ya.

Lebih aman minta arahan dinas setempat :)

Related Posts: